HEY YOU !! (Part 7 of….)

15 Jan

 

Cast :

Super Junior-M Henry

CN Blue Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

DBSK Yunho

Jung HyunAh

Park MinAh

 

“Siapa dia, Hyun?” tanya Joon sambil melemparkan death glare pada Henry

“Apa yang dia lakukan?” tanya Joon lagi pada HyunAh dengan tatapan serius

“Henry-imnida” kata Henry tiba-tiba bersuara

“Aku tau kau Henry. Super Junior-M. Tapi apa hubunganmu dengan HyunAh? Kenapa kau ada disini bersama uri Hyunnie?” tanya Joon

“Aku partner HyunAh. Kau? Apa hubunganmu dengan HyunAh? Kenapa kau kesini? Kau bukan artis SM kan?” tanya Henry balik

“Partner? Performance? Apa kalian latihan disini? Di taman? Berdua? Yang benar saja, tidak mungkin. Aku? Tentu saja aku kesini untuk menjemput uri Hyunnie. Untuk apalagi?” jawab Joon sinis

“Kenapa kau yang harus menjemput HyunAh?” tanya Henry

“Memang kenapa? Kau keberatan? Lagipula kalau bukan aku, siapa? Yonghwa lagi? Andwae! HyunAh milikku malam ini, tidak akan aku biarkan uri Hyunnie direbut oleh siapapun, sekalipun itu Yonghwa!” kata Joon penuh percaya diri

“Disini ada oppa HyunAh, Yunho hyung, yang bisa mengantar HyunAh atau SG MinAh yang bisa pulang bersama HyunAh. Kenapa harus kau? Kenapa harus Yonghwa? Lagipula apa katamu? Malam ini HyunAh milikmu? Kau pikir HyunAh apa? Barang?” kata Henry yang sudah mulai emosi

“Yaa yaa~~!! Joonie oppa! Henry-ya! Apa yang kalian lakukan?! Stop it.. Jebaall..” kata HyunAh yang sudah mulai pusing. Namun tampaknya baik Joon maupun Henry tak ada yang menghiraukannya.

“Neo!! Kau mau merebut uri HyunAh dariku rupanya, huh?? Kau belum tau siapa aku?” kata Joon emosi sambil menunjuk Henry

“Kalau benar kenapa memangnya? Kau keberatan? Memang kau siapanya HyunAh?” jawab Henry menantang

“Yaa~~ Jung HyunAh! Kemari! Ayo kita pergi dari sini” kata Joon dengan nada tinggi

“Hey! Jangan seperti itu pada HyunAh!” kata Henry

“Okay, Hyun kau pilih, kau mau pergi bersamaku atau tinggal disini dengan namja menyebalkan ini?” tanya Joon pada HyunAh

“Hyun, tinggal disini saja denganku. Kenapa kau harus ikut dengan namja yang tidak kalah menyebalkannya ini? Memang siapa dia? Stay here with me, please” kata Henry pada HyunAh

“Stop it!!! Apa-apaan sih kalian ini?!” kata HyunAh sedikit berteriak membuat Joon dan Henry terdiam seketika

“Huuffhh. I’m really sorry Henry but I think I have to go with Joonie oppa right now.” kata HyunAh dengan nada menyesal pada Henry.

HyunAh mengambil keputusan ini dengan sangat terpaksa. HyunAh sungguh tidak ingin meninggalkan Henry, ia ingin menghabiskan waktu bersama Henry. Tetapi jika ia lebih memilih tinggal disini bersama Henry, maka Joon akan mengamuk. HyunAh paham betul jika Joon sudah begini maka lebih baik HyunAh menuruti keinginan Joon. Paling Joon hanya sedang kesepian dan ingin ditemani bermain. Tidak seperti oppadeulnya, Yonghwa dan Yunho yang protektif, Joon seorang oppa yang overprotective dan posesif. Joon sangat sayang pada HyunAh, seperti Yonghwa dan Yunho, namun karena sifat posesifnya itu Joon bisa tidak rela dan tidak terima jika HyunAh bersama orang lain atau lebih mementingkan orang lain ketimbang dirinya, even itu Yonghwa dan Yunho.

“See? Uri Hyunnie tidak akan menolakku. Uri Hyunnie pasti akan memilih bersamaku.” kata Joon pada Henry

“Yaa~~ oppa! Kalau kau mulai lagi lebih baik aku menelpon Yonghwa oppa dan minta dia menjemputku!” kata HyunAh pada Joon

“Arraseo, jagiya! Jangan marah begitu.” kata Joon dengan senyum lebar di wajahnya sambil mencubit hidung HyunAh

“Jeongmal mianhae Henry. I’ll see you tomorrow. Jangan salah sangka padaku, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Joonie oppa ini…..”

HyunAh terburu-buru memberikan pejelasan pada henry namun kata-kata HyunAh terputus karena Joon segera menariknya pergi.

“Kajja jagiya” kata Joon sambil memeluk dan menarik HyunAh pergi

“Yaaa~~! oppa! Jjamkanman! Aku belum selesai bicara pada Henry!” kata HyunAh sambil meronta-ronta melepaskan dirinya dari pelukan Joon namun tidak berhasil.

Henry tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain memandangi kepergian HyunAh. Di kepala Henry saat ini timbul berbagai sangkaan, dugaan, dan pertanyaan.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Henry segera kembali ke dalam gedung SM. Dengan langkah gontai dan dengan berbagai pikiran berkecamuk di otaknya, Henry menuju studio SG dimana ia masih meninggalkan barang-barangnya.

“Damn!” teriak Henry di dalam studio SG yang kosong

Henry segera menyambar gitar akustik yang ada di dalam studio. Henry mulai memetik gitar itu, terdengarlah alunan melodi, disusul dengan suara Henry yang merdu.

Girl when I see you I go Cra Cra Crazy

I just wish for you to be my Baby

I wish to see your heart but I have no way (of doing so),

Can I hold your hand?

Perhaps you are also thinking of me right now,

You got me goin’ crazy, crazy, crazy, yea

If we are together, I will be willing to do anything

Oh Baby baby baby

My love, I give it all to you

I am here

My heart, will not give up

You are my only

Girl this is not an accident, you are my girl

I can’t get my mind off ya, off ya (off my mind) […]

Entah mengapa Henry tiba-tiba memainkan lagu ciptaannya itu. Setiap teringat HyunAh, lagu itu selalu terlintas di pikiran Henry. Tanpa diduga, tanpa Henry sadari, ada seseorang yang sedari tadi berdiri di depan pintu studio, mendengarkan alunan gitar dan nyanyian Henry.

“Annyeonghaseyo. nice song.” kata seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam studio menghentikan alunan gitar dan nyanyian Henry serta membuyarkan lamunannya.

“Annyeonghaseyo” jawab Henry yang tersadar dari lamunannya

“Oh..” pekik Henry begitu mengetahui siapa yang menyapa nya

“Masih ingat padaku?” kata seseorang itu

“Ne, Yonghwa-ssi.” jawab Henry

“Benar sekali, Henry-ssi” kata Yonghwa

“Ah, kau masih mengingatku juga Yonghwa-ssi. Mencari HyunAh?” kata Henry dengan nada tidak bersemangat

“Tentu saja aku mengingatmu, Henry-ssi. Benar, aku mencari HyunAh. “ jawab Yonghwa

“Sayang sekali, kau kalah cepat. HyunAh sudah pergi bersama sainganmu.”  jawab Henry dengan malas-malasan

“Mworaguyo? Sainganku?” tanya Yonghwa yang tidak paham dengan maksud Henry

“Iya, sainganmu. Namja yang banyak bicara itu. The guy who always call HyunAh, jagiya.” jawab Henry asal-asalan

“Aaahh. Joon. Hahaha. Sainganku? Bisa saja kau, Henry-ssi” jawab Yonghwa

Yonghwa segera mengeluakan handphone dari kantong celananya. Memencet nomor HyunAh.  Setelah beberapa saat menunggu tiba-tiba sambungan terputus sebelum diangkat menandakan bahwa sambungan telepon Yonghwa di-reject oleh seseorang diseberang sana, yang tentu nya bukan HyunAh.

“Selalu saja. Very Joon. hahaha” gumam Yonghwa

Yonghwa segera memencet nomor lain. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya panggilan Yonghwa dijawab.

“ Yonghwa-ya! Waeyo?”

“HyunAh bersamamu kan?” kata Yonghwa

“Hyunnie? Ani. Perlu aku bantu mencari?”

“Sudahlah tidak usah basa-basi, cepat jawab aku” kata Yonghwa

“Yaaa~~ ck, darimana kau tau?”

“Tentu saja aku tau, siapa lagi yang berani “menculik” Hyunnie selain dirimu, huh? Pabo.” kata Yonghwa

“hahaha. Apa kau menjemput Hyunnie di SM? Mianhae aku lupa bilang kkkkkk”

“Tidak usah berpura-pura, kau tau aku pasti akan menjemput Hyunnie. Kau sengaja mengerjaiku kan? Ingin membuatku panik dan marah karena Hyunnie menghilang,huh?” kata Yonghwa

“hahahahahahaahahaha. Tentu saja!”

“ Araseo. Jangan pulang malam-malam. Kalau sampai tengah malam Hyunnie belum pulang, aku akan mencarimu dan membunuhmu! “ kata Yonghwa

“Araseo”

“Ingat, aku serius Joon.” kata Yonghwa kemudian menutup telepon nya.

Walaupun terlihat sibuk dengan gitar di tangannya, diam-diam Henry mendengarkan dan mengikuti pembicaraan Yonghwa dan Joon di telepon.

“Apa itu Joon?” tanya Henry berbasa-basi

“Benar” jawab Yonghwa

“Apa kau tidak jealous?” tanya Henry tiba-tiba dengan sedikit sebal

“Jealous? Tentu saja.” jawab Yonghwa asal

“Lalu, kenapa kau bisa tenang begitu?” tanya Henry lagi

“Kenapa aku harus tidak tenang? Anyway, lagu yang kau nyanyikan tadi lagu siapa?” tanya Yonghwa

“Lagu ciptaanku, waeyo?” tanya Henry

“Aniyo.  Sepertinya aku pernah mendengarnya. Tapi dimana ya?” kata Yonghwa sedikit berpikir

“ Tidak mungkin. Lagu ini belum di-publish. Mungkin kau salah mengenali lagu” jawab Hnery sebal

“Tidak mungkin aku salah mengenali lagu.” jawab Yonghwa

Henry mendengus sebal ketika mendengar jawaban Yonghwa

“How confident” gumam Henry

“Aahh. MP3 Player itu!” kata Yonghwa tiba-tiba

“Kau? Apa kau tau MP3 playerku? Apa HyunAh menunjukkannya padamu? Kau pernah mendengarkan isi MP3 playerku yang ada pada HyunAh?? Apa HyunAh memperdengarkannya padamu?” kata Henry terkejut

“Aniyo. Aah, pantas saja. Jadi begitu. Aku pernah melihat sebuah MP3 player di atas meja rias di kamar Hyunnie. Aku merasa warna dan bentuknya bukan tipikal Hyunnie, jadi aku mengutak atiknya dan sempat mendengarkan lagu barusan ada di dalamnya, namun tiba-tiba Hyunnie merebut kembali MP3 itu dari tanganku dan mengamuk. Baru kali itu aku melihat Hyunnie mengamuk hanya gara-gara aku menyentuh barangnya. Tampaknya sejak itu Hyunnie selalu membawanya kemana-mana. Jadi, MP3 itu milikmu rupanya.” jelas Yonghwa dengan santai

“Mwo?!! Kau pernah masuk ke kamar HyunAh?!!” tanya Henry lebih terkejut lagi

“Tentu saja. Setiap hari malah. Tidak hanya masuk. Kadang aku juga tidur disana.” jawab Yonghwa dengan polos

“Mwoooo????!! “ kata Henry dengan sangat keras tidak bisa menahan keterkejutannya

“Kau ini kenapa Henry-ssi?” tanya Yonghwa

“Aku kenapa??Kau… HyunAh….” tanya Henry balik

“….” Yonghwa terdiam, dari mimiknya Yonghwa tampak (lagi-lagi) tidak paham dengan Henry

“hahahahahahahahahahaha” tawa Yonghwa pun pecah ketika tiba-tiba ia paham akan sesuatu

“Kau tidak tau siapa aku, Henry-ssi?” tanya Yonghwa disela tawa nya

“Kenapa kau tertawa Yonghwa-ssi? Apa yang lucu? Tentu saja aku tau, kau Yonghwa vocalist and guitarist CN Blue kan?” tanya dan jawab Henry dengan polos

“hahahahahahahahahaahahahaha. Ternyata benar. Kau juga tidak tau siapa Joon?” tanya Yonghwa lagi

“Kenapa kau masih tertawa Yonghwa-ssi? Apa yang lucu sebenarnya? Tentu saja aku tau, Joon salah satu member MBLAQ kan?” tanya dan jawab Henry (lagi-lagi) dengan polos

“hahahahahahahahahaahahahaha. Ternyata benar. Pantas saja. Jadi begitu. Hahahahahaaha” kata Yonghwa yang tetap tidak bisa menghentikan tawanya

“Yaa~~ Yonghwa-ssi. Ada apa sebenarnya ini? Ah iya, kau bukan SM Family kan? Kenapa kau bisa ada disini? Kenapa kau bisa masuk ke gedung SM?” tanya Henry

Belum sempat Yonghwa menjawab dan menjelaskan tiba-tiba ada dua orang masuk kedalam studio SG.

“Wah wah wah ada apa ini? Tampak seru sekali.” kata seorang namja

“Henry-ssi, kau sudah kenal dengan Yonghwa rupanya?” kata seorang yeoja

“Aahh, hyung!” kata Yonghwa segera menjabat tangan dan berpelukan sebentar dengan namja itu

“ MinAh-ssi, Yunho hyung” sapa Henry

“Kau sudah kenal dengan dongsaeng ku ini rupanya Henry” kata Yunho

“Dongsaeng?” tanya Henry bingung

“Brother” kata MinAh membantu menjelaskan

“Brother?” tanya Henry yang masih bingung

“Ne, hyung. Ini kedua kali kami tidak sengaja bertemu.” kata Yonghwa menanggapi Yunho sambil tersenyum-senyum menahan tawa

“Ne. Yonghwa, nae dongsaengi.” Kata Yunho lagi

“Yonghwa-ssi, neo dongsaeng hyung? Keurom, HyunAh?” tanya Henry

“Ne. Yonghwa dan HyunAh, nae dongsaengdeul.” jelas Yunho

“Yonghwa oppa itu juga Yunho oppa dongsaengi. Kakak kembar HyunAh. Anyway, mana HyunAh? Kok tidak keliatan? Yonghwa oppa mau menjemput Hyunnie kan?” tanya MinAh

“Twins?” gumam Henry pelan, namun tak ada yang mengacuhkan Henry. Hanya Yonghwa yang sedikit terkikik mendengar gumaman Henry.

“Biasa. Joon.” kata Yonghwa menjawab pertanyaan MinAh

“Aahh Joon selalu saja begitu pada Hyunnie” kata MinAh menggoda Henry. Ia tiba-tiba ingat bahwa siang tadi Henry begitu penasaran tentang siapa Joon dan apa hubungan Joon dengan HyunAh.

“Joon? Lagi? Yaa~~ Yonghwa kenapa kau biarkan. Apa Joon ‘bersama’ uri Hyunnie?” tanya Yunho

“Iya hyung. Saat ini uri Hyunnie bersama Joon” jawab Yonghwa

“Apa?? Uri Hyunnie berkencan dengan Joon? Jadi benar?” tanya MinAh dengan keras, sengaja ingin mengkonfirmasi sesuatu hal terhadap Henry. MinAh memang sejak awal sudah menaruh rasa curiga pada Henry. MinAh merasa ada sesuatu hal antara Henry dan HyunAh.

“Mwoo??!” pekik Henry, namun (lagi-lagi) tak ada yang mengacuhkan Henry.

Yonghwa dan MinAh sedari tadi sebenarnya, secara tidak langsung, mengamati gerak-gerik Henry. Setelah mendengar keterkejutan Henry, Yonghwa dan MinAh menyadari semuanya, mereka semakin yakin dengan dugaan mereka masing-masing.

“Kalau masalah itu aku tidak tau MinAh. Sebenarnya si aku tidak setuju jika Hyunnie bersama Joon. Aku tidak mau punya saudara ipar seperti dia. Tapi jika uri Hyunnie suka ya bagaimana lagi. Hahahaha” kata Yonghwa asal sambil melirik Henry

“Aku juga tidak mau. Lebih baik aku punya saudara ipar Changmin daripada Joon. Apa uri Hyunnie benar-benar suka pada Joon? Padahal aku mau menjodohkannya dengan uri Minnie” tanya Yunho pada Yonghwa

“Kalau Joonie oppa sih tidak usah ditanya lagi, jagiya. Dia pasti tidak akan menolak Hyunnie. Iya kan Yong oppa?” saut MinAh

“Yaa~~ hyung. Jangan menjodoh-jodohkan uri Hyunnie begitu. Aku tidak tau apa dia suka pada Joon atau tidak. Tanya saja sendiri padanya. Hahahahaha” kata Yonghwa berpura-pura tidak tau, sengaja menggoda Henry dan membuatnya penasaran. Yonghwa tau sedari tadi henry mengikuti pembicaraan mereka.

“Anyway hyung, kenapa MinAh memanggilmu jagiya? Apa kalian sudah jadian?” tanya Yonghwa mengalihkan pembicaraan

“……” Yunho dan MinAh hanya tersenyum-senyum malu

“Wah wah kalau begitu ayo hyung, MinAh kalian harus mentraktirku sekarang juga! Tidak percuma juga ya aku datang kesini. Gagal menjemput uri Hyunnie tapi mendapat traktiran. Hahaha. Kajja hyuunng!!” kata Yonghwa penuh semangat segera merangkul dan menarik hyung nya itu keluar dari studio.

“Kau tidak ikut Henry?” tanya MinAh

“…..” tak ada jawaban dari Henry. Karena saat ini Henry sedang mencerna informasi-informasi mengejutkan yang baru saja ia dapat.

“Baiklah kalau begitu. Annyeong, Henry-ssi” kata MinAh meninggalkan Henry sendiri di dalam studio, kemudian segera menyusul Yunho dan Yonghwa yang sudah menunggu di depan studio.

“So, both of them are Yunho hyung dongsaengi? HyunAh and Yonghwa are twins?” gumam Henry sendirian

“Joon is very close to HyunAh? Joon likes HyunAh? But, HyunAH?? “ gumam Henry lagi

“Hey Henry!” panggil seseorang di depan pintu studio dengan tiba-tiba, membuyarkan pikiran-pikiran Henry dan membuat Henry segera menoleh

“Yonghwa-ssi” kata Henry begitu melihat seseorang yang memanggilnya di ambang pintu

“Jangan membuat uri dongsaengi menangis lagi. Sudah cukup kau membuatnya merana selama 2-3 tahun ini. If it happened, I’ll look for you and I’ll kill you. I mean it.” kata Yonghwa dengan tatapan serius

“……” Henry (lagi-lagi) terkejut dan hanya bisa membelalakkan mata. ‘Apa dia tau semuanya?’ pikir Henry.

“Take your chance. Goodluck! Hahaha See you!” kata Yonghwa kemudian segera berlari menyusul Yunho dan MinAh yang sudah berjalan menuju lift lebih dulu, meninggalkan Henry dengan penuh kegalauan dan sejuta tanya.

 

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 6 of….)

8 Jan

Cast :

Super Junior-M Henry

CN Blue Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

DBSK Yunho

Jung HyunAh

Super Junior

Super Girls

 

“Mari silakan masuk” kata sekretaris Kim

“Kamsahamnida” kata Henry

“Henry!! Mari duduk.” kata SME boss begitu melihat Henry masuk ke ruangannya

“Ne sajangnim” kata Henry

“Sesuai dengan yang sudah aku beritahukan tempo hari bahwa kau akan menjadi special guest di 1st concert Super Girls. Namun aku belum memberitahukan padamu apa yang harus kau tampilkan. Benar bukan?” kata SME boss pada Henry

“Ne sajangnim” kata Henry lagi

“Aku mau kau menari bersama salah satu member Super Girls. Mengenai konsep sudah aku beritahukan pada koreografer kalian. Mengenai partnermu…. dia tampaknya ada di studio SG di lantai 5 sekarang. Hari ini adalah jadwal latian kalian yang pertama. Koreografer kalian akan datang jam 3 nanti. ” kata SME boss

“Pardon me, sajangnim? Today? Konsernya masih 6 bulan lagi kan sajangnim? SG comeback masih bulan depan. Kenapa terburu-buru?” tanya Henry yang terkejut dengan penjelasan SME boss

“Aku ingin persiapan yang sangat matang apalagi ini konser pertama mereka. Kenapa Henry? Apa kau keberatan? ” tanya SME boss

“Animida, hanya terkejut saja, Sajangnim” kata Henry.

Kalau dipikir-pikir lagi, Henry harusnya malah senang jika persiapan konser sudah dimulai dari sekarang, ini berarti dia akan tinggal di Korea lebih lama, berarti waktunya bersama HyunAh lebih banyak dan kesempatannya untuk memastikan hubungannya dengan HyunAh terbuka lebar

“Baik kalau begitu kau boleh menyusul partner mu di studio SG” kata SME boss

“Ne, algetseumnida sajangnim. Kalau begitu saya permisi. Kamsahamnida” jawab Henry

Henry segera beranjak dari kursi nya dan menuju pintu hendak keluar dari ruangan SME boss dengan diantar oleh sekretaris Kim. Sesampainya Henry di pintu ruangan, SME boss tiba-tiba berkata….

“Oiya Henry! Tolong sampaikan pada partnermu bahwa kau adalah salah satu special guest di 1st concert SG ya. Aku lupa belum memberitahukan pada partnermu bahwa kau lah yang akan menari bersamanya. Aku baru memberitahukan kalau dia akan menari bersama salah satu member Suju. Mungkin dia akan sedikit terkejut dan tidak menyangka bahwa partnernya adalah kau. Selamat latihan!!” seru SME boss dengan penuh semangat, bersamaan dengan pintu ruangan yang menutup.

“What?? He hasn’t told her yet? He wants me to tell her that I’m her partner? I don’t even know who my partner is. How can I tell her? What a weird boss!” gerutu Henry

Henry segera menuju tangga untuk turun ke lantai 5, ke studio SG. Ia memutuskan untuk mencari tau tentang partnernya sekaligus menunggu sang koreografer sambil bersiap-siap latihan di studio SG.

“Hmm, who is my partner? Based on information that I got from Come to Play yesterday, SG lead dancer is Park MinAh. Maybe she’s my partner.” gumam Henry sambil menuruni tangga menuju lantai 5

“Hmm, it can be Choi Jihyo, too. She is the main dancer. Or maybe, it can be… Aahh no no no no no it can’t be HyunAh. You wish Henry!” kata Henry pada dirinya sendiri

Tidak terasa Henry sudah sampai di lantai 5, ia segera menyusuri lorong-lorong menuju studio SG yang suda pernah ia datangi sebelumnya. Semakin dekat dengan studio SG Henry mendengar alunan musik ballad dari piano yang dimainkan kemudian disusul dengan suara yeoja bernyanyi. ‘Suara HyunAh, tidak salah lagi’ batin Henry yang kemudian segera mempercepat langkahnya, setengah berlari menuju studio SG. Sesampainya di depan studio SG Henry memperlambat langkahnya karena ia melihat seorang yeoja sedang terduduk sambil memejamkan mata di depan studio di dekat pintu. Henry segera mendekati yeoja itu dengan perlahan.

“Permisi, kenapa kau ada disini? Kenapa tidak masuk? Ada apa?” tanya Henry

“Ssstt, pelankan suaramu” kata yeoja itu tanpa membuka matanya

“Itu HyunAh kan?” tanya Henry sambil menoleh ke dalam studio

“Ya siapa lagi yang betah bermain piano dan bernyanyi sendirian di dalam studio selain HyunAh. Lagu ballad lagi. Semua juga tau.” jawab yeoja itu sambil tetap memejamkan matanya

“Kenapa kau tidak masuk saja ke dalam studio?” tanya Henry

“Aasshh, jangan keras-keras, berisik. Tidak bisakah kau membiarkan aku istirahat sebentar sebelum latihan?? Kau ini banyak bertanya.” omel yeoja itu sambil tiba-tiba bangun dan berdiri

“Oopss! Henry-ssi ! You are Super Junior M Henry-ssi, right? Ahh I’m really sorry. I didn’t mean it. I’m MinAh, Park MinAh. Nice to meet you.” kata MinAh malu-malu sambil sedikit membungkukkan badannya, baru menyadari siapa yang dari tadi berbicara padanya

“Aah ne, I’m Henry. Bangapseumnida. Gwaenchanayo. Tapi sedang apa kau disni Park MinAh-ssi? Kenapa tidak masuk kedalam studio dan bergabung dengan HyunAh?” kata Henry ramah

“Aku menunggu HyunAh selesai memainkan lagunya. Jika sedang memainkan lagu ini berarti dia ingin sendiri dan sedang tidak ingin diganggu.” jawab MinAh

“Lalu sampai kapan kau akan menunggu disini Park MinAh-ssi? “ tanya Henry

“Sampai mood nya membaik. Tidak lama kok paling sampai dia selesai memainkan lagunya itu. HyunAh selalu begitu jika sedang teringat sesuatu hal yang mengganggunya. Selalu lagu ini yang dimainkan dan dinyanyikannya. Sampai-sampai semua orang  menyebut lagu ini sebagai HyunAh’s OST.” jawab MinAh sambil memandang kedalam studio

“Lagu apa ini Park MinAh-ssi?” tanya Henry sambil ikut memperhatikan HyunAh

“Lagu lama milik BoA eonni. Waiting. Entah HyunAh sebenarnya menunggu siapa. Dia tidak pernah bercerita. Kalau ditanya dia hanya menjawab tidak ada alasan khusus, lagu ini adalah lagu favoritnya.” jawab MinAh

Mendengar penjelasan MinAh, Henry tiba-tiba terdiam sambil tetap memperhatikan HyunAh yang sedang memainkan piano sambil bernyanyi di dalam studio. Mendengarkan liriknya dengan seksama. Menikmati alunan musik dan suara HyunAh. Semakin ia mendengarkan semakin tersentuh hatinya. Kehangatan menjalar di dadanya.

‘Are you waiting for me, Hyun? Or somebody else? Yonghwa? Joon? Which one?’ tanyanya dalam hati tanpa melepaskan pandangan dari yeoja yang disayanginya itu.

“ Hey? Helloo?” kata MinAh sambil melambai-lambaikan tangannya di depan muka Henry

“Yepp Park MinAh-ssi” jawab Henry

“Panggil MinAh saja. Kenapa kau jadi melamun Henry?” tanya MinAh

“Ah tidak aku hanya terlalu menikmati permainan piano dan nyanyian HyunAh saja. Ah itu dia sudah selesai. Ayo kita masuk. Bukannya kau bilang kau akan latihan? Let’s go! Lady first.” jawab Henry agak salah tingkah sambil tersenyum kemudian mempersilahkan MinAh untuk segera memasuki studio

MinAh segera memasuki studio kemudian diikuti oleh Henry. MinAh merasa ada sesuatu yang aneh pada Henry, tapi MinAh belum tau apa sesuatu yang aneh itu. Apalagi mendengar Henry dari awal menyebut HyunAh tanpa embel-embel ‘ssi’.

“Ah iya MinAh, apa kau akan berlatih untuk 1st concert SG 6 bulan lagi?” tanya Henry pada MinAh sambil berjalan bersama masuk kedalam studio

“Benar sekali. Kenapa?” jawab MinAh

“Kalau begitu kau pasti partnerku! Kau akan menari kan di Special Performance di SG concert? Bersama salah seorang member Suju. Member Suju itu aku. Aku adalah salah satu special guest kalian. Mohon bantuanmu ya, mari kita bekerja sama.” kata Henry dengan semangat

“Apa? Tapi tapi… Ya~~ Henry…” belum sempat MinAh menjawab, Henry sudah berlari menghampiri HyunAh

“Hi Lady Jung!” sapa Henry

“Henry!” kata HyunAh terkejut

“Waeyo, kenapa terkejut? Terlalu senang karena bertemu denganku lagi kah?” goda Henry

“Yaa~~ Henry! Selalu saja!” kata HyunAh tersenyum diiringi tawa Henry

“Hey, wow kau berbicara dalam bahasa Korea. Anyway sedang apa kau disini?” kata HyunAh

“Tentu saja. Hihihi Kau bertanya kenapa aku disini? Kau tidak suka jika aku disini?”  tanya Henry

“Bukan begitu. Kau ini membuatku serba salah saja.” Jawab HyunAh yang lagi-lagi diiringi tawa Henry

“Jadi kalau begitu kau suka kaann aku ada disini?” tanya Henry lagi

“Yaa~~! Henry! Aku juga tidak bilang begitu” jawab HyunAh dengan muka merah

“By the way sedang apa kau disini Henry? Kau belum menjawab pertanyaanku” tanya HyunAh kembali meluruskan pembicaraan sambil tetap salah tingkah

“Aku kesini karena aku akan berlatih dengan MinAh. Aku salah satu special guest di 1st concert kalian. Kau senang kaann aku ada di konser kalian” jawab Henry sambil tersenyum-senyum melihat HyunAh, yang sedang salah tingkah, lekat-lekat

“Hey kalian berdua tampak asik sekali. Baru sebentar bertemu sudah akrab” sela MinAh sambil meletakkan tas nya dipinggir studio

“Wah wah tampaknya bertambah satu namja yang bisa membuat uri HyunAh jadi malu-malu sampai bermuka merah begitu selain Joon ” kata MinAh melihat HyunAh salah tingkah

“Joon? MBLAQ Lee Joon?” tanya Henry

“Iya, Joon yang mana lagi. Hanya Joon itu yang bisa membuat uri HyunAh salah tingkah. Uri Hyun kan Poker Face Queen, unexpressive. Kau memecahkan rekor Henry!” Jawab MinAh sambil tertawa

“Memang apa hubungannnya Joon dengan HyunAh?” tanya henry

“Kau tidak tau? Semua orang juga tau kalau Joon……” jawab MinAh

“Sudaahh sudaahh. Masa kalian membicarakan orang langsung didepan orangnya? Helllooo aku ada disini” kata HyunAh memutus kata-kata MinAh, sambil memanyunkan bibirnya

“Hahahahahahaahahaha” tawa MinAh pun semakin tak tertahankan

“Kau memang objek menarik untuk digoda Hyun.” lanjut MinAh sambil tetap tertawa

“ Hey mengenai Joon tadi..” sambung Henry

“Ah iya, Joon itu adalah….” jawab MinAh

“Annyeonghaseyooooo!!” seru seseorang (lagi-lagi) memutus kata-kata MinAh

“Annyeonghaseyo sonsengnim” jawab MinAh dan HyunAh

“Aahh, Henry. Long time no see. How’re you?” tanya sonsengnim koreografer Super Junior

“I’m fine. Thanks. And you?” jawab Henry

“Never better” jawab koreografer kami

“Baik, semua sudah ada disini, kita bisa memulai latihan perdana untuk SG concert. Tetapi.. MinAh kenapa kau ada disini? Seharusnya kau kan ada di studio DBSK bukan di studio SG” lanjut koreografer

“Studio DBSK? Oh aku latihan dancenya di studio DBSK bukan di studio SG?” tanya MinAh

“Mmm, karena MinAh adalah partnerku maka aku juga harus pindah kesana?” tanya Henry dengan nada kecewa karena jika ia harus berpindah studio maka ia tidak bisa berlama-lama bertemu HyunAh

“Tidak. Bukan. MinAh harusnya sekarang ada di studio DBSK untuk latihan vocal bukan dance. Karena MinAh akan duet dengan Yunho. Sedangkan kau Henry, kau tetap disini dan partnermu adalah HyunAh bukan MinAh. HyunAh akan menampilkan dance performance berpasangan denganmu. Semua orang sudah tau bahwa MinAh adalah Lead Dancer SG dan HyunAh adalah salah satu Lead Vocal SG, Sajangnim ingin membuat konsep yang berbeda di 1st concert SG. Begitulah kira-kira rencananya yang aku tau.” jelas koreografer sonsengnim

“Mwo??”

“What??”

Seru HyunAh, MinAh dan Henry bersamaan. Bedanya, MinAh dan HyunAh terkejut agak kurang senang sedangkan Henry terkejut senang. MinAh tau bahwa partnernya adalah Yunho (tentu saja MinAh sudah tau hal ini dari sumber yang lain, Yunho) tetapi yang membuat MinAh terkejut adalah duet, menyanyi, bukan menari bersama dengan Yunho. Yang membuat HyunAh terkejut adalah bahwa dirinya harus  menari bukan menyanyi dalam special performance di 1st SG concert, terlebih lagi partner nya adalah Henry. HyunAh sungguh tidak menyangka akan bertemu dan berhubungan kembali dengan Henry karena hal ini. Sedangkan Henry, Henry terkejut karena partner nya bukanlah MinAh atau Jihyo melainkan HyunAh yang awalnya ia kira hal ini tidaklah mungkin, hanyalah angan-angan nya saja.

“ Lalu bagaimana dengan Hamun, Jihyo dan Hyejin?” tanya MinAh

“Dari informasi yang aku terima, Lead Vocal yang lain, Hamun, akan menampilkan dance performance juga, dengan Donghae. Lead Rapper Jihyo, akan menampilkan band performance dengan Sungmin dan Siwon. Sedangkan Leader Hyejin akan duet dengan Kyuhyun, ballad song. Special concept for special group, kata Sajangnim. Mereka juga sedang berlatih saat ini. Hamun dan Donghae di studio SJ, Jihyo-Sungmin-Siwon di studio TRAX, sedangkan Hyejin dan Kyu di studio BoA. Jadi.. tunggu apalagi Park MinAh segeralah berangkat ke studio DBSK, Yunho dan vocal coach pasti sudah menunggumu. Ayo cepat!” kata koreografer sonsengnim

“Ne, algetseumnida!” jawab MinAh terburu-buru mengambil tasnya kemudian segera berlari ke studio DBSK.

“HyunAh dan Henry, bisa kita mulai latihannya?” kata koreografer

“Ne” jawab HyunAh dan Henry

“Jadi, dance performance kalian akan terbagi menjadi 3 bagian. Dance performance ini bukan hanya sekedar dance performance biasa, akan ada cerita dari part ke part. Part 1, HyunAh solo dengan lagu Poker Face by Lady Gaga. Menceritakan seorang yeoja yang cuek dan tidak ekspresif yang menarik perhatian seorang namja. Part 2, Henry solo dengan lagu Baby by Justin Bieber.  Menceritakan seorang namja berusaha menarik perhatian dan simpati yeoja itu. Last part, HyunAh&Henry  dance performance dengan lagu Down (medley remix version + candlelight version) by Jay sean.  Cerita ini akan berakhir pada namja itu berhasil meyakinkan yeoja itu untuk menjadi kekasihnya.” kata koreografer mengawali latihan mereka.

Penjelasan sang koreografer cukup membuat HyunAh sangat sangat terkejut. Mengetahui dirinya akan menari bukan menyanyi di special performance 1st concert SG sudah membuatnya terkejut. Ditambah dengan mengetahui bahwa partnernya adalah Henry, membuat HyunAh semakin terkejut. Apalagi mengetahui konsep performance mereka yang seperti ini, membuatnya sangat sangat terkejut. ‘Ottoke?? Bertemu dengan Henry kembali dan memulai pembicaraan dengannya saja masih terasa awkward dan membuatku salah tingkah. Bagaimana aku harus menari bersamanya? Dengan konsep yang seperti itu pula.’ begitu pikir HyunAh.

“Hmm. Ne, algetseumnida” jawab HyunAh dengan pasrah

“Yes, I got it” jawab Henry dengan semangat

Henry dan HyunAh pun segera memulai latihan. Koreografer  mulai mengajarkan gerakan-gerakan, step-step dance yang akan mereka tampilkan. Walaupun HyunAh bukan lead dancer tapi HyunAh bisa dengan cepat menghafal gerakan-gerakan dan step-step yang diajarkan. Kalau Henry, tidak perlu diragukan lagi, tentu saja Henry dapat dengan sangat mudah menghafal gerakan-gerakan dan step-step yang diajarkan.

“Yeah! One and two and three and four. Tingkatkan powermu, HyunAh! Bukan begitu, tapi begini.. Ya benar begitu.. Good Job, Henry! Great!”  kata koreografer di sela-sela latihan

Latihan untuk part 1 berjalan lancar..

Part 2 pun berjalan lancar…

Part 3 juga berjalan lancar… Awalnya…

Namun, ketika latihan memasuki bagian akhir part 3…..

“Yaa~~ stop stop stop!” kata koreografer tiba-tiba

“HyunAh?? waeyo? Ketika kau menari berdampingan bersama Henry, kau terlihat nyaman, kompak dan keren sekali. Kenapa ketika kau dan henry berdekatan dan bersentuhan gerakanmu tiba-tiba jadi kaku dan terlihat tidak nyaman begitu? You have to get the moves, the soul. Kau juga harus berekspresi. Seperti menyanyi, menari juga membutuhkan eye contact. Henry sudah melakukan tugasnya dengan baik, dia sudah berusaha memulai kontak mata denganmu, kau hanya tinggal merespon nya, mengikuti irama nya, flow nya. Tapi kau malah menghindar. Relax, santai!” omel koreografer

“Ne” jawab HyunAh singkat

HyunAh tak bisa berbicara apa-apa lagi. Jika hanya menari sendiri atau berdampingan dengan Henry, bukanlah masalah besar bagi HyunAh. Tetapi jika harus berdekatan dengan Henry, itu baru masalah besar bagi HyunAh. Bagaimana tidak? Ketika Henry menyentuh tangannya atau tubuhnya jantungnya berdegup sangat kencang. Lalu bagaimana ia bisa menari dengan santai?

“Ayo kita ulangi lagi. One, two, three, four..” kata koreografer

HyunAh mulai mencoba lagi, memperbaiki kesalahannya, menenangkan perasannya, tetapi…

“Stop!” kata koreografer

“HyunAh? Kenapa kau malah terlihat gugup begitu? Dan kau Henry, kenapa malah jadi salah tingkah seperti HyunAh? Apa ada masalah diantara kalian?” lanjut koreografer

“Animida sonsengnim” jawab HyunAh

“Lalu?” tanya koreografer lagi

“Maybe we just need break” jawab Henry

“Baik kalau begitu, latihan hari ini sampai disini dulu. Aku tidak tau ada apa diantara kalian, tetapi aku mau pada latihan besok masalah ini sudah clear. Arraseo??! Mungkin juga kalian memang hanya kelelahan. Beristirahatlah kalau begitu. Sampai jumpa besok, jam dan tempat yang sama.” kata koregrafer sonsengnim

“Algetseumnida. Kamsahamnida.” jawab HyunAh

“Sure” jawab Henry

Koreografer mereka kemudian segera membereskan barangnya dan keluar dari studio meninggalkan Henry dan HyunAh berdua saja. Hening. Tak ada suara. Henry dan HyunAh hanya duduk saling berjauhan tak berbicara sepatah kata pun. Entah karena memang kelelahan atau karena alasan lain.

“Sebaiknya aku pulang dan beristirahat. Mungkin aku memang terlalu lelah.” kata HyunAh tiba-tiba memecah kesunyian.

HyunAh sudah beranjak dari duduknya, membawa tas hendak keluar studio ketika tiba-tiba Henry menarik tangannya, menahannya untuk pergi.

“Wait Hyun.” kata Henry

“Will you dance with me?” tanya Henry

“What? I think I’ve just told you that I’m tired. You know our choreographer said that we have to rest, too.” jawab HyunAh

“Oh, come on Hyun!  Both of us know it. It’s not about we are exhausted and we have to rest. There is something else. Don’t pretend that there is no something between us.“ jawab Henry menarik tangan HyunAh kembali ke dalam studio

Henry meletakkan tas HyunAh, memutar kembali lagu Down. Menggandeng HyunAh ke tengah studio dan mulai menari.

“Come on, Hyun”  kata Henry

HyunAh yang tadinya menolak, tiba-tiba saja sudah mengikuti gerakan-gerakan Henry. Hati kecilnya mengatakan bahwa ia juga menginginkan ini. Saat-saat berdua dengan Henry yang ia nantikan selama ini. Henry dan HyunAh pun menari bersama, menikmati setiap gerakan, melakukan kontak mata, melepaskan semua kecanggungan diantara mereka, sampai mereka benar-benar merasa nyaman kembali satu sama lain. Akhirnya mereka dapat menyelesaikan latihan part 3 dengan baik. Dance performance mereka berakhir dengan posisi Henry memeluk HyunAh dari belakang.

“See, we did it, Hyun.” kata Henry sambil tersenyum senang

“Yeah, we did it” kata HyunAh sambil tersenyum lebar

Kemudian mereka pun saling pandang melalui pantulan kaca. Masih dengan posisi yang sama. Setelah beberapa saat…

“Tampaknya ini sudah saatnya kita benar-benar pulang. Sudah malam.”  kata HyunAh tiba-tiba sambil melepaskan pelukan Henry,terburu-buru mengambil tasnya dan segera berlari keluar studio

“Hyun! Wait!” teriak Henry

Tetapi tampaknya HyunAh tidak menggubris panggilan Henry. HyunAh terus berlari dan berlari. Ia berlari menuruni tangga menuju lobby SM dan segera keluar. Henry tidak tinggal diam, melihat hyunAh berlari, ia segera mengejar HyunAh.

“Hey, Hyun! Kau mau kemana?” kata seorang namja di lobby ketika melihat HyunAh berlari

“Hey, Hyun! Jung HyunAh!” kata namja itu lagi.

HyunAh tidak bisa mendengar apapun saat ini, HyunAh hanya membutuhkan udara segar karena ia merasa dadanya sesak dan tidak bisa bernafas. HyunAh berlari menuju taman di halaman gedung SM. Sedangkan Henry tetap mengejar dibelakangnya hingga sampai di taman di halaman gedung SM.

“Hey, please don’t go” kata Henry sambil menarik HyunAh, hingga HyunAh berada di pelukannya, kali ini berhadapan

“Hey, lepaskan. Apa yang kau lakukan?” kata HyunAh berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Henry

“Just 1 minute, please” jawab Henry sambil menahan HyunAh tetap dipelukannya sampai HyunAh berhenti meronta-ronta.

Henry bisa merasakan jantung HyunAh berdegup sangat kencang. Henry tau bahwa yeoja kesayangannya itu hanya salah tingkah dan tidak tau harus bagaimana maka dari itu ia berlari menghindar. Bagaimanapun HyunAh tetaplah HyunAh yang dulu, yang henry kenal sebagai yeoja pemalu.

“Please don’t go. Don’t leave me anymore. I really miss you, you know. I’ve been looking for you all this time. You don’t know how long I’ve been waiting to see you again, to hug you again” kata Henry melepaskan pelukannya kemudian menunduk memandang wajah HyunAh dan menatap lekat-lekat mata yeoja itu, sambil tetap tidak melepaskan tangannya dari pinggang HyunAh.

“And to…”

Belum sempat Henry menyelesaikan ucapannya. Henry tiba-tiba mengecup lembut bibir HyunAh.

“…kiss you again” lanjut Henry setelah melepaskan ciumannya sambil tersenyum dan menatap mata HyunAh dengan penuh kasih sayang

Kemudian Henry mengecup bibir HyunAh sekali lagi. Namun kali ini, Henry bisa merasakan bahwa HyunAh membalas ciumannya. Untungnya saat ini mereka terhalang oleh pepohonan sehingga orang-orang disekitar tidak menyadari  keberadaan mereka dan tidak tau apa yang mereka lakukan. Jika hal ini sampai diketahui oleh publik,  publik bisa gempar. Selama beberapa saat mereka berciuman, tak lama kemudian mereka melepaskan ciuman mereka  dan saling tersenyum satu sama lain.

“Hyun!” suara seorang namja mengagetkan Henry dan HyunAh, membuat mereka melepaskan pelukannya.

“Kau dimana Hyun? Aku melihatmu tadi” kata namja itu yang terdengar semakin dekat diiringi dengan suara langkah kaki diantara rerumputan.

“Ah rupanya kau disitu Hyun.  Aku memanggilmu dari tadi, tapi kau tampaknya tidak dengar dan terus berlari. Apa yang kau lakukan disini?” tanya namja itu sambil menatap HyunAh

“Aku melihat seorang namja mengejarmu tadi. Gwaenchanayo? Apa dia mengganggumu? Apa dia menyakitimu? Kau belum juga pulang padahal hari sudah sangat malam. Aku menelponmu dan mengirimkan pesan tetapi tidak ada yang kau jawab. Aku sangat mengkhawatirkanmu makanya aku menjemputmu kesini.” kata namja itu lagi sambil menghampiri HyunAh dan kemudian memeluk HyunAh.

Setelah melepaskan pelukannya pada HyunAh, namja itu tersadar bahwa ada orang lain disamping HyunAh. Namja itu pun menoleh.

“Kau! Kau yang kulihat tadi mengejar uri HyunAh.” kata namja itu terkejut sambil menunjuk Henry

“Siapa dia, Hyun?” sambil melemparkan death glare pada Henry

“Apa yang dia lakukan?” tanya namja itu lagi pada HyunAh dengan tatapan serius

Henry mengenali namja di depannya itu. Namja itu adalah salah satu namja yang ada di salah satu foto HyunAh, juga salah satu namja yang dihubungi oleh HyunAh di Come to Play tempo hari.

‘Dia lagi. Apa yang dia lakukan disini? Kenapa dia memeluk HyunAh? Kenapa dia mengkhawatirkan HyunAh? Siapa sebenarnya dia? Apa hubungannya dengan HyunAh?’ pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala Henry

Ya betul, tidak salah lagi namja ini adalah…..

 

Lee Joon.

 

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 5 of….)

1 Jan

Cast :

Super Junior-M Henry

CN Blue Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

DBSK Yunho

Jung HyunAh

Super Junior

Super Girls

 

Henry sedang tidur-tiduran terlentang di tempat tidur, termenung, sambil menatap langit-langit. Ia masih memikirkan kejadian yang baru ia alami. Sore tadi, ia baru saja menginjakkan kaki ke Korea dan dalam hitungan jam ia sudah mengalami kejadian yang membuatnya tak bisa tenang.

-flashback start-

 “Umm, Hyun….Nugu?” tanya seorang namja, yang baru saja masuk ke dalam studio, pada HyunAh

“I’m Henry. Nice to meet you.” kata Henry pada namja itu

“Yonghwa-imnida. Kajja Hyun” balas namja itu sambil sedikit menundukkan badannya kemudian menggandeng tangan HyunAh menuju pintu studio

“Oppa, Jjamkanman.” kata HyunAh menghentikan langkah Yonghwa

“Waeyo Hyun? Apa lagi?” kata Yonghwa dengan tidak sabar

“Aku kan kembali ke studio untuk mengambil barangku yang tertinggal. Sebentar ya, Oppa.” jawab HyunAh dengan sabar

“Arraa, aku tunggu disini. Jangan lama-lama.” kata Yonghwa pada HyunAh

HyunAh segera berlari kembali ke dalam studio menghampiri Henry yang masih berdiri terpaku, sedangkan Yonghwa menunggu di pintu studio mengamati HyunAh dan Henry dengan seksama, dengan pandangan tajam dan dengan segala pemikiran yang ada di kepala nya saat ini.

“Hi” kata HyunAh

“Hi” jawab Henry

“May I?” tanya HyunAh pada Henry sambil menjulurkan tangannya

“What?” tanya Henry

“Those photos” jawab HyunAh sambil menunjuk foto-foto di tangan Henry

“Oh, okay” jawab Henry sambil memberika ketiga lembar foto ditangannya walaupun sebenarnya ia tidak rela memberikan foto-foto itu kepada siapapun bahkan pada pemiliknya.

“Thanks…. Mm…. Nice to meet you, Henry.” jawab HyunAh yang kemudian berbalik dan berjalan meninggalkan Henry.

Entah mengapa, pada pertemuan yang dinanti-nanti, setelah sekian lama saling mencari dan merindukan, HyunAh dan Henry malah bersikap kaku dan salah tingkah. HyunAh dan Henry bingung bagaimana harus memulai dan bagaimana harus bersikap satu sama lain. Terlebih lagi saat ini Yonghwa sedang mengamati mereka berdua. Alhasil, hanya kata-kata singkat yang keluar dari mulut HyunAh dan Henry.

“Wait” kata Henry sambil menarik tangan HyunAh untuk menghentikan langkah yeoja itu

Langkah HyunAh terhenti, jantung HyunAh berdegup sangat kencang saat tangan Henry menyentuh tangannya. Rasanya HyunAh ingin waktu berhenti berputar sebentar saja. Namun……..

“Kajja, Hyun, Joon menunggu” kata Yonghwa sambil menarik tangan HyunAh yang satu lagi, memaksa HyunAh untuk segera meninggalkan Henry dan meninggalkan studio.

-flashback end-

“Huffhh, those guys again.. Yonghwa.. Who’s he? Mm, one more guy… Joon. He’s on one of those photos, too. Who’s Joon? Who are them actually? HyunAh often mention those guys name accidentally” gumam Henry

“HyunAh’s ex-boyfriend? HyunAh’s boyfriend? Or HyunAh’s ex-boyfriend and boyfriend? Which one is her ex-boyfriend and which one is her boyfriend?” tanya Henry pada dirinya sendiri

“Ahh no no no no no maybe they’re just HyunAh’s best friends” jawab Henry pada dirinya sendiri sambil tiba-tiba terduduk

“But they seem so close one another. Especially that guy, Yonghwa. They are too close to each other if they’re just friend.” gumam Henry

“Aassshh it’s so frustrating!” kata Henry sambil mengacak-acak rambutnya

“Oohh, should I ask to Hyungdeul?” tanya Henry pada dirinya sendiri

“Yo, Henry! Wassuuupp?? Waeyo? Apa yang mau kau tanyakan?”  tanya Donghae yang tiba-tiba masuk ke kamar Henry

“Kau ini sudah jauh-jauh datang dari Canada ke Korea dan menginap di dorm kami malah hanya mengurung diri di kamar saja?” tanya Leeteuk

“Apa kau masih capek? Paling tidak keluarlah dari kamar dan berkumpul bersama kami. Mumpung kami semua sedang tidak ada jadwal.” kata Shindong

“Ayo bermain game bersamaku” ajak Kyuhyun

“Ke coffee shop ku saja, bagaimana?” tanya Yesung

“Ayo ayo pokoknya segera keluar kamar saja dulu, kita juga bisa ke karaoke kalau kau mau. Jarang-jarang kita semua bisa berkumpul begini” kata Heechul sambil menarik dan merangkul Henry keluar dari kamar

“Hyuunngggg!! Biarkan aku sendiri.” seru Henry meronta-ronta agak risih dengan perlakuan hyungdeulnya yang sampai saat ini masih ia rasa berlebihan. ‘Seperti gay’ begitulah pendapatnya.

“Sudah-sudah apa yang kalian lakukan, come here Henry. Let’s watch TV. You have to know more about our hoobaedeul. Kau pasti belum tau our hoobaeedeul dari Super Girls. Uri dongsaengi is one of the members. Super Girls is on Come to Play today.  I’ll show you, come here.” kata Siwon bersemangat sambil menepuk-nepuk sofa kosong disebelahnya.

“Aah sejak kapan kau peduli sekali pada dongsaengmu Siwon-a? Bilang saja kau mau menonton magnae Super Girls Kang Hamun? “ kata Sungmin pada Siwon

“Tentu saja, Hyung! Tentu saja aku peduli pada dongsaengku, aku tidak rela jika uri Jihyo kau rebut. Ya walaupun sebenarnya aku lebih ingin melihat Hamun.” kata Siwon sewot kemudian tersenyum malu.

“Come to Play adalah acara talk show yang dibawakan oleh MC nasional kita Yoo Jae Suk-ssi. Hari ini tayangan Come to Play edisi special dengan bintang tamu Super Girls. Kami memutuskan untuk menonton bersama karena kami juga tidak ada jadwal saat ini.” kata Eunhyuk pada Henry

“Super Girls adalah girlband baru milik uri SME. Debut 1 tahun yang lalu, sebentar lagi mereka akan comeback. Aku suka dengan mereka. Members Super Girls luar biasa. Selain ada adik Siwon, Choi Jihyo, juga ada adik kami Park Minah. Ah, ada juga adik Yunho, HyunAh.”  jelas Heechul panjang lebar dengan semangat

“HyunAh? Adik Yunho hyung?” tanya Henry antusias ketika mendengar nama HyunAh disebut.

“Yaa yaaa~~ Kim Heechul! Apa katamu? “Adik kami, Park MinAh” huh? Dia itu uri dongsaengi bukan neo dongsaengi dan mmm .. mengenai  Jung HyunAh adalah adik dari Yunho sebaiknya jangan disebar luas kan karena publik tidak tau tentang ini.” kata Leeteuk

“Ne hyung araseo” jawab Henry sambil berjalan duduk di sebelah Siwon, otaknya masih mencerna baik-baik informasi bahwa HyunAh adalah adik Yunho

“Jangan lupa, ada Leader Song Hyejin juga dia suatu saat akan menggantikan Teuki hyung dan Heechul hyung karena dia sangat berbakat sebagai MC dan DJ. Selain itu, dia juga sangat cantik” celetuk Kyuhyun tiba-tiba sambil tetap tidak mengalihkan pandangan dari PSP nya.

“Dasar kau Kyu, kalau Hyejin saja kau langsung angkat bicara” kata Siwon

“Araseo Hyung. Mm, interesting. Okay, let’s watch” jawab Henry. ‘Kesempatan untuk tau lebih mengenai HyunAh’ pikirnya.

“Kalian menonton TV saja sambil menunggu makanan siap. Aku akan menyiapkannya dengan cepat.” terdengar Ryeowook berteriak dari dapur

Tak lama setelah Henry dan para member Super Junior berbincang. Talk Show come to play pun dimulai. Acara tersebut membahas mengenai bagaimana Super Girls terbentuk, pengalaman mereka saat training dan saat debut, berbagai kejadian menarik yang mereka hadapi , kebiasaan-kebiasaan para member, polling diantara member Super Girls sendiri, juga ada tantangan-tantangan kecil dari MC untuk Super Girls member. Dari acara tersebut Henry mendapatkan informasi cukup banyak mengenai HyunAh. HyunAh adalah seorang lead vocal dan main dancer di group ; member yang paling diam dan sabar juga tetapi sekaligus bisa menjadi yang paling galak dan cerewet ; selain member group, HyunAh juga mempunyai single solo dan beberapa kali menjadi Model. Walaupun tidak terlalu aktif di dunia entertainment sebagai MC, DJ, Aktris seperti member lainnya tetapi HyunAh mempunyai  fans yang banyak karena kesan misteriusnya ; mempunyai hobi memasak, menyanyi sambil bermain alat musik ; sangat cinta studio dan mempunyai kebiasaan datang paling awal dan pulang paling akhir jika berlatih di studio, yang bagi para member lainnya ini adalah kebiasaan yang aneh dan jika ditanya kenapa HyunAh tidak pernah mau menceritakan alasannya. ; mempunyai satu benda kesayangan yang dibawanya kemanapun ia pergi, yaitu mp3 player ; tidak pernah sekalipun menceritakan tentang love life nya.Yaa, hanya informasi mengenai HyunAh itu saja yang Henry tangkap. Sedangkan informasi mengenai member lain hanya Henry tanggapi dengan sambil lalu. Karena memang tujuan Henry mau mengikuti hyungdeul nya menonton acara ini adalah HyunAh. Bagi Henry HyunAh tidak berubah, masih sama seperti HyunAh yang ia kenal, pemalu-pendiam-galak-cerewet, yang membuat Henry tertarik dan terkejut adalah studio dan mp3 player.

“Studio? Mp3 player? It’s related to me, isn’t it?” gumam Henry

“Do you remember? You love me, don’t you?” gumam Henry lagi setelah terdiam beberapa saat

“Ngomong apa kau, Henry?” tanya Siwon melihat Henry bergumam tidak jelas

“Aah aannii, Hyung” jawab henry

“Nah ini dia segment yang ditunggu-tunggu!!” seru Siwon dengan semangat membuat semua member Suju yang ada di ruang TV dorm, fokus menonton. Bahkan Kyu yang sedari tadi setengah sibuk dengan PSP nya juga sudah mematikan PSP nya dan fokus menonton.

Segment Come to Play yang ditunggu-tunggu adalah segment akhir yaitu segment challenge. Challenge yang diberikan pada para member kali ini adalah menelpon 2 orang dan menyuruhnya datang sekarang juga, jika 2 orang tersebut bersedia maka mereka baru akan mengatakan bahwa ini hanya tantangan dari Come to Play karena saat ini mereka adalah guest nya. Hyejin menelpon Kyuhyun dan Joongki, keduanya menyatakan segera datang. Hal ini membuat netizen envy pada Hyejin karena mempunyai sepupu yang tampan dan juga membuat publik ramai kembali mengenai hubungan Hyejin dan Kyu. Member Suju pun tak kalah heboh ternyata evil magnae mereka mudah saja menurut dan dikerjai oleh Hyejin. Semua orang bertanya-tanya kebenaran hubungan KyuJin. MinAh menelpon Heechul  dan Yunho, keduanya pun mau segera datang. Hal ini sempat membuat Leeteuk sewot pada MinAh-Heechul, karena Leeteuk menganggap MinAh lebih sayang Heechul daripada dengan oppanya sendiri dan Heechul pun tertawa bahagia penuh kemenangan karena hal tersebut. Sejak saat itu Heechul selalu memanggil MinAh dengan Kim MinAh karena baginya MinAh leboh cocok menjadi dongsaengnya daripada dongsaeng Leeteuk. Publik juga menjadi ramai mempertanyakan hubungan MinAh dan Yunho, termasuk HyunAh. Sebenarnya bagaimana hubungan YunMin, apakah mereka pacaran? Jihyo menelpon Key  dan Sungmin, keduanya menyatakan segera datang. Hal ini sempat membuat Siwon sewot pada Jihyo namun belakangan dirinya bersyukur Jihyo tidak menelponnya. Namun gara-gara hal ini, tidak hanya publik saja yang ramai bertanya-tanya hubungan Key-Sungmin-Jihyo, Siwon juga menjadi uring-uringan bertanya-tanya ada hubungan apa Jihyo-Sungmin dan jihyo-Key. Hamun menelpon Siwon  dan Donghae, keduanya juga menyatakan segera datang. Hal ini sempat membuat Siwon senang dan Donghae senang, tetapi setelah mengetahui bahwa Hamun menelpon mereka berdua, ketegangan pun tampak diantara mereka. Publik juga menjadi ramai membicarakan hal ini karena magnae Super girls yang masih polos itu berhasil membujuk pria-pria tampan Suju yang mempunyai fans dengan jumlah tak terhitung dan mempunyai jadwal super padat bersedia untuk datang menghampirinya.  Sedangkan HyunAh…..

menelpon Yonghwa…

“Yeoboseyo? Yonghwa Oppa” kata HyunAh di telepon

“Ne Hyun? Waeyo? jawab Yonghwa

“Eodiya?” tanya HyunAh

“Band Practice, waeyo?” jawab Yonghwa

“Aaaannii” jawab HyunAh ragu-ragu

“Waeyo? Eodiya? Gwaenchana?” tanya Yonghwa dengan nada serius

“Hyun? Kenapa kau diam saja? Kau dimana? Tunggu disitu, aku akan kesana sekarang.” sambung Yonghwa

 

dan Joon…

 

“Yeoboseyo? Joon-ie oppa” kata HyunAh di telepon

“Jagiya~~!” jawab Joon

“Eodiya?” tanya HyunAh

“Practice, waeyo? Neo bogoshipo?” jawab Joon

 “Arrasseoo.. Eodiya Jagiya? Aku akan kesana sekarang. Oppa bogoshipo do” lanjut Joon sebelum HyunAh sempat berkata apa-apa

 

Mendengar hal tersebut tersebut Henry semakin frustasi dan penasaran. Tanpa basa-basi Henry langsung bertanya pada Hyungdeul nya ketika acara Come to Play sudah usai.

“Hyung? What is ‘jagiya’?” tanya Henry

“Jagiya is like honey, baby.” jawab Siwon

“Oppa is like Hyung for me, right?” tanya Henry

“Yes” jawab Siwon sambil berjalan menuju ruang makan bersama members yang lain

“Who’s Yonghwa and Joon, by the way?” tanya Henry pada Kyu, karena hanya tinggal Kyu yang ada di ruang TV

“Jung Yonghwa adalah leader, main vocalist, guitarist, rapper, songwriter band CN Blue, dia juga seorang actor dan MC. Lee Joon adalah member dari group MBLAQ, seorang dancer dan vocalist. Ia terkenal athletic, tidak mau mengalah, posesif, dan kocak. Sering muncul di beberapa variety show. Joon juga seorang MC dan actor, ia semakin terkenal sejak memerankan Rain muda di Ninja Assassin.”  jelas Kyu yang sudah kembali sibuk dengan PSP nya.

“How old are they, since HyunAh called them oppa? And why Joon called HyunAh ‘Jagiya’? Sebenarnya apa hubungan Yonghwa –Joon dengan HyunAh?” tanya Henry panjang lebar

“Joon is an 88liner sepertiku tentu saja dia dipanggil oppa. Mengenai ‘jagiya’ sudah biasa Joon memanggil HyunAh seperti itu, publik pun sudah tau hubungan mereka. Sedangkan Yonghwa is an 89liner, ya tentu saja dia dipanggil oppa, siapapun juga tau kenapa HyunAh mamanggil Yonghwa dengan oppa, jika tidak dipanggil oppa Yonghwa akan ngamuk.” jawab Kyu lagi sambil lalu

“Ne, so what kind of relationship they have? Joon-HyunAh and Yonghwa-HyunAh?’ tanya Henry terus terang tidak bisa menutupi rasa penasarannya.

“Kenapa kau tanya begitu detail tentang HyunAh, Henry?” tanya Kyu sambil tetap tidak mengalihkan pandangan dari PSP nya.

“Aannii, just curious.” jawab Henry

“So??” tanya Henry lagi ketika Kyu tak kunjung menjawab pertanyaannya

“So, hubungan Yonghwa-HyunAh-Joon, Yonghwa adalah ka…..” jawab Kyu sambil mematikan PSP nya

“Makanan siaaaapppp!!” seru Ryeowook dan member lain dari ruang makan, memutus kata-kata Kyu

“Wah akhirnya makanan siap, aku sudah lapar! Kajja Henry-ya, ayo kita makan!” jawab Kyu segera beranjak dari sofa menuju ruang makan, membuyarkan  obrolannya dengan Henry.

“Hyung..Hyung..wait! Jawab dulu..” seru Henry ketika melihat Kyuhyun meninggalkannya menuju ruang makan

Sayangnya seruan Henry tersebut tidak digubris oleh Kyuhyun yang tetap melenggang dengan santainya ke ruang makan karena di pikirannya saat ini hanyalah makan. Kyuhyun meninggalkan Henry sendiri di ruang TV, pikiran Henry penuh pertanyaan dan rasa penasaran yang luar biasa.

“Aaashhh!! WTH !! What kind of relationship are they in, actually??? How can I ask to anyone about HyunAh without any suspicion???” gerutu Henry

“Oouuhh.. It’s so frustrating!! Even if sajangnim’s project has been done, I will stay here in Korea until these matters are settled. No matter what, no matter how, it should be cleared.”  kata Henry

“Henry-yaaaa~~~!!” panggil semua member Suju yang sudah ada di ruang makan

“Neee Hyungdeul!! On my way there…..” jawab Henry yang segera menyusul  ke ruang makan dengan uring-uringan dan langkah gontai akibat rasa penasarannya.

 

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 4 of….)

25 Dec

Cast :

Super Junior M Henry

CN Blue Jung Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

DBSK Jung Yunho

Jung HyunAh (OC)

Park MinAh (OC)

Song Hyejin (OC)

Choi Jihyo (OC)

Kang Hamun (OC)

Suara dentuman musik upbeat menggema di salah satu studio di lantai 5 dalam gedung milik SME. Tampak 5 yeojadeul sedang berlatih menari dan bernyanyi dengan penuh semangat.

“one and two and three and four, yeah c’mon SG!!” kata seorang namja di sudut ruangan sambil menepuk-nepuk kan tangannya.

“Okay! Sampai disini dulu latihan hari ini. Well done!! Kalian memang Super Girls! Kalian keren sekali! Bye-bye, see you later..” lanjut namja itu sambil bersiap-siap keluar ruangan.

“Ne, kamsahamnida sonsengnim!!” jawab kelima yeojadeul itu.

Ya, kelima yeojadeul itu tergabung dalam sebuah girlband bernama Super Girls yang akan come back di tahun ini. Super Girls adalah sebuah girlband milik SME yang jika dapat dideskripsikan, merupakan perpaduan antara 4minute, SNSD dan 2NE1. Super Girls merupakan SME boss’s special project yang dibentuk-ditraining 2 tahun lalu dan baru debut tahun lalu, sebuah girlband yang berbeda, yang memiliki keunikan tersendiri, dan sangat berkualitas. Member Super Girls adalah yeojadeul pilihan SME boss sendiri, yang terdiri dari Song Hyejin, the rich-beautiful leader and queen of MC ; Park MinAh the sexy lead dancer and main rapper ; Choi Jihyo the energetic lead rapper and main dancer ; Kang hamun the magnae and the lead vocalist ; and the last but not least, Jung HyunAh the lead vocalist, main dancer.

“Yeojadeul, I’m going first. Jika tidak aku akan telat sampai di studio. Hari ini jadwal ku untuk siaran di Youngstreet bersama Kyu. Bye-bye!” kata Hyejin bersemangat dan dengan terburu-buru sambil setengah berlari menuju pintu studio.

Hyejin adalah DJ untuk Youngstreet bersama Super Junior Kyuhyun. Hyejin dan Kyu sangat dekat. Publik sempat ramai karena kedekatan mereka. Perusahaan telah mengeluarkan statement yang mengklarifikasi kedekatan mereka, dikatakan bahwa mereka dekat karena sama-sama menjadi DJ di Youngstreet. Tetapi jika melihat antusiasme Hyejin setiap kali akan siaran di Youngstreet bersama Kyu nampaknya mereka tidak hanya sekedar dekat, mungkin mereka memang ‘dekat’.

“Aahh, jangan lupa untuk segera pulang ke dorm jika sudah tidak ada kegiatan. Banyak-banyak lah beristirahat sebelum come back dimulai, annyeong!!” lanjut Hyejin ketika sudah sampai di pintu studio.

“Ne~~ arraaasseooo!!” seru keempat yeojadeul lainnya

“Eonnideul, aku dan Jihyo eonni juga berangkat yaa. Kami ada GR Inkigayo 2 jam lagi. Harus cepat-cepat sampai di studio SBS.” kata Hamun

Jihyo dan Hamun adalah MC Inkigayo menggantikan posisi Yonghwa. Mereka adalah generasi muda yang masih perlu dan bisa dikembangkan lagi bakatnya. Tidak seperti HyunAH, MinAh dan Hyejin yang sudah mempunyai image yang patent. Kedua magnae ini masih harus terus ditonjolkan.

“Ahh, capek sekali. Aku masih ingin disini bersama HyunAh eonni dan MinAh eonni, kan masih 2 jam lagi? Mmm, bagaimana ya jika kita sudah come back nanti? Pasti lebih sibuk lagi.” celoteh Jihyo tidak mendengarkan kata-kata Hamun

“Eonni, ayoo kita berangkaaattt! Ppalii ppalliii! Kalau telat bisa gawat” kata Hamun sambil menarik-narik tangan Jihyo

“Yaa~~ Jihyo-ya ayoo cepat berangkat!” kata MinAh dengan tegas

“MinAh eonni, aku sungguh capek. Boleh ya ½ jam lagi? Eo eo?” jawab Jihyo mulai merajuk-rajuk pada MinAh dan mengeluarkan jurus aegyo nya

“Aegyo mu tidak akan mempan kali ini Choi Jihyo! Ayo cepat berangkat magnae sudah menunggu!” kata MinAh lebih tegas lagi

“Eeeooonnniiiii~~~” kata Jihyo sambil menarik-narik ujung baju MinAh

“Jihyo-ya, ayo berangkat. Kau harus bersemangat seperti Hamun. Hamun saja yang punya banyak tugas dan harus belajar untuk ujian masih bisa bersemangat dan tidak mengeluh. Kau harus belajar memberikan contoh yang baik pada magnae mu. Bukan sebaliknya.” kata HyunAh

“Ne~~ arrasseeooo, HyunAh eonni” jawab Jihyo dengan tidak bersemangat. Jihyo memang tidak bisa berkutik jika HyunAh sudah angkat bicara.

“Hamun-ah kajja!” kata Jihyo

“Yess finally!! Gomawoooo eonniideeuulll!! Kami berangkat dulu, annyeong!” kata Hamun sembari menggandeng Jihyo dan setengah menyeretnya keluar studio

“Kau tidakpulang, Hyun?” tanya MinAh ketika hanya tinggal mereka berdua di dalam studio

“Anni, kau duluan saja MinAh, aku masih ingin disini” jawab HyunAh

“As always you, Hyun. Kau benar-benar cinta dengan studio ya? Why don’t you just hang out? Studio all the time, huh? Hahaha”  goda MinAh

Godaan MinAh hanya ditanggapin dengan senyuman oleh HyunAh. Studio akan selalu menjadi tempat favorit HyunAh. Ketika latihan SG usai, HyunAh adalah member yang paling akhir yang meninggalkan studio. HyunAh lebih memilih berlatih dance, memainkan alat music, bernyanyi didalam studio, membaca buku atau mencoba-coba menulis lagu daripada sering-sering hang out ke café bersama teman-temannya. Tak satupun dari mereka tau mengapa HyunAh begitu mencintai studio.

“Arrasseeoo, kalau begitu aku duluan Hyun.”  sambung MinAh sambil berjalan keluar studio dan melambaikan tangannya

“eo.” Jawab HyunAh singkat

“Oh ya, sebaiknya jangan jauh-jauh atau malah mematikan handphonemu Hyun, jika itu terjadi, oppa kesayanganmu itu akan membuat hidup kami tidak tenang, annyeong!” pesan MinAh setengah berteriak ketika sudah diluar studio.

“hahaha arrasseeoo uri Park MinAh. Annyeong!” jawab HyunAh sambil tertawa.

Begitu HyunAh sendirian, ia segera mengeluarkan sebuah mp3 player dari tas. Mp3 player itu adalah benda yang paling HyunAh sayangi dari seluruh benda kesayangannya, yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi, yang sudah bersamanya selama hampir 3 tahun, hampir sama lamanya dengan perasaannya pada seorang namja pemilik mp3 player itu. Ia segera memasang earphone dan mulai memutar lagu-lagu yang ada di dalamnya.

Girl when I see you I go Cra Cra Crazy

I just wish for you to be my Baby

I wish to see your heart but I have no way (of doing so),

Can I hold your hand?

Perhaps you are also thinking of me right now,

You got me goin’ crazy, crazy, crazy, yea

If we are together, I will be willing to do anything

Oh Baby baby baby

My love, I give it all to you

I am here

My heart, will not give up

You are my only

Girl this is not an accident, you are my girl

I can’t get my mind off ya, off ya (off my mind) […]

Terdengar suara alunan gitar yang kemudian disusul oleh suara merdu dan lembut seorang namja. Lagu itu  (lagi-lagi) membawa HyunAh kembali ke masa lalunya, tepatnya 3 tahun yang lalu.

-flashback start-

“Hyun~~!! Buka pintunya… Yaa~~!! Jung HyunAh cepat buka pintunya!!” teriak seorang namja sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar HyunAh di apartment nya di Canada.

“Sampai kapan kau mau mengurung dirimu di dalam kamar?? Sudah 2 hari kau mengurung diri Hyun. Keluarlah jebaaall. Ceritakan padaku kau kenapa? Haruskah aku mendobrak pintu kamar ini agar aku bisa melihatmu dan memaksamu untuk menceritakan ada apa sebenarnya?” lanjut namja itu dengan sangat tegas namun tetap penuh kasih sayang

~~clekk~~ suara kunci pintu dibuka

Keluarlah HyunAh dengan tampang yang sangat berantakan, dengan mata sembab dan bengkak, yang langsung memeluk oppa kesayangannya, Yonghwa.

“Oppaaa, jangan marah-marah jebaall~~.  Aku tidak apa-apa.” rajuk HyunAh

“Begini kau bilang tidak apa-apa? Baik-baik saja? Hhhmmm” jawab Yonghwa kemudian menghela nafas panjang melihat kelakuan kembarannya itu

“Kau ini kenapa Hyun? Lihatlah dirimu. Ini bukan HyunAh nae dongsaengi. Apa kau tidak mau bercerita pada oppamu ini, eo?”  tanya Yonghwa

Ketika HyunAh diam saja dan tidak menjawab, Yonghwa tau bahwa kembarannya itu tidak ingin membahas masalah itu, yang HyunAh inginkan saat ini hanyalah ketenangan, pengertian, kenyamanan dan ketentraman. Maka ia pun memutuskan untuk tidak mengintrogasi HyunAh ataupun memaksa HyunAh bercerita. Tujuan ia datang, susah payah sampai ia harus memohon-mohon cuti pada perusahaannya, jauh-jauh ke Canada adalah untuk menjemput HyunAh pulang. Ia tidak mau sampai usahanya ini gagal dan sia-sia.

“Hey nae dongsaengi Hyunnie, oppa jauh-jauh datang malah kau sambut dengan seperti ini. Oppa kan sudah susah payah dengan berbagai cara datang kesini untuk meminta maaf secara langsung dan untuk menjemputmu pulang.” kata Yonghwa

“Mwo?? Pulang?? Shirreeooo!! Andwee!!” jawab HyunAh dengan lantang sambil segera melepaskan pelukannya ke Yonghwa

“No no no no no oppaaa, aku tidak mau pulaaannggg. Aku mau disini. Ayolaahhh oppa mengertilah. Jebaall jebaall” lanjut HyunAh dengan nada merajuk sambil menarik-narik ujung baju Yonghwa

 “Ayolaahh Hyuunn, jebaall pulanglah. Aku tau kau kuliah di Luar Negeri karena kau ingin menghindariku kan? Karena kau marah padaku dan Joon kan? Karena aku dan Joon meninggalkanmu berkarir lebih dulu kan? Aku dan Joon akan membantumu meraih impianmu, Hyun tapi akan susah jika kau ada di Canada kan? Ayolah pulang” kata Yonghwa

HyunAh terdiam. Apa yang Yonghwa sampaikan memang benar, itulah alasan mengapa ia jauh-jauh kuliah ke Canada, awalnya. Impian sebagai artis. Namun, bukan itu lagi alasan HyunAh, alasannya bukan lagi ia-tidak-mau-kembali-ke-Korea-karena-ia-marah-pada-Joon-dan-Yonghwa, alasan HyunAh saat ini adalah ia-tidak-mau-kembali-ke-Korea-karena-ia-tidak-ingin-meninggalkan-Canada. HyunAh masih ingin berada di Canada untuk menunggu Henry kembali, meluruskan segalanya tentang hubungan mereka yang sebenarnya, walaupun ia sendiri tidak tau pasti kapan henry akan kembali. 1 bulan? 2 bulan? 3 bulan? 1 tahun? 2 tahun?

 “Bagaimanapun caranya aku akan membawamu pulang Hyun!” Jawab Yonghwa mantap

“Oppa sungguh menyebalkan!” jawab HyunAh yang kemudian mengunci diri lagi di kamar

Tidak terasa satu bulan sudah sejak percakapan itu, satu bulan sudah Yonghwa tinggal di Canada dan berusaha mengajak HyunAh pulang dengan berbagai cara. Dari cara yang halus sampai cara yang paling tegas tetap tidak bisa memaksa HyunAh pulang. Yonghwa sudah mulai kehabisan akal dan kehabisan waktu, ia sudah berkali-kali dihubungi oleh manager nya agar segera kembali ke Korea karena banyak pekerjaan menanti. 

“Hyuuunn, jebaall pulanglah ke Korea bersamaku. Aku sudah kehabisan waktu. Aku harus segera kembali ke Korea untuk bekerja. Sudah cukup main-main nya. Dengarkan oppa kali ini. Ayolaahh.” kata Yonghwa ketika mereka sedang makan malam di apartment HyunAh.

“Kenapa kau begitu bersikeras membawaku pulang ke Korea, oppa? Eomma-Appa saja tidak masalah jika memang tinggal di Canada membuatku bahagia. Kau juga sudah sibuk berkarir, lalu kenapa? Jika kau rindu padaku kau bisa dengan bebas mengunjungiku diwaktu liburmu? Jadi kenapa? tanya HyunAh

“Kau kan tau, kita tidak bisa saling berjauhan Hyun. Bagaimana jika aku sakit? Kau disini juga akan sakit secara tiba-tiba. Jika kau sakit, maka aku disana akan sakit secara tiba-tiba pula. Lalu bagaimana? Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita tidak boleh berjauhan kan Hyun?” jawab Yonghwa

“Tapi kau kan meninggalkanku ke Seoul. Apa itu tidak berjauhan namanya? “ tanya HyunAh lagi

“Seoul-Busan kan lebih dekat daripada Seoul-Canada Hyun? Ayolaahh jebaalll jangan membahas itu lagi. Apapun yang kau minta, apapun yang kau inginkan aku akan mengabulkan nya asal kau mau kembali bersamaku ke Korea.”

“Jeongmal?” tanya HyunAh

“Yaksoke.” jawab Yonghwa mantap

Yonghwa sudah benar-benar tidak tau harus melakukan apalagi supaya HyunAh mau kembali ke Korea. Maka rela tidak rela dia akhirnya menggunakan jurus terakhirnya untuk membujuk HyunAh.

“Baiklah, aku akan pulang ke Korea. Tapi begitu sampai di Korea aku akan tinggal di Seoul dan aku bergabung dengan SME. Aku mendapatkan undangan secara khusus untuk menjadi trainee SME. Ottae? Deal?” tanya HyunAh sambil menunjukkan undangan menjadi trainee SME yang ia terima bulan lalu dari Sekretaris Kim.

Sudah lama HyunAh memikirkan hal ini. Sudah satu bulan ia menunggu kabar dari Henry dan menanti kepulangannya. Henry bukan saja belum kembali ke Canada sejak kepergiannya ke China satu bulan lalu, tetapi juga sama sekali tidak menghubungi dan memberi kabar pada HyunAh. HyunAh sudah mencoba menghubungi namun hasilnya sia-sia. Maka HyunAh pun memutuskan untuk menelpon Sekretaris Kim dan memberikan jawaban bahwa ia setuju kembali ke Korea menjadi trainee SME dan ia pun sudah mengurus segala dokumen yang diperlukan dari kampusnya untuk  transfer ke KyungHee University beberapa hari yang lalu. HyunAh berpikir dengan menjadi trainee SME akan selangkah lebih dekat dengan Henry daripada hanya menunggu di Canada.

“Mwo?? SME?? ANDWE!! Kau tau kan aku tidak suka dengan perusahaan itu? Kenapa kau malah menjadi trainee SME, huh???” jawab Yonghwa dengan nada tinggi

“Kau bukan tidak suka dengan perusahaannya, tapi kau tidak suka kalau aku berada di satu perusahaan dan berdekatan dengan Yunho oppa kan Yong?? Apa kau masih menyimpan dendam kesumatmu yang kekanak-kanakan itu pada kakakmu sendiri, huh??” jawab HyunAh dengan serius

“Apa kau bilang?? Kekanak-kanakan?? Hyung meninggalkan kita ke Seoul dan berkarir. Ia bahkan tidak peduli lagi pada kita. Tidak pernah pulang atau mengunjungi kita.”  jawab Yonghwa

“Sudahlah oppa, kau tidak perlu berpura-pura lagi padaku. Itu bukan dendam. Kau hanya kehilangan sosok kakak dan sangat merindukan Yunho oppa kan? Bukannya itu motivasimu untuk segera pergi ke Seoul dan berkarir? Walaupun kau tidak pernah bilang tapi aku tau yang kau pikirkan dan kau rasakan oppa. Joon pun tau. Kau ingin segera bertatap muka dengan Yunho oppa, bertemu langsung dengannya kan? Jangan menjadikan kekecewaanmu pada Yunho oppa sebagai dendam dan juga jangan menggunakannya sebagai alasan untuk melarangku bergabung dengan SME. “ jawab HyunAh

“Apa kau tidak marah pada Yunho hyung, Hyun?” tanya Yonghwa

“Tentu saja. Apa aku tidak marah saat kau meninggalkanku berkarir dan tidak memperdulikanku selama beberapa saat? Aku juga marah padamu. Tapi lihat kita bisa kembali seperti dulu. Kenapa dengan Yunho oppa tidak bisa? Pasti bisa oppa. Dan juga, tidakkah dirimu sadar dari tadi kau menyebutnya dengan sebutan ‘hyung’. Apa itu tidak menandakan bahwa kau masih mengakuinya sebagai kakak dan tidak sampai hati membencinya?” lanjut HyunAh.

Yonghwa terdiam mendengarkan semua perkataan HyunAh. Di lubuk hatinya yang terdalam Yonghwa tau bahwa HyunAh benar.

“Sudahlah oppa. Pilihannya adalah aku kembali ke Korea, bergabung dengan SME dan kau harus segera  berhenti membenci Yunho oppa atau aku tetap tinggal di Canada dan akibatnya adalah aku, kau, Joon, dan Yunho oppa akan berjauhan satu sama lain?”  sambung HyunAh ketika oppa nya itu tidak kunjung mengeluarkan suara untuk menjawab ataupun menanggapi pertanyaan dan pernyataannya.

“Baiklah kita sudah sepakat. Tanpa kau harus menjawab aku sudah tau yang mana pilihanmu dan jika kau memilih sebaliknya aku pun tetap akan memilih kembali ke Korea, dengan atau tanpa persetujuanmu, walaupun kau akan membenciku juga. Tapi aku tau itu tidak akan terjadi. Okay, minggu depan kita akan kembali ke Korea. Saranghae oppa! Gomawo!” kata HyunAh bersemangat sambil tersenyum dan mengecup pipi Yonghwa, seolah-olah tidak ada perdebatan dengan kakak kembarnya itu, kemudian berjalan meninggalkan meja makan.

“Oiya, giliranmu untuk mencuci piring ya oppa! Senang ngobrol denganmu.” kata HyunAh ketika ia sampai di depan kamarnya

Yonghwa hanya bisa menghela nafas panjang. Jika HyunAh sudah begini, bersikeras dengan keinginannya, ia sudah tidak bisa berkutik lagi. Selain demi kembalinya HyunAh ke sampingnya, Yonghwa tau apa yang dikatakan adik kembarnya tentang ‘ dendam’ nya ke Yunho, kakak laki-laki tertua di keluarga mereka, semuanya benar. Jung Yunho adalah motivasinya untuk segera ke Seoul dan menjadi artis terkenal. Yonghwa ingin menyusul dan mengikuti jejak Yunho agar dapat kembali berkumpul dengan Yunho.

-flashback end-

“Hyunnie~~! “ seru seseorang di ujung pintu studio membuyarkan lamunan HyunAh tentang kejadian 3 tahun lalu.

“Ne?” jawab HyunAh sambil menoleh ke arah si pemanggil

“Sedang apa kau disana?” tanya si pemanggil yang ternyata seorang namja sambil berjalan ke arah HyunAh

“Ooh oppa! Long time no see. Tidak sedang apa-apa. Baru pulang dari Japan?” tanya HyunAh pada namja itu seraya memeluknya sekilas

“Ne. Bogoshipo?” tanya namja itu

“Tentu sajaa. Bogoshipo oppa! Mana oleh-olehnya?” jawab HyunAh

“hahaha kau ini seperti anak kecil saja minta oleh-oleh” seru namja itu sambil mengacak-acak rambut HyunAh

“hahaha. Bagaimana promo di Japan oppa? Eh, tapi tidak usah ditanya lagi, oppa pasti sukses besar. Hehe” tanya Hyunah yang kemudian ia jawab sendiri pertanyaan tersebut.

“Kau ini. Tanya sendiri. Jawab sendiri. Hahaha.” jawab namja itu

“Tentu saja sukses ya, oppaaaaa” kata HyunAh

“Tentu sajaaa. Naega Jung Yunho.” jawab namja itu penuh percaya diri

“Oppa selalu saja seperti itu bahkan didepan dongsaengmu sendiri, ckckckck” saut HyunAh

“Mmm, baru selesai latihan  untuk come back SG, Hyun? Kenapa kau sendirian? Mana yang lain? Mana MinAh?  Sudah di dorm ya?” tanya Yunho

“Kenapa yang ditanya cuma MinAh oppa? Hyejin? Hamun? Jihyo? Tidak ditanya? Hmm ataauu jangan-jangan kau kesini bukan untuk menyapaku tapi untuk mencari MinAh?? Cciihh OPPPAA!! Apa hubunganmu dengan MinAh sebenarnya???” tanya HyunAh sedikit kesal pada oppanya itu.

“Hahaha, anak kecil mau tau aja. Pulang sana. Yonghwa sudah menjemputmu dibawah, jangan membuatnya menunggu terlalu lama Hyun. “ kata Yunho sambil mengacak-ngacak rambut HyunAh dan berjalan menuju pintu keluar.

“Apa?? Anak kecil?? Yaa~~ OPPPAAA!!! Mau kemana kau?? Jangan lari!! Tunggu aku!” teriak HyunAh dari dalam studio.

“hahahaha” terdengar suara gelak tawa Yunho yang sudah berjalan meninggalkan studio

HyunAh segera mengambil barang-barang nya dengan terburu-buru dan kemudian meninggalkan studio untuk menyusul Yunho dan untuk menemui Yonghwa yang sudah menunggunya di lobby bawah.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

“Aahh akhirnya kau datang juga. Ayo masuk.” kata SME boss pada seorang namja yang baru saja masuk ke dalam ruangannya di lantai 7 diantar oleh sekretaris Kim.

“Bagaimana kabarmu?” tanya SME boss

“I’m fine, Boss. Bagaimana kabar anda, sajangnim?” tanya namja itu balik

“Aahh bahasa Korea mu semakin bagus. Senang mendengarnya.” jawab sajangnim

“Kamsahamnida, sajangnim” kata namja itu

“Aku memintamu ke Korea karena hal yang aku bicarakan denganmu tempo hari by phone. Masalah siapa partnermu aku masih belum memutuskan dengan pasti, namun akan kuberitahukan padamu dalam beberapa hari ini. Nikmati saja dulu korea, ottae?” kata sajangnim

“Algetseumnida, sajangnim. It’s my pleasure. Baik kalau begitu apakah saya boleh berjalan-jalan berputar-putar di gedung ini? Sudah sekitar 2 tahunan saya tidak pernah berkeliling. Kalaupun kesini hanya sebentar-sebentar saja, sajangnim.” tanya namja itu

“Tentu saja, silahkan anak muda.” Kata sajangnim

“Kamsahamnida, sajangnim.” kata namja itu berpamitan

Namja itupun keluar dari ruangan SME boss, masuk kedalam lift  dan menekan tombol  3, ia ingin berkunjung ke studio tempat Super Junior berlatih yang berada di lantai 3. Ketika angka pada bagian atas lift menunjukkan angka 5, lift berhenti dan terbuka kemudian salah seorang staff SME masuk ke dalam lift. Ketika pintu lift terbuka tadi, namja ini melihat sekilas, sosok yang ngin ia temui, yang ia rindukan selama ini. Namun terlambat, ketika ia ingin memastikan apakah sosok yang ia lihat sekilas tadi adalah sosok yang ingin ia temui, pintu lift telah tertutup dan turun ke lantai 3. Begitu pintu lift terbuka di lantai 3 tanpa pikir panjang namja ini segera keluar dan berlari ke arah tangga. Ia yakin bahwa yang ia lihat tadi adalah yeoja yang ingin ia temui, ia berlari dan terus berlari menaiki tangga menuju lantai 5, sayangnya ketika ia sampai di lantai 5, yeoja yang ia cari sudah tidak terlihat. Kemudian ia segera menyusuri studio-studio yang ada di lantai itu dan berhenti tepat di studio yang diperuntukkan bagi girband bernama Super Girls, terlihat dari papan yang terpasang di dekat pintu studio. Namun sayang sekali, studio itu kosong, tidak ada siapa-siapa didalamnya. Namja itu dengan perlahan memasuki studio itu dan melihat-lihat seisi studio, sampai akhirnya mata namja itu tertuju pada beberapa lembar kertas yang tergeletak di lantai di bagian pojok studio.

“Humm, what’s that?” gumam namja ini sambil mendekati beberapa lembar  kertas yang tergeletak di pojok studio

“Ahh  photos, whose photos?’ kata namja ini sambil membalik foto-foto ditangannya.

Ia merasa sangat tertarik dengan apa yang dilihatnya di foto pertama. Kemudian dengan segera melihat kedua foto lainnya yang ia pegang. Apa yang membuatnya tertarik adalah di dalam foto-foto tersebut ada yeoja yang sangat ingin ia temui, HyunAh. Ia juga membaca tulisan kecil di pojok kanan bawah lembaran-lembaran foto itu. With saranghaneun uri Yonghwa oppa!  ;  With Yonghwa oppa and Joonie oppa ; Super Girls, ajja ajja Hwaiting!!. Jika dilihat dari tahun yang tercetak pada foto itu, foto-foto ini adalah foto-foto baru.

“Oh, It belongs to HyunAh. But… Yonghwa?? Joon?? Again??? Who are they?? Ahh it’s so frustrating! Mollayo..“ kata namja itu pada dirinya sediri.

——–Disaat yang bersamaan di tempat lain——–

“Jjamkkanman, oppa!! Tunggu sebentar ya. Ada yang ketinggalan.” kata HyunAh pada Yonghwa ketika mereka sudah berada di depan gedung SME, kemudian segera berlari masuk kembali ke dalam gedung.

“Yaa~~ Hyun!! Mau kemana?” kata Yonghwa yang mau tidak mau akhirnya mengikuti adik kembarnya itu kedalam gedung. Yonghwa terlebih dahulu meminta ijin pada receptionist di lobby, karena yonghwa bukan artis SME. Namun, tentu saja Yonghwa diijinkan karena ia adalah adik dari Yunho dan kembaran dari HyunAh, para artis SME.

HyunAh segera berlari menuju studio Super Girs di lantai 5 untuk mengambil barangnya yang ketinggalan, yaitu 3 lembar foto yang selalu ia bawa, yang baru ia sadari tidak ada di tas nya ketika ia memasukkan mp3 player kedalam tas di depan gedung SME tadi. Ketika HyunAh sampai di studio yang biasa ia gunakan untuk berlatih bersama Super Girls, ia segera masuk kedalam studio dan HyunAh cukup terkejut ternyata di dalam studio ada seorang namja yang kebetulan berdiri membelakangi dirinya.

“Nuguseyo?” tanya HyunAh

Namja itu menoleh karena tampaknya ada yang berbicara padanya. Betapa terkejutnya HyunAh ketika mengetahui siapa namja yang ada di dalam studio itu, namja yang berusaha ia hubungi selama ini. Dilihat dari raut wajahnya, namja itupun tak kalah terkejutnya dengan HyunAh, ia terkejut bahwa yeoja yang ia ingin temui, yang ada di dalam foto-foto ditangannya, kini ada di hadapannya.

“Hey YOU!” seru mereka bersamaan

“Hyun!” seru namja itu lagi

“Henry!” seru HyunAh bersamaan dengan namja itu menyebutkan namanya

“Aku menunggumu di depan sana dekat lift, tapi kenapa kau tidak keluar-keluar dari studio, Hyun? Kau lama sekali? Waeyo? Ada a…?’’ kata Yonghwa yang tiba-tiba masuk ke studio, kalimatnya terputus ketika melihat dua manusia saling pandang dengan pandangan terkejut.

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 3 of….)

23 Dec

Didalam sebuah kamar, seorang namja sedang sibuk dengan laptop dan segala peralatannya. Biasanya, jika sedang disibukkan dengan laptop dan segala peralatannya, namja ini sedang menciptakan sebuah musik. Namun kali ini tidak, kali ini berbeda. Namja ini sedang sibuk meng-edit, menggabungkan beberapa video hasil rekaman dari handphone nya. Video-video yang berisikan seorang yeoja yang sedang menyanyi, menari, ataupun bermain alat musik.

“Hmm, what can I do with this?”  gumam namja itu sambil memegang sebuah CD.

“Ahhh, I know!” sambung namja itu sambil menjetikkan jarinya.

Ia segera mencari-cari kartu nama yang ia dapatkan sekitar dua taun lalu. Ia lupa meletakkannya dimana. Ia sibuk mencari di dompet, di tas, di laci, diseluruh sudut kamar, namun tak ada hasil. Tak lama kemudian ia baru sadar bahwa ia telah menyimpan nomor yang tercantum dalam kartu nama itu ke dalam phone book handphone nya. Ia segera mencari nomor tersebut dan menghubunginya.

“Henry!” kata seseorang di telepon.

“Good evening, Boss. Mm, I’m so sorry for disturbing you. You are in Canada, aren’t you? Can I meet you?” kata Henry pada seseorang diseberang telepon

“Oh, what a coincidence you want to meet me, too. Okay, I’ll go there, Boss. Please wait for me.” sambung Henry bersemangat, segera mengambil jaket dan berlari keluar kamar sambil memegang sebuah CD.

“Mom, I’m going out. Don’t wait for me.” seru Henry kepada eomma nya sambil setengah berlari.

“Henry, have you finished packing?” tanya eomma Henry tapi tampaknya Henry tidak mendengarnya karena tak ada jawaban, yang terdengar hanyalah suara pintu yang menutup.

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Di waktu yang berdekatan, tetapi di belahan bumi lain, seorang namja mencoba menelpon boss besar sebuah perusahaan entertainment tempatnya berkarir.

“Yeoboseyo? Ne, sajangnim. Mm, ada yang saya ingin berikan pada anda. Oh, anda tidak sedang berada di Seoul? Anda berada di Canada saat ini? Oh baiklah, kalau begitu. Ah tidak, saya hanya ingin menunjukkan sebuah video pada anda. Ya, dikatakan penting ya tidak juga sajangnim. Tetapi jika dikatakan tidak penting ya cukup penting. Saya hanya ingin anda melihat video ini sajangnim. Mungkin anda akan tertarik. Apa? Saya bisa mengirimkannya pada anda sekarang melalui jaringan kantor? Baiklah akan saya kirim segera, mohon ditunggu sajangnim. Saya harap anda dapat menikmatinya dan mempertimbangkannya. Apa? Ah iya dia seseorang yang penting, sajangnim.” kata namja itu

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Di sebuah ruangan hotel di Canada, seorang ahjussi sedang menonton 2 video yang dikirimkan padanya hari ini. Video yang satu adalah potongan-potongan video yang digabungkan berisi seorang yeoja yang sedang menari sambil bernyanyi dan terkadang bermain alat musik di sebuah studio. Video yang satu lagi berisi seorang yeoja yang sedang bernyanyi dengan sebuah band membawakan sebuah lagu rock. Jika dilihat nampaknya kedua video ini direkam diam-diam karena yeoja dalam video sama sekali tidak menoleh kearah kamera. Ia merasa heran dengan kejadian malam ini. Ada 2 orang namjadeul memberikan masing-masing sebuah video padanya, sama-sama memohon pada dirinya untuk melihat isi video itu dan mempertimbangkan yeoja yang ada dalam video itu sebagai trainee di perusahaannya. Yang lebih mengherankan lagi, yeoja dalam kedua video itu adalah yeoja yang sama.

“Aahh menarik sekali. 2 namjadeul mengajukan seorang yeoja yang sama. Jung HyunAh, akan kutemui kau besok, aku akan melihat langsung penampilanmu. Mari kita liat bakat lain dirimu, sepertinya kau kandidat yang cocok untuk menjadi salah satu member dari project terbaru ku” kata ahjussi tersebut

“Sekretaris Kim, besok kita akan mampir ke Showcase Music Performance, University of Toronto. Tolong beritahukan pada Henry bahwa aku sendiri yang akan menjemputnya. Dia tau apa yang aku maksud.“ kata ahjussi itu kepada sekretarisnya.

“Aahh 1 lagi, Sekretaris Kim. Tolong segera siapkan undangan sebagai trainee untuk Ms. Sierra Jung, akan aku butuhkan undangan itu besok.” sambung ahjussi itu

“Ne, sajangnim algetseumnida.” jawab sekretaris Kim.

+++++++++++++++++++++++++++++++++

~~Ting Tong~~

Suara bel di sebuah apartment dibunyikan oleh seseorang.

“I’m coming~~” seru seorang yeoja

“Oh, Henry! What are you doing in here?” sambung yeoja itu setelah melihat siapa yang membunyikan bel apartmentnya.

“Let’s walk around the park, Hyun.“ saut Henry sambil (lagi-lagi) menarik tangan HyunAh.

“What happen to you? We’ve just met this afternoon” kata HyunAh setelah beberapa saat mereka berjalan-jalan santai di taman dekat apartment HyunAh dalam diam dan hanya bergandengan tangan.

“I just want to meet you” kata Henry sambil tersenyum. Tapi di senyumnya tampak ada yang berbeda.

“What a reason, Henry. It’s already night. It’s cold and I didn’t bring my coat. Plus, tomorrow will be the day. Showcase. We should take a rest.” kata HyunAh.

“I know. But we don’t know when we can walk around like this again, right?.” jawab Henry

“What do you mean, Henry? We still have a lot of time. Tomorrow? The day after tomorrow? Next week? Next month?” kata HyunAh

“Yeah right. As long as outside campus, right? haha”  kata Henry sambil melepas jaketnya dan memakaikan jaket tersebut ke tubuh HyunAh.

“If we act like this in the middle of campus crowd, maybe your number of antis will be greater. Hahahahaha. Or…… should we do it?” goda Henry ketika melihat wajah HyunAh yang sudah mulai pucat.

“Hah! Okay! Should we try it? I’m quite curious what will happen if people in Campus know that we‘re close to each other. Mm, why we have to worry? We’re not in the kind of relationship like they think, right?. Hahaha” tantang HyunAh, balik menggoda Henry untuk menutupi salah tingkahnya karena perlakuan dan godaan Henry.

“I don’t want to. You will have more problems because of my fans.  Haha.” jawab Henry sambil menggandeng HyunAh dan mengajaknya berjalan-jalan kembali.

“Ooww how confident you are! By the way, I still don’t know what kind of artist are you? Singer? Dancer? Solo? member of boy band or band? Or what? In which management? In which country? International? Local?” tanya HyunAh pada Henry

“Hahaha. Let’s go home.” jawab Henry menarik HyunAh kembali ke apartment, setelah membaca pesan melalui handphonenya, tidak menghiraukan pertanyaan-pertanyaan HyunAh.

Begitulah Henry dan HyunAh, jika dikatakan bahwa mereka dekat, nyatanya mereka tidak mengenal betul satu sama lain. HyunAh sampai saat ini tidak tau jika Henry adalah salah seorang artis SM yang sudah memulai debut nya tahun lalu dan tahun ini dia akan debut bersama Super Junior-M di China. Sedangkan Henry, sampai saat ini pun ia tidak tau siapa itu Yonghwa, ia tidak tau bahwa Yonghwa adalah saudara kembar HyunAh. Henry tetap menyangka bahwa Yonghwa adalah mantan pacar HyunAh. Tapi jika dikatakan bahwa mereka tidak dekat, nyatanya mereka memang dekat. Mereka bukan tempat curhat satu sama lain, HyunAh tidak mengetahui segala sesuatu tentang Henry, begitu pula sebaliknya. Tetapi entah bagaimana Henry dapat memahami HyunAh dan HyunAh dapat memahami Henry. Mereka mengetahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh satu sama lain, bagaimana gaya lagu favorit mereka, bagaimana gaya bermusik mereka. Mereka hanya merasa nyaman ketika mereka bersama.

“You are so quiet tonight, Henry.  Are you nervous because of tomorrow’s performance? xixixi” kata HyunAh begitu sampai di depan apartmentnya

Tiba-tiba Henry memeluknya dengan erat. HyunAh terkejut dengan pelukan tiba-tiba itu dan mencoba melepaskan diri, namun ditahan oleh Henry.

“Please, just for a second” kata Henry

Henry melepas pelukannya dan dengan tiba-tiba pula ia mendekatkan wajahnya ke wajah HyunAh. Mengecup lembut bibir HyunAh.  HyunAh pun membalas ciuman Henry. Tak berapa lama, mereka melepaskan ciuman mereka  dan saling tersenyum satu sama lain.

“hahahahaha, look at your face. It’s pink. You are so shy.” goda Henry pada HyunAh

HyunAh pun hanya menunduk malu-malu  dan salah tingkah.

“Just go inside, good luck for tomorrow.” kata Henry sambil menunduk menatap mata HyunAh dan menepuk-nepuk kepala HyunAh.

“Mmm, should I kiss you again?” kata Henry menggoda HyunAh.

Seketika wajah HyunAh kembali memerah.

“Yaaa~~ Henry!” kata HyunAh

“hahahahahaha, bye. Sleep well” kata Henry sambil mengacak-ngacak rambut HyunAh dan kemudian melangkah pergi.

“Hey Lady Jung!!!” teriak Henry dari kejauhan ketika HyunAh hampir menutup pinyu apartment nya.

“Just bring it!! Do your best for tomorrow!! I know you can!” sambungnya lagi sambil melambai-lambaikan tangannya.

“I believe in fate and destiny. I hope fate will make us together again next time in the future, Hyun. See you later” kata Henry dalam hati.

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Hari ini adalah big day bagi HyunAh dan Henry serta bagi performer-performer showcase pilihan lainnya. HyunAh adalah performer ke-4 dan Henry adalah performer ke-5 sekaligus performer penutup.

Saat tiba di kampus, HyunAh segera menuju gedung tempat showcase diadakan. Begitu ia masuk ia melihat Henry sedang berbincang-bincang dengan seorang ahjussi dan juga dekan di sudut ruangan. Ahjussi itu terlihat seperti orang penting. Namun, HyunAh sudah tidak sempat lagi untuk mencari tau karena ia sudah dipanggil oleh stylish untuk bersiap-siap. Setelah bersiap-siap, ia kembali mencari Henry tetapi ia tidak dapat menemukannya.

Acara pun dimulai, performer demi performer pun tampil. Saat ini yang sedang tampil adalah performer ke-3, yang berarti setelah ini adalah giliran HyunAh untuk tampil. HyunAh menunggu gilirannya di backstage dalam diam dan dalam kondisi sangat gugup.

“Seandainya Yonghwa dan Joon ada disini” gumam HyunAh pelan

“I heard it. Yonghwa again, but you add Joon this time. Who are they? You make me so jealous” kata seorang namja yang membuat HyunAh menoleh. Wajah HyunAh pucat sekali karena gugup.

“Oh hey, Lady Jung! Look at your face. You must be nervous! Come on, let’s this expert calm you down.” kata Henry sambil tersenyum, menarik HyunAh berdiri dan memeluknya.

“Ya~~ Henry!” kata HyunAh melepaskan pelukan Henry, bertepatan dengan MC memanggil Ms. Sierra Jung keatas panggung.

“Goodluck!” kata Henry sembari tertawa

HyunAh pun segera ke atas panggung, ia membawakan sebuah lagu lawas berjudul Heaven milik Bryan Adams yang di aransemen ulang oleh DJ Sammy dalam 2 versi, remix dan candlelight. HyunAh menyanyi dan menari membawakan kedua versi tersebut secara medley.  Penampilan HyunAh terbilang sukses karena gedung ini dipenuhi suara tepukan dan tidak sedikit pula yang memberikan HyunAh standing applause.

“Thank you very much” kata HyunAh lalu kembali ke backstage tepat disaat MC memanggil nama Henry Lau untuk tampil.

“Congratulation, you did it. You’ve proved to all people that you deserve for this opportunity.” Kata Henry ketika mereka berpapasan di tangga backstage sambil mengecup pipi HyunAh.

Wajah HyunAh merah seketika. Belum sempat HyunAh berbicara, Henry sudah berlari ke panggung menuju piano sambil membawa biola nya.  Henry membawakan lagu Baby milik Justin Bieber dan I’m Yours milik Jason Mraz. Penampilannya sungguh-sungguh luar biasa. Ia memainkan piano dan  biola, dancing dan juga menyanyi tentunya. Memang tepat sekali ia menjadi performer penutup.  Ketika HyunAh sedang terpana melihat penampilan Henry, seseorang menepuk bahunya.

“Hi, excuse me. Are you Ms. Sierra Jung?” kata ahjussi didepannya

“Yes, I’m Sierra Jung” kata HyunAh

“Can I talk to you for a second? Please come with me, if you don’t mind. I want to talk to you about important matter.” kata ahjussi itu

Ahjussi itu mengajak HyunAh ke café kampus untuk membicarakan hal yang penting.

“Annyeonghaseyo, I’m Secretary Kim from SM Entertainment Korea, I would like to give you this special invitation. This is the invitation for you to join us as SME trainee. This is a special offering from our boss for special persons. SME has a new special project. This is a good opportunity for you Jung HyunAh-ssi. You can think about this offering first. If you are interested, you can call me, Jung HyunAh-ssi. I’ll give you 2 months to think. Kalau begitu saya pamit agassi, saya menunggu kabar baik darimu.” kata Secretary Kim seraya berpamitan.

HyunAh masih duduk termenung di café, memikirkan kata-kata secretary Kim tadi. Banyak pemikiran yang terlintas di kepala HyunAh saat ini. Salah satunya adalah namja bernama Jung Yunho. Sambil memegang undangan dari SME  tersebut HyunAh bangkit dan bergegas menuju gedung showcase kembali untuk menemui Henry, saat ini hanya Henry lah yang bisa ia ajak berdiskusi  pikir HyunAh.

Begitu HyunAh sampai di gedung showcase, ternyata acara tersebut telah usai. HyunAh mencari Henry ke seluruh sudut ruangan gedung namun HyunAh tidak dapat menemukan Henry. HyunAh segera berlari menuju studio favorit mereka. ‘Henry pasti ada disitu’ pikirnya. Karena terlalu fokus mencari Henry, HyunAh tidak mendengar ada seorang namja muda yang memanggil dirinya.

“HyunAh! Jung HyunAh! Sierra Jung! Yaa~~ Hyunnie! Hey Wait! Where are you going?” teriak namja itu. Menyadari HyunAh tidak mendengarnya, ia segera berlari mengikuti HyunAh.

HyunAh berlari menuju studio favoritnya, sambil melemparkan pandangan keseantero kampus. mungkin saja ia akan bertemu Henry dalam perjalanan menuju studio begitu pikirnya, namun hasilnya nihil. Begitu sampai di studio ia segera masuk dan memanggil-manggil Henry tetapi tidak ada yang menyaut. Seketika perasaan HyunAh menjadi tidak enak. HyunAh mencari dan terus mencari di setiap sudut studio tetapi tidak ada siapa-siapa disitu. Ia mencoba menghubungi Henry tetapi handphone nya mati.

“Aasshh kemana namja ini, ketika aku membutuhkannya kenapa malah tidak ada” gerutu HyunAh sambil tetap menoleh ke sudut-sudut ruangan kalau-kalau Henry bersembunyi untuk menggoda dirinya. Namun tetap tidak ada siapa-siapa di studio itu.

“Apa itu?” tanya HyunAh ketika ia melihat ada secarik kertas dan sebuah mp3 player,  yang ia kenali sebagai mp3 player milik Henry, diatas speaker.

HyunAh segera mendekatinya dan membacanya.

 

Confession

Girl when I see you I go Cra Cra Crazy

I just wish for you to be my Baby

I wish to see your heart but I have no way (of doing so),

Can I hold your hand?

Perhaps you are also thinking of me right now,

You got me goin’ crazy, crazy, crazy, yea

If we are together, I will be willing to do anything

Oh Baby baby baby

My love, I give it all to you

I am here

My heart, will not give up

You are my only

Girl this is not an accident, you are my girl

I can’t get my mind off ya, off ya (off my mind)

Even if the sky falls down it does not matter, I will not regret,

No matter how heavy the burden I will carry it (have me Baby)

Just say ok, and come with me

So take my hand and baby don’t let go

Oh how am I going to tell you (how am I to you)

What am I to do? (How should I)

Am I giving enough,

My feelings towards you are too strong~ too strong~ (My Love)

I dont want to let go ~

                                                                                              To JHA – From HL

Setelah membaca secarik kertas itu HyunAh mengambil mp3 yang ada disana. Ia segera memutarnya, ternyata dalam mp3 itu ada sebuah lagu. Sebuah lagu akustik, hanya ada suara Henry dan suara gitar. Ya lagu itu adalah lagu yang liriknya tertera di secarik kertas yang tergeletak itu. Lagu itu rupanya adalah lagu ciptaan Henry yang berjudul Confession. HyunAh mendengarkan lagu itu dengan penuh perasaan, HyunAh menyukainya. HyunAh memang menyukai lagu acoustic ballad. Tapi tunggu, selain lagu itu ada rekaman lain di mp3 ini.

 

“Hey Lady Jung! When you hear this recording, maybe I’ve already at the flight to China. Next week is my debut with Super Junior-M in China. I don’t know yet how long I’ll stay in China. I don’t know yet when I’ll come back. I don’t know yet I’ll come back to Canada after I’ve left China or I’ll go to other countries first. Yes, I am a singer, a dancer and a member of a boy band called Super Junior-M.  It’s one of Super Junior’s sub units. I did my first debut last year. 2 years ago I was a trainee in SME. I didn’t mean to not being honest to you. I did want to tell you everything after the showcase but I couldn’t find you. I didn’t mean to leave you like this. So, I left my song for you with all my heart in it. I love you Jung HyunAh. I’ll call you! Let’s meet when I’m back! Bye bye!”

 

Mendengar hal itu HyunAh menangis sejadi-jadinya. HyunAh baru menyadari bahwa dirinya juga sangat menyayangi Henry. Ia menyesal kenapa di saat-saat mereka bersama kemarin ia tidak terbuka pada Henry, kenapa ia tidak benar-benar menikmati dan memanfaatkan kebersamaan mereka. Sekarang ia tidak tau kapan lagi ia kan bertemu dengan Henry. Tepat pada saat itu seorang namja berlari menyeruak masuk kedalam studio begitu melihat HyunAh menangis.

“Hyunnie! Hyunnie! Kau kenapa? Hyun jangan menangis jebaaalll. Uljimaaaa” kata namja itu

HyunAh pun segera memeluk namja itu seerat-eratnya. Tanpa melihat wajahnya pun HyunAh sudah tau siapa namja yang dipeluknya itu.

“Opppaaaaaaaaaa” kata HyunAh sambil menangis tersedu-sedu dan tetap memeluk erat kakak kembarnya, Yonghwa.

 

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 2 of….)

23 Dec

Here is the 2nd part ^^

 

Cast :

Super Junior M Henry

CN Blue Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

Jung HyunAh (OC)

 

Hari ini HyunAh datang ke kampus seperti biasa, namun suasana kampus tidak seperti biasa. Para mahasiswa, mahasiswi, dosen, bahkan pegawai kampus mulai dari staff kantor sampai petugas keamanan dan kebersihan semua berbisik-bisik ketika HyunAh lewat.

“Aasshh! Ini semua gara-gara showcase konyol itu. Hidupku tidak tenang lagi disini, akan aku akhiri semua ini.” gumam HyunAh penuh emosi.

Ya, beginilah suasana kampus sejak pengumuman performer showcase tahun ini ditempel di papan pengumuman kampus.  Pengumuman itu mulai ditempel di hari HyunAh bertengkar dengan Yonghwa setelah sekian lama, di hari HyunAh pertama kali bertatap muka dengan namja bernama Henry,  mahasiswa seangkatan HyunAh yang jarang terlihat di kampus karena sedang disibukkan dengan kegiatan-kegiatan pasca audisi, pre-debut, debut dan sebagainya. Kabarnya bakat Henry sangatlah luar biasa sampai-sampai ia sudah digaet oleh sebuah management di usianya yang sangat muda.

HyunAH baru menyadari hal itu keesokan harinya, setelah suasana kampus menjadi sangat tidak nyaman bagi HyunAh. Ia kira apa yang disampaikan oleh dekannya tempo hari bahwa ia akan berpartisipasi  dalam showcase ternyata benar, ia kira itu hanya ancaman atau bualan belaka.

“What did she does?”

“Is she cheating?”

“ How could she becomes the chosen performer while her talent is just average?”

“Is she seduce the principle?”

Pertanyaan, sindiran, protes, komentar itu hanya sedikit dari banyak tuduhan, sangkaan atau sejenisnya yang selalu ditujukan pada HyunAh ketika ia lewat. Sudah 2 minggu ini seantero kampus membicarakan HyunAh karena ia terpilih sebagai salah satu performer di acara tahunan yang selalu dinanti-nantikan. Semua orang mempertanyakan bagaimana bisa seorang yeoja Asia yang biasa-biasa saja, atau bahkan tidak berbakat (menurut orang-orang) bisa berpartisipasi dalam acara besar seperti itu.

HyunAh sudah tidak tahan lagi dengan semua ini, ia pun segera  bergegas menuju kantor dekan dan mengajukan surat pengunduran diri/surat penolakan untuk menjadi performer showcase. Namun apa daya dekan HyunAh tidak menerima penolakan, karena menurut sang dekan, HyunAh sangat pasif. Ia adalah mahasiswi jurusan Music Performance yang sudah setahun berada disini tetapi hampir tidak pernah melakukan performance, kecuali saat ujian. Itupun dengan predikat “good” bukan “excellent atau outstanding” alias biasa-biasa saja.

“Ms. Jung, is it not right. Think about this opportunity one again, it could be your key to get your dream. You are not you were, Ms. Jung whom I meet at last year university entrance exam.  She is really great. She is a multitalented girl. If you meet her again could you please tell her that we really miss her.”  Kata-kata terakhir dari pak dekan untuk HyunAh saat ia akan meninggalkan ruangan dekan.

Kata-kata dekan itu terngiang-ngiang di kepala HyunAh. Sambil berjalan entah kemana dirinya pun bertanya-tanya kenapa ia berubah. Tak ada semangat sama sekali untuk menjadi performer. Tak dapat dipungkiri, jawaban dari semua ini adalah Yonghwa dan Joon. Yonghwa adalah semangat dan partnernya untuk bernyanyi sedangkan  Joon adalah semangat dan partnernya untuk menari. Ketika Joon pergi ke Seoul untuk mengejar mimpinya ia kesal, namun masih ada Yonghwa disisinya. Ketika Yonghwa pergi ke Seoul juga, hancurlah rasanya hidup HyunAh, ia merasa Yonghwa dan Joon meninggalkannya sendiri, tidak mengajaknya untuk meraih mimpi mereka bersama, menjadi artis.  Tidak lama setelah itu, tanpa piker panjang HyunAh memaksa appa-eommanya agar bisa mengirimnya kuliah ke Luar Negeri. Walaupun eomma-appa nya tidak mengijinkan dan Yonghwa pun tidak mengetahui rencana itu, HyunAh tetap memutuskan untuk pergi. Ia melupakan mimpinya untuk menjadi artis, yang ia tau ia hanya ingin lari dari semuanya. Dan  disinilah ia berada, bersemangat ketika masuk university tapi tidak bersemangat untuk keluar.

“Heh? Kenapa aku bisa sampai di ruangan ini lagi? Hahaha kaki ini tau saja kemana harus melangkah disaat suntuk begini.” seru HyunAh saat tersadar dari lamunan dan pemikirannya sendiri tau-tau ia sudah berada (lagi-lagi) di studio ini, studio yang lengkap dengan berbagai instrument, alat, juga kaca besarnya, hanya saja letaknya cukup terpencil dari area pusat kampus yang ramai.

HyunAh pun masuk keruangan itu, meletakkan tasnya, membuka jaketnya, mengeluarkan mp3 playernya dan langsung menyambungkannya dengan speaker yang ada disitu. Ia mulai memutar lagu-lagu upbeat dari playlistnya. Begitu musik dimulai tanpa perlu aba-aba lagi HyunAh mulai menari dan menyanyi dengan penuh semangat untuk menumpahkan emosinya.

1 lagu..

2 lagu..

3 lagu… Ditengah-tengah lagu ke 3 ia tiba-tiba menghentikan gerakannya.

“Mwo?? Keaktifan?? Tidakkah cukup saat ujian? Kalaupun aku lulus ujian dengan nilai yang biasa-biasa saja apa salahnya? Yang penting kan lulus? Apa urusan mereka? Main atur-atur saja seenaknya. Memaksa seenaknya. Mereka tidak tau aku kan? Okay, fine! I’ll show them who the real I am. Tanpa Yonghwa pun ak juga bisa! Tentu saja, naega Jung HyunAh!! Pasti bisa! Lihat saja!!” teriak HyunAh tiba-tiba, menumpahkan rasa tidak terimanya, ia sadar ada atau tidak ada Yonghwa dan Joon ia pasti bisa.

Sebenarnya Jung HyunAh adalah gadis yang bersemangat dan sangat berbakat, satu-satunya masalah adalah ia kurang ekspresif dan cenderung pendiam jika sendiri di lingkungan baru. Lain halnya jika ada Yonghwa dan Joon disampingnya, ia akan menjadi sosok yang ekspresif dan ramai.

“xixixixixixixixi” kekeh seseorang, yang dari tadi memperhatikan HyunAh, dengan sangat pelan.

“This is the real Lady Jung. Interesting, right?! ” gumam seseorang ke handphone nya, ia diam-diam merekam tarian dan nyanyian HyunAh.

“ I am sooo sure that she is a real multitalented girl.“ serunya lagi pelan.

HyunAh tidak sadar bahwa di ruangan itu tidak hanya ada dirinya seorang, ada seseorang lainnya yang  tertidur, tetapi terbangun karena mendengar suara pintu dibuka dan suara musik. Seseorang itu tidak serta merta marah-marah bahkan ia tidak bersuara karena ada orang yang mengganggu tidurnya, Tanpa perlu membuka mata pun ia sudah tau bahwa yang sedang menari dan menyanyi itu adalah HyunAh. Ia cukup senang karena ternyata yeoja yang ia nantikan akhirnya datang juga. Ia pun tersenyum dan pelan-pelan membuka mata. Melihat yeoja favoritnya itu menari dan menari dengan penuh semangat ia pun mengeluarkan handphone nya dan merekam apa yang yeoja itu lakukan.

Studio ini bukan hanya tempat favorit HyunAh untuk berlatih tetapi juga merupakan tempat favorit seseorang  itu untuk tidur, membaca, mendengarkan dan menulis lagu. Sudah setahun ini, sesosok manusia ini secara tidak sengaja memperhatikan HyunAh. Setiap dirinya sedang tidur, membaca ataupun mendengarkan-menulis lagu di pojokan di balik tumpukan barang-barang di studio ini selalu saja tiba-tiba HyunAh masuk dan mulai menari dan menyanyi. Tanpa ia sadari memperhatikan HyunAh sudah menjadi hobinya.

~~Brruukkkkk!!~~

Barang-barang yang djadikan tumpuan seseorang yang sedang merekam itu jatuh dan mengeluarkan bunyi yang cukup mengagetkan. HyunAh pun terkejut dan dengan segera menoleh ke sumber suara tadi. Terlihatlah seorang namja yang sedang tersungkur gara-gara menghindari barang-barang yang jatuh.

“Nuguseyo? Umm, Who’s there?” tanya HyunAh.

Namja itu dengan terburu-buru menyimpan kembali handphone nya. Jangan sampai yeoja ini  tau, pikir namja itu.

“Oh, Hi !!” saut namja sambil berdiri

“You are….Henry?? What are you doing in here?”  tanya HyunAh

“Yeah, Lady Jung you do remember my name finally” jawab Henry dengan gembira

“I asked, what are you doing in here? Are you……” tanya HyunAh lagi

“No no I‘m definitely not a stalker, HyunAh. HyunAh, right? Your Korean name. Do you mind If I call you HyunAh?” cerocos Henry memotong kalimat HyunAh sambil menepuk nepuk pakaiannya membersihkan debu barang-barang yang menempel di baju dan celananya.

“Who is Yonghwa, by the way? Is he the guy who was talked to you on the phone at that time, Hyun? Is he your ex?” tanya Henry lagi sebelum pertanyaan sebelumnya sempat HyunAh jawab

“I’ll go” jawab HyunAh begegas merapikan barang-barangnya. Ia tidak habis pikir. Lagi-lagi ia harus bertemu dengan namja ini.  Namja cute tapi aneh yang selalu bertanya dan bertanya tentang dirinya.

“Mwo? Cute? Oh God, I must be crazy” seru HyunAh dalam hati

“Wait!! Wait Hyun!! Don’t go” seru Henry sambil menarik tangan HyunAh.

“Why?” menoleh ke arah Henry

“Would you dance with me?” tanya Henry

“What? Dancing? With you? Right now?” tanya HyunAh

“Oh come on Hyun, I saw you dancing. We’ve already in dancing studio, so why not? Come on!” pinta Henry sambil menggandeng HyunAh ke tengah studio dengan semangatnya.

Henry segera memutar musik upbeat yang dia ciptakan sendiri dari mp3 playernya dan mulai menari. Melihat Henry menari HyunAh pun tidak bisa tinggal diam. HyunAh mulai mengikuti irama dan menari bersama Henry.

“Aahh pantas saja dia punya banyak fans dan digadang-gadang akan memberikan penampilan yang spektakuler. Dia sangat keren dan memang benar-benar cute. Dia berbakat sekali.” batin HyunAh sambil menari dengan Henry.

Ditengah tarian mereka tiba-tiba HyunAh terpeleset dan hampir terjatuh kebelakang. Henry berniat untuk menarik HyunAh agar tidak jatuh tetapi karena terlalu bersemangat menarik, Henry yang malah terjatuh kebelakang dan HyunAh tertarik kedepan jatuh menimpa Henry.

“Ouch!” kata Henry

“Sorry sorry. It’s because of me. Henry, are you okay?” tanya HyunAh sambil mencoba berdiri

“I’m okay. Are you okay? Are you hurt?” tanya Henry sambil menahan HyunAh dipelukannya. Ditatapnya mata HyunAh dalam-dalam.

“Yes I’m okay, too. I’m really sorry.” jawab HyunAh tertunduk merasa bersalah

“Hey Hyun, it’s okay. Don’t feel guilty.” saut Henry atas rasa bersalah HyunAh sambil mengangkat wajah yeoja didepannya yang hanya berjarak beberapa cm dari wajahnya.

Perlahan tapi pasti wajah Henry mendekati wajah HyunAh. HyunAh pun (entah kenapa) secara reflek menutup matanya. Henry tersenyum melihat tingkah yeoja dihadapannya.

“She’s so shy, look at her pink face. She is so interesting” kata Henry dalam hati sambil tetap mendekatkan wajahnya ke wajah HyunAh.

daaaaaannnnnn…….

“Rrrrttt Rrrrttttt”

Getar handphone membuyarkan segalanya. HyunAh segera membuka mata, bangkit dan mengecek handphone nya di tas. Begitu pula dengan Henry yang juga segera bangkit untuk mengecek handphone nya di sudut ruangan.

“ It is just my alarm” saut Henry dengan kecewa dari sudut ruangan

“oh okay, umm I’d better go home”  jawab HyunAh yang sudah siap melangkah keluar studio meninggalkan Henry dengan muka yang masih merah.

“Hey Lady Jung, wait for me. I’ll take you home” teriak Henry yang segera berlari menyusul HyunAh saat melihat HyunAh sudah berjalan keluar studio.

“Lady Jung, you walk so fast. Let’s walk together.” kata Henry begitu dirinya bisa menyusul HyunAh dan dengan santai nya mengalungkan tangan kananya ke bahu HyunAh.

“Hey Henry what are you doing?” seru HyunAh malu-malu salah tingkah  sambil berusaha melepaskan tangan Henry dari bahunya. Namun, tampaknya Henry menahannya dengan kuat sehingga HyunAh pun menyerah membiarkan tangan namja itu bertengger di bahunya.

Di sepanjang jalan menuju apartement HyunAh, Henry tak henti-hentinya bertanya kepada HyunAh dan seperti biasa HyunAh hanya menjawab sekenanya. Henry juga menggoda HyunAh dengan berbagai hal yang membuat HyunAh tertawa terbahak-bahak.

“Here we are, your apartment.” Kata Henry ketika mereka sampai di depan apartment tempat tinggal HyunAh.

“Thanks for taking me home. Thanks for today. Today was fun.” kata HyunAh

“Sure. Me too.” timpal Henry

“Don’t worry Hyun, start from today your days will be fun.” tambah Henry dalam hati.

“Sleep well, don’t forget to dream of me” seru Henry sambil sedikit membungkuk untuk menatap langsung mata HyunAh

“Just go inside. I’ll go home after you go inside.” kata Henry sambil menepuk-nepuk pelan kepala HyunAh.

Sejak pertemuan hari ini, mereka menjadi sangat akrab. Setiap hari mereka menyempatkan bertemu di studio favorit mereka walau hanya sebentar dan setiap hari pula Henry akan mengantarkan HyunAh pulang ke apartementnya dengan senang hati. Entah apa sebenarnya yang dirasakan Henry dan HyunAh tapi yang mereka tau dengan jelas bahwa mereka merasa nyaman dengan kedekatan ini.

 

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 1 of….)

23 Dec

Here is my first ff..

Happy Reading 🙂

 

Cast :

Super junior M Henry

CN Blue Jung Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

Jung HyunAh (OC)

 

Start..

 

“Shireooo! Andwe!” teriak HyunAh melalui telepon genggamnya.

“Kau saja tidak bilang padaku sebelumnya, kenapa aku harus bilang padamu, oppa? Apa? Kau tidak bermaksud seperti itu? Lalu seperti apa? Apa? Kau benar-benar menyayangiku? Apa ini yang dinamakan kau sayang padaku? Kau janji kalau kau akan selalu disampingku dan tidak akan meninggalkanku, oppa.  Kau juga janji kalau kita akan meraih mimpi kita bersama-sama. Tapi apa? Kau malah pergi meninggalkanku demi mimpimu sendiri, tanpa kau beritahukan dan diskusikan lebih dulu padaku. Kemana saja kau 1 tahun ini?? Kenapa baru sekarang?? Oppa menyebalkan!!”  sambung HyunAh lalu menutup telepon genggamnya tanpa menunggu jawaban dari si penelpon.

“Yaaaaa~ neo nappeun saram!! Seenaknya sendiri!!” teriak HyunAh kepada telepon genggamnya yang tak bersalah sambil terisak menahan tangis.

“Rrrrrtttt Rrrrttttt Biip biiipp~~” telepon genggam HyunAh berbunyi tanda ada sebuah pesan yang baru masuk ke inbox HyunAh.

From : Yonghwa oppa

Uljima HyunAh-ya. Aku tau saat ini kau pasti sedang menangis. Aku ingin menelponmu kembali sekarang, tapi aku tau kalaupun aku menelponmu kembali, kau pasti tidak akan menerimanya. Uljima Hyun jebal. Mianhae, jeongmal mianhae. Aku  tau aku yang salah. Aku bukan bermaksud meninggalkanmu. Kumohon pulanglah. Pulanglah dongsaengi, jebbaaaalll . Yaa Jung HyunAh,  jeongmal bogoshiposeo. Uri  Hyunnie, saranghae! *jeongmal bogoshipo, jeongmal saranghae, pulanglah jebaalll*

Membaca isi pesan dari Yonghwa itu, HyunAh tak bisa lagi menahan tangisnya, tangisnya pun pecah. Pesan itu dari Jung Yonghwa, yang merupakan kakak kembarnya. Yonghwa dan HyunAh hampir tidak bisa dipisahkan.  Sejak dilahirkan mereka selalu bersama-sama tanpa pernah berpisah, sampai 1 tahun lalu, tepat sesaat setelah upacara kelulusan SMA.

-flashback start-

“HyunAh-yaaaaa~~!! “ teriak Yonghwa sambil setengah berlari terburu-buru mencari adik kembar kesayangannya itu keseluruh sudut sekolah. Hari itu adalah hari kelulusan mereka dari sebuah SMA di kampung halaman mereka, Busan. Walau mereka lahir Seoul tetapi mereka tumbuh besar dan berkembang di Busan.

“Disitu rupanya kau Hyun.” seru Yonghwa saat menemukan adiknya itu sedang ngobrol dengan sahabat karibnya yang datang untuk merayakan kelulusannya dan adik kembarnya. Yonghwa setengah berlari langsung menghampiri adiknya dan memeluknya dengan erat sekilas sambil bersuka cita.

“Yaa oppa, wae? Kau tampak senang sekali.  Apa iya hanya karena ini hari kelulusan? Ani, apa karena ada Chansung oppa? Hahaha kidding. Pasti ada hubungannya dengan musik” kata HyunAh menggoda oppanya sambil menepuk-nepuk punggung oppanya itu.

“Tunggu tunggu, kau memanggilku apa? Chansung??  Yaaa~~ Hyuunnn!!! Panggil ak Joon, Hyun. Jangan panggil ak Chansung lagi.” protes namja sahabat karib Yonghwa.

“Namamu kan memang Lee Chansung! Ooopppsss hahaha!  Araaa araaa, Joonie oppa. Just kidding. Lee Joon. Benar kan? Hehehe” saut HyunAh atas protes sahabat karib yang sudah ia anggap seperti oppa nya sendiri.

“Tapiii Yaa~~ Yongie oppa, kau belum jawab pertanyaanku tadi? Malah ketawa-ketawa saja melihatku dan Joonie oppa.  Ada apa denganmu? Girang begitu. Musik kan pastiiii” sambung HyunAh saat sadar bahwa Yonghwa belum menjawab pertanyaannya tadi.

“Tentu sajaaaa. Percaya atau tidak? Mulai besok aku akan pindah ke Seoul, Hyun!! Aku akan tinggal di Seoul karena aku akan menjadi trainee di sebuah academy milik sebuah label, FNC. Selangkah lagi sebelum impianku menjadi kenyataan Hyun! Kembali ke Seoul tempat kelahiran kita, Yow Seoul!! Wooohoo mimpiku untuk menjadi seorang leader dari sebuah band terkenal akan terwujud Hyun! Bukankah ini berita yang spektakuler Hyun?? Berita baik di hari yang baik. Benar kan?” cerita Yonghwa berapi-api penuh semangat kepada HyunAh.

“Mwo???? Seoul? Besok?” seru HyunAh dengan sangat terkejut

“Kau kenapa Hyun? Bukankah ini kabar yang sangat luar biasa baik untuk oppamu Hyun?” timpal Joon

“Iya benar. Ya~~ Hyun wae? Apa kau terlalu terkejut dan terlalu senang?” saut Yonghwa

“Harusnya aku yang bertanya kepada oppa? Wae?? Bukankah kita sudah mendaftar untuk ikut ujian masuk university? Trainee di F&C Academy milik label FNC?  Apa maksudnya semua itu? Kenapa aku tidak tau. Pertama Joon oppa yang pergi, sekarang oppa ku sendiri juga begitu. Apa kau tidak ingat?  Apa kau lupa? Neo!! Aaashhhh!!” teriak HyunAh kepada mereka kemudian berlari meninggalkan oppadeulnya itu”

-flashback end-

Teringat kejadian 1 tahun yang lalu itu membuat HyunAh luar biasa sedih. Di satu sisi HyunAh masih kesal dengan oppa nya itu, di satu sisi HyunAh juga sangat merindukannya. Bagi HyunAh Yonghwa adalah segalanya, soulmate. Yonghwa pun pasti akan merasakan hal yang sama, karena mereka  adalah anak kembar yang memang mempunyai ikatan batin yang sangat kuat.

“Hiks. Hiks. Oppa.” isak HyunAh.

“Are you okay?” seru seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul dari arah belakang HyunAh.

“Yes, I’m okay. Thanks. Excuse me, I have to go home” jawab HyunAh setengah menoleh kepada seorang laki-laki yang muncul itu sambil bergegas pergi.

“Hey wait, are you really okay? What are you doing in here? Sitting in here, in the park, at night, and alone? And oh are you crying?” sambungnya tanpa memperdulikan HyunAh yang sudah mulai berjalan pergi meninggalkannya.

“You look very familiar to me. Err are you study on the same college with me? Oww, I remember, you are that multitalented girl. One of representatives that is participated on the next month showcase, aren’t  you? You are in the same major too with me, am I right?  “ tanya laki-laki itu sambil berjalan mengikuti HyunAh dibelakangnya.

“By the way, I saw you cried. What happen to you? Can I help you? Who is he? The one that has just talked to you on the phone. Is he your BF? Or your ex- BF?“ lanjut laki-laki itu terus bertanya dan bertanya, walaupun tak satupun pertanyaan tersebut ditanggapi oleh HyunAh.

Sambil terus berjalan dan mengacuhkan laki-laki itu, HyunAh pun berpikir,  “Siapa laki-laki yang mengikutiku ini. Siapa dia? Apa dia memang satu kampus denganku? Kenapa dia terus mengikutiku? Kenapa dia tidak menyerah dan meninggalkanku tetapi malah bertanya dan terus bertanya? Mana pertanyaannya mulai aneh-aneh.  Aassshhh!” seru HyunAh dalam hati.

Saat ini, HyunAh adalah salah seorang mahasiswi University of Toronto,  Canada. Music Performance Major. HyunAh juga berencana untuk mengambil short-term program di Berklee College of Music pada tahun akhir kuliahnya. Ini adalah tahun keduanya di universitas ini. Bulan depan kampusnya mengadakan sebuah acara tahunan, sebuah showcase dengan performer pilihan.

“Oh yeah, Ms. Sierra Jung, right?” seru laki-laki itu yang membuat langkah HyunAh yang terhenti

“Jamkkanman..” ucap HyunAh pelan sambil berbalik kea rah laki-laki itu untuk tau siapa sebenarnya laki-laki yang mengajaknya (ah tidak) lebih tepatnya memaksanya untuk ngobrol itu.

“Aaah, sepertinya dia laki-laki itu kalau aku tidak salah. Laki-laki yang popular itu. Yang punya banyak fans di kampus. Laki-laki yang katanya berbakat dan akan jadi pusat perhatian di showcase bulan depan. Salah satu performer yang digadang-gadang akan menampilkan performance yang spektakuler itu. Anyway, darimana dia tau namaku? bagaimana dia tau aku berpartisipasi di showcase bulan depan? apa? multitalented girl? siapa? aku? kenapa dia bilang begitu? Apa karena aku terpilih berpartisipasi di showcase bulan depan? Ahh terpilih itu hanya kebetulan saja, aku sama sekali tidak berniat untuk tampil sebenarnya dan aku pun bukan mahasiswi yang menonjol dan berprestasi sejauh ini biasa saja” tanya HyunAh lagi dalam hati, sambil mengamati laki-laki itu dari ujung kepala sampai kaki.

“Are you….” seru HyunAh pelan

“Are you alright? don’t be sad and don’t cry. You look ugly when you cry but I’m sure 100% you will look so beautiful when you smile. So please smile. He didn’t deserve for your tears.“ tanya laki-laki itu lagi memotong kalimat HyunAh dan tiba-tiba saja laki-laki itu sudah berada tepat didepan HyunAh, sedikit membungkuk untuk menatap langsung mata HyunAh.

HyunAh tidak mengerti apa maksud kalimat terakhir laki-laki itu tapi yang HyunAh tau pasti tatapan laki-laki itu membuat HyunAh sedikit melayang. Matanya yang indah membuat HyunAh terpesona (ah bukan) melongo (ah bukan juga) terpana (kurang tepat pula) ah apapun lah nama rasa itu serta membuat HyunAh mendadak lupa apa yang akan dia katakan tadi.

“ You had better go home now, it is too dangerous for beautiful girl like you in the park, at night, and alone. Mm, should I take you home?” sambung laki-laki itu sambil mengelus dan sedikit menepuk-nepuk kepala HyunAh. HyunAh semakin melayang namun segera memaksa dirinya agar segera kembali menapak ke bumi.

“Ah, it’s okay. I can go home by myself. I’ll go home. Bye.” seru HyunAh dengan tanpa ekspresi, salah tingkah dan kemudian dengan terburu-buru meninggalkan laki-laki itu.

“Hey, Lady Jung!“ teriak laki-laki itu dari kejauhan saat HyunAh sudah pergi melangkah jauh meninggalkannya.

“ I’m Henry, by the way!! Nice to meet you!!”  teriaknya lagi. Walau terdengar samar-samar dari jarak yang agak jauh tapi HyunAh bisa mengingat nama itu.

Sambil tersenyum-senyum mengingat kejadian yang baru saja terjadi di taman, HyunAh melangkah pasti kembali kerumahnya atau lebih tepatnya apartement tempat tinggalnya saat ini. Baginya tempat tinggalnya saat ini bukanlah rumah karena  tidak ada Yonghwa, appa dan eomma didalamnya. Tanpa HyunAh sadari ia telah melupakan masalahnya dengan Yonghwa untuk sesaat. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah nama itu dan rasa itu.

 

~To be continued~

Annyeonghaseyo!

23 Dec

Annyeonghaseyo!

Jung HyunAh imnida.

Bangapseumnida!!

 

Jung HyunAh is just my Korean name, actually my real name is Ditta and I’m an Indonesian not a Korean ^^

I love Kpop and Kdrama.

I like reading ff and I’ve just tried to write some ffs.

Happy reading!!

 

For more ffs please visit admirefanfiction.wordpress.com !!

 

See you there, too 🙂