Archive | December, 2011

HEY YOU !! (Part 4 of….)

25 Dec

Cast :

Super Junior M Henry

CN Blue Jung Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

DBSK Jung Yunho

Jung HyunAh (OC)

Park MinAh (OC)

Song Hyejin (OC)

Choi Jihyo (OC)

Kang Hamun (OC)

Suara dentuman musik upbeat menggema di salah satu studio di lantai 5 dalam gedung milik SME. Tampak 5 yeojadeul sedang berlatih menari dan bernyanyi dengan penuh semangat.

“one and two and three and four, yeah c’mon SG!!” kata seorang namja di sudut ruangan sambil menepuk-nepuk kan tangannya.

“Okay! Sampai disini dulu latihan hari ini. Well done!! Kalian memang Super Girls! Kalian keren sekali! Bye-bye, see you later..” lanjut namja itu sambil bersiap-siap keluar ruangan.

“Ne, kamsahamnida sonsengnim!!” jawab kelima yeojadeul itu.

Ya, kelima yeojadeul itu tergabung dalam sebuah girlband bernama Super Girls yang akan come back di tahun ini. Super Girls adalah sebuah girlband milik SME yang jika dapat dideskripsikan, merupakan perpaduan antara 4minute, SNSD dan 2NE1. Super Girls merupakan SME boss’s special project yang dibentuk-ditraining 2 tahun lalu dan baru debut tahun lalu, sebuah girlband yang berbeda, yang memiliki keunikan tersendiri, dan sangat berkualitas. Member Super Girls adalah yeojadeul pilihan SME boss sendiri, yang terdiri dari Song Hyejin, the rich-beautiful leader and queen of MC ; Park MinAh the sexy lead dancer and main rapper ; Choi Jihyo the energetic lead rapper and main dancer ; Kang hamun the magnae and the lead vocalist ; and the last but not least, Jung HyunAh the lead vocalist, main dancer.

“Yeojadeul, I’m going first. Jika tidak aku akan telat sampai di studio. Hari ini jadwal ku untuk siaran di Youngstreet bersama Kyu. Bye-bye!” kata Hyejin bersemangat dan dengan terburu-buru sambil setengah berlari menuju pintu studio.

Hyejin adalah DJ untuk Youngstreet bersama Super Junior Kyuhyun. Hyejin dan Kyu sangat dekat. Publik sempat ramai karena kedekatan mereka. Perusahaan telah mengeluarkan statement yang mengklarifikasi kedekatan mereka, dikatakan bahwa mereka dekat karena sama-sama menjadi DJ di Youngstreet. Tetapi jika melihat antusiasme Hyejin setiap kali akan siaran di Youngstreet bersama Kyu nampaknya mereka tidak hanya sekedar dekat, mungkin mereka memang ‘dekat’.

“Aahh, jangan lupa untuk segera pulang ke dorm jika sudah tidak ada kegiatan. Banyak-banyak lah beristirahat sebelum come back dimulai, annyeong!!” lanjut Hyejin ketika sudah sampai di pintu studio.

“Ne~~ arraaasseooo!!” seru keempat yeojadeul lainnya

“Eonnideul, aku dan Jihyo eonni juga berangkat yaa. Kami ada GR Inkigayo 2 jam lagi. Harus cepat-cepat sampai di studio SBS.” kata Hamun

Jihyo dan Hamun adalah MC Inkigayo menggantikan posisi Yonghwa. Mereka adalah generasi muda yang masih perlu dan bisa dikembangkan lagi bakatnya. Tidak seperti HyunAH, MinAh dan Hyejin yang sudah mempunyai image yang patent. Kedua magnae ini masih harus terus ditonjolkan.

“Ahh, capek sekali. Aku masih ingin disini bersama HyunAh eonni dan MinAh eonni, kan masih 2 jam lagi? Mmm, bagaimana ya jika kita sudah come back nanti? Pasti lebih sibuk lagi.” celoteh Jihyo tidak mendengarkan kata-kata Hamun

“Eonni, ayoo kita berangkaaattt! Ppalii ppalliii! Kalau telat bisa gawat” kata Hamun sambil menarik-narik tangan Jihyo

“Yaa~~ Jihyo-ya ayoo cepat berangkat!” kata MinAh dengan tegas

“MinAh eonni, aku sungguh capek. Boleh ya ½ jam lagi? Eo eo?” jawab Jihyo mulai merajuk-rajuk pada MinAh dan mengeluarkan jurus aegyo nya

“Aegyo mu tidak akan mempan kali ini Choi Jihyo! Ayo cepat berangkat magnae sudah menunggu!” kata MinAh lebih tegas lagi

“Eeeooonnniiiii~~~” kata Jihyo sambil menarik-narik ujung baju MinAh

“Jihyo-ya, ayo berangkat. Kau harus bersemangat seperti Hamun. Hamun saja yang punya banyak tugas dan harus belajar untuk ujian masih bisa bersemangat dan tidak mengeluh. Kau harus belajar memberikan contoh yang baik pada magnae mu. Bukan sebaliknya.” kata HyunAh

“Ne~~ arrasseeooo, HyunAh eonni” jawab Jihyo dengan tidak bersemangat. Jihyo memang tidak bisa berkutik jika HyunAh sudah angkat bicara.

“Hamun-ah kajja!” kata Jihyo

“Yess finally!! Gomawoooo eonniideeuulll!! Kami berangkat dulu, annyeong!” kata Hamun sembari menggandeng Jihyo dan setengah menyeretnya keluar studio

“Kau tidakpulang, Hyun?” tanya MinAh ketika hanya tinggal mereka berdua di dalam studio

“Anni, kau duluan saja MinAh, aku masih ingin disini” jawab HyunAh

“As always you, Hyun. Kau benar-benar cinta dengan studio ya? Why don’t you just hang out? Studio all the time, huh? Hahaha”  goda MinAh

Godaan MinAh hanya ditanggapin dengan senyuman oleh HyunAh. Studio akan selalu menjadi tempat favorit HyunAh. Ketika latihan SG usai, HyunAh adalah member yang paling akhir yang meninggalkan studio. HyunAh lebih memilih berlatih dance, memainkan alat music, bernyanyi didalam studio, membaca buku atau mencoba-coba menulis lagu daripada sering-sering hang out ke café bersama teman-temannya. Tak satupun dari mereka tau mengapa HyunAh begitu mencintai studio.

“Arrasseeoo, kalau begitu aku duluan Hyun.”  sambung MinAh sambil berjalan keluar studio dan melambaikan tangannya

“eo.” Jawab HyunAh singkat

“Oh ya, sebaiknya jangan jauh-jauh atau malah mematikan handphonemu Hyun, jika itu terjadi, oppa kesayanganmu itu akan membuat hidup kami tidak tenang, annyeong!” pesan MinAh setengah berteriak ketika sudah diluar studio.

“hahaha arrasseeoo uri Park MinAh. Annyeong!” jawab HyunAh sambil tertawa.

Begitu HyunAh sendirian, ia segera mengeluarkan sebuah mp3 player dari tas. Mp3 player itu adalah benda yang paling HyunAh sayangi dari seluruh benda kesayangannya, yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi, yang sudah bersamanya selama hampir 3 tahun, hampir sama lamanya dengan perasaannya pada seorang namja pemilik mp3 player itu. Ia segera memasang earphone dan mulai memutar lagu-lagu yang ada di dalamnya.

Girl when I see you I go Cra Cra Crazy

I just wish for you to be my Baby

I wish to see your heart but I have no way (of doing so),

Can I hold your hand?

Perhaps you are also thinking of me right now,

You got me goin’ crazy, crazy, crazy, yea

If we are together, I will be willing to do anything

Oh Baby baby baby

My love, I give it all to you

I am here

My heart, will not give up

You are my only

Girl this is not an accident, you are my girl

I can’t get my mind off ya, off ya (off my mind) […]

Terdengar suara alunan gitar yang kemudian disusul oleh suara merdu dan lembut seorang namja. Lagu itu  (lagi-lagi) membawa HyunAh kembali ke masa lalunya, tepatnya 3 tahun yang lalu.

-flashback start-

“Hyun~~!! Buka pintunya… Yaa~~!! Jung HyunAh cepat buka pintunya!!” teriak seorang namja sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar HyunAh di apartment nya di Canada.

“Sampai kapan kau mau mengurung dirimu di dalam kamar?? Sudah 2 hari kau mengurung diri Hyun. Keluarlah jebaaall. Ceritakan padaku kau kenapa? Haruskah aku mendobrak pintu kamar ini agar aku bisa melihatmu dan memaksamu untuk menceritakan ada apa sebenarnya?” lanjut namja itu dengan sangat tegas namun tetap penuh kasih sayang

~~clekk~~ suara kunci pintu dibuka

Keluarlah HyunAh dengan tampang yang sangat berantakan, dengan mata sembab dan bengkak, yang langsung memeluk oppa kesayangannya, Yonghwa.

“Oppaaa, jangan marah-marah jebaall~~.  Aku tidak apa-apa.” rajuk HyunAh

“Begini kau bilang tidak apa-apa? Baik-baik saja? Hhhmmm” jawab Yonghwa kemudian menghela nafas panjang melihat kelakuan kembarannya itu

“Kau ini kenapa Hyun? Lihatlah dirimu. Ini bukan HyunAh nae dongsaengi. Apa kau tidak mau bercerita pada oppamu ini, eo?”  tanya Yonghwa

Ketika HyunAh diam saja dan tidak menjawab, Yonghwa tau bahwa kembarannya itu tidak ingin membahas masalah itu, yang HyunAh inginkan saat ini hanyalah ketenangan, pengertian, kenyamanan dan ketentraman. Maka ia pun memutuskan untuk tidak mengintrogasi HyunAh ataupun memaksa HyunAh bercerita. Tujuan ia datang, susah payah sampai ia harus memohon-mohon cuti pada perusahaannya, jauh-jauh ke Canada adalah untuk menjemput HyunAh pulang. Ia tidak mau sampai usahanya ini gagal dan sia-sia.

“Hey nae dongsaengi Hyunnie, oppa jauh-jauh datang malah kau sambut dengan seperti ini. Oppa kan sudah susah payah dengan berbagai cara datang kesini untuk meminta maaf secara langsung dan untuk menjemputmu pulang.” kata Yonghwa

“Mwo?? Pulang?? Shirreeooo!! Andwee!!” jawab HyunAh dengan lantang sambil segera melepaskan pelukannya ke Yonghwa

“No no no no no oppaaa, aku tidak mau pulaaannggg. Aku mau disini. Ayolaahhh oppa mengertilah. Jebaall jebaall” lanjut HyunAh dengan nada merajuk sambil menarik-narik ujung baju Yonghwa

 “Ayolaahh Hyuunn, jebaall pulanglah. Aku tau kau kuliah di Luar Negeri karena kau ingin menghindariku kan? Karena kau marah padaku dan Joon kan? Karena aku dan Joon meninggalkanmu berkarir lebih dulu kan? Aku dan Joon akan membantumu meraih impianmu, Hyun tapi akan susah jika kau ada di Canada kan? Ayolah pulang” kata Yonghwa

HyunAh terdiam. Apa yang Yonghwa sampaikan memang benar, itulah alasan mengapa ia jauh-jauh kuliah ke Canada, awalnya. Impian sebagai artis. Namun, bukan itu lagi alasan HyunAh, alasannya bukan lagi ia-tidak-mau-kembali-ke-Korea-karena-ia-marah-pada-Joon-dan-Yonghwa, alasan HyunAh saat ini adalah ia-tidak-mau-kembali-ke-Korea-karena-ia-tidak-ingin-meninggalkan-Canada. HyunAh masih ingin berada di Canada untuk menunggu Henry kembali, meluruskan segalanya tentang hubungan mereka yang sebenarnya, walaupun ia sendiri tidak tau pasti kapan henry akan kembali. 1 bulan? 2 bulan? 3 bulan? 1 tahun? 2 tahun?

 “Bagaimanapun caranya aku akan membawamu pulang Hyun!” Jawab Yonghwa mantap

“Oppa sungguh menyebalkan!” jawab HyunAh yang kemudian mengunci diri lagi di kamar

Tidak terasa satu bulan sudah sejak percakapan itu, satu bulan sudah Yonghwa tinggal di Canada dan berusaha mengajak HyunAh pulang dengan berbagai cara. Dari cara yang halus sampai cara yang paling tegas tetap tidak bisa memaksa HyunAh pulang. Yonghwa sudah mulai kehabisan akal dan kehabisan waktu, ia sudah berkali-kali dihubungi oleh manager nya agar segera kembali ke Korea karena banyak pekerjaan menanti. 

“Hyuuunn, jebaall pulanglah ke Korea bersamaku. Aku sudah kehabisan waktu. Aku harus segera kembali ke Korea untuk bekerja. Sudah cukup main-main nya. Dengarkan oppa kali ini. Ayolaahh.” kata Yonghwa ketika mereka sedang makan malam di apartment HyunAh.

“Kenapa kau begitu bersikeras membawaku pulang ke Korea, oppa? Eomma-Appa saja tidak masalah jika memang tinggal di Canada membuatku bahagia. Kau juga sudah sibuk berkarir, lalu kenapa? Jika kau rindu padaku kau bisa dengan bebas mengunjungiku diwaktu liburmu? Jadi kenapa? tanya HyunAh

“Kau kan tau, kita tidak bisa saling berjauhan Hyun. Bagaimana jika aku sakit? Kau disini juga akan sakit secara tiba-tiba. Jika kau sakit, maka aku disana akan sakit secara tiba-tiba pula. Lalu bagaimana? Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita tidak boleh berjauhan kan Hyun?” jawab Yonghwa

“Tapi kau kan meninggalkanku ke Seoul. Apa itu tidak berjauhan namanya? “ tanya HyunAh lagi

“Seoul-Busan kan lebih dekat daripada Seoul-Canada Hyun? Ayolaahh jebaalll jangan membahas itu lagi. Apapun yang kau minta, apapun yang kau inginkan aku akan mengabulkan nya asal kau mau kembali bersamaku ke Korea.”

“Jeongmal?” tanya HyunAh

“Yaksoke.” jawab Yonghwa mantap

Yonghwa sudah benar-benar tidak tau harus melakukan apalagi supaya HyunAh mau kembali ke Korea. Maka rela tidak rela dia akhirnya menggunakan jurus terakhirnya untuk membujuk HyunAh.

“Baiklah, aku akan pulang ke Korea. Tapi begitu sampai di Korea aku akan tinggal di Seoul dan aku bergabung dengan SME. Aku mendapatkan undangan secara khusus untuk menjadi trainee SME. Ottae? Deal?” tanya HyunAh sambil menunjukkan undangan menjadi trainee SME yang ia terima bulan lalu dari Sekretaris Kim.

Sudah lama HyunAh memikirkan hal ini. Sudah satu bulan ia menunggu kabar dari Henry dan menanti kepulangannya. Henry bukan saja belum kembali ke Canada sejak kepergiannya ke China satu bulan lalu, tetapi juga sama sekali tidak menghubungi dan memberi kabar pada HyunAh. HyunAh sudah mencoba menghubungi namun hasilnya sia-sia. Maka HyunAh pun memutuskan untuk menelpon Sekretaris Kim dan memberikan jawaban bahwa ia setuju kembali ke Korea menjadi trainee SME dan ia pun sudah mengurus segala dokumen yang diperlukan dari kampusnya untuk  transfer ke KyungHee University beberapa hari yang lalu. HyunAh berpikir dengan menjadi trainee SME akan selangkah lebih dekat dengan Henry daripada hanya menunggu di Canada.

“Mwo?? SME?? ANDWE!! Kau tau kan aku tidak suka dengan perusahaan itu? Kenapa kau malah menjadi trainee SME, huh???” jawab Yonghwa dengan nada tinggi

“Kau bukan tidak suka dengan perusahaannya, tapi kau tidak suka kalau aku berada di satu perusahaan dan berdekatan dengan Yunho oppa kan Yong?? Apa kau masih menyimpan dendam kesumatmu yang kekanak-kanakan itu pada kakakmu sendiri, huh??” jawab HyunAh dengan serius

“Apa kau bilang?? Kekanak-kanakan?? Hyung meninggalkan kita ke Seoul dan berkarir. Ia bahkan tidak peduli lagi pada kita. Tidak pernah pulang atau mengunjungi kita.”  jawab Yonghwa

“Sudahlah oppa, kau tidak perlu berpura-pura lagi padaku. Itu bukan dendam. Kau hanya kehilangan sosok kakak dan sangat merindukan Yunho oppa kan? Bukannya itu motivasimu untuk segera pergi ke Seoul dan berkarir? Walaupun kau tidak pernah bilang tapi aku tau yang kau pikirkan dan kau rasakan oppa. Joon pun tau. Kau ingin segera bertatap muka dengan Yunho oppa, bertemu langsung dengannya kan? Jangan menjadikan kekecewaanmu pada Yunho oppa sebagai dendam dan juga jangan menggunakannya sebagai alasan untuk melarangku bergabung dengan SME. “ jawab HyunAh

“Apa kau tidak marah pada Yunho hyung, Hyun?” tanya Yonghwa

“Tentu saja. Apa aku tidak marah saat kau meninggalkanku berkarir dan tidak memperdulikanku selama beberapa saat? Aku juga marah padamu. Tapi lihat kita bisa kembali seperti dulu. Kenapa dengan Yunho oppa tidak bisa? Pasti bisa oppa. Dan juga, tidakkah dirimu sadar dari tadi kau menyebutnya dengan sebutan ‘hyung’. Apa itu tidak menandakan bahwa kau masih mengakuinya sebagai kakak dan tidak sampai hati membencinya?” lanjut HyunAh.

Yonghwa terdiam mendengarkan semua perkataan HyunAh. Di lubuk hatinya yang terdalam Yonghwa tau bahwa HyunAh benar.

“Sudahlah oppa. Pilihannya adalah aku kembali ke Korea, bergabung dengan SME dan kau harus segera  berhenti membenci Yunho oppa atau aku tetap tinggal di Canada dan akibatnya adalah aku, kau, Joon, dan Yunho oppa akan berjauhan satu sama lain?”  sambung HyunAh ketika oppa nya itu tidak kunjung mengeluarkan suara untuk menjawab ataupun menanggapi pertanyaan dan pernyataannya.

“Baiklah kita sudah sepakat. Tanpa kau harus menjawab aku sudah tau yang mana pilihanmu dan jika kau memilih sebaliknya aku pun tetap akan memilih kembali ke Korea, dengan atau tanpa persetujuanmu, walaupun kau akan membenciku juga. Tapi aku tau itu tidak akan terjadi. Okay, minggu depan kita akan kembali ke Korea. Saranghae oppa! Gomawo!” kata HyunAh bersemangat sambil tersenyum dan mengecup pipi Yonghwa, seolah-olah tidak ada perdebatan dengan kakak kembarnya itu, kemudian berjalan meninggalkan meja makan.

“Oiya, giliranmu untuk mencuci piring ya oppa! Senang ngobrol denganmu.” kata HyunAh ketika ia sampai di depan kamarnya

Yonghwa hanya bisa menghela nafas panjang. Jika HyunAh sudah begini, bersikeras dengan keinginannya, ia sudah tidak bisa berkutik lagi. Selain demi kembalinya HyunAh ke sampingnya, Yonghwa tau apa yang dikatakan adik kembarnya tentang ‘ dendam’ nya ke Yunho, kakak laki-laki tertua di keluarga mereka, semuanya benar. Jung Yunho adalah motivasinya untuk segera ke Seoul dan menjadi artis terkenal. Yonghwa ingin menyusul dan mengikuti jejak Yunho agar dapat kembali berkumpul dengan Yunho.

-flashback end-

“Hyunnie~~! “ seru seseorang di ujung pintu studio membuyarkan lamunan HyunAh tentang kejadian 3 tahun lalu.

“Ne?” jawab HyunAh sambil menoleh ke arah si pemanggil

“Sedang apa kau disana?” tanya si pemanggil yang ternyata seorang namja sambil berjalan ke arah HyunAh

“Ooh oppa! Long time no see. Tidak sedang apa-apa. Baru pulang dari Japan?” tanya HyunAh pada namja itu seraya memeluknya sekilas

“Ne. Bogoshipo?” tanya namja itu

“Tentu sajaa. Bogoshipo oppa! Mana oleh-olehnya?” jawab HyunAh

“hahaha kau ini seperti anak kecil saja minta oleh-oleh” seru namja itu sambil mengacak-acak rambut HyunAh

“hahaha. Bagaimana promo di Japan oppa? Eh, tapi tidak usah ditanya lagi, oppa pasti sukses besar. Hehe” tanya Hyunah yang kemudian ia jawab sendiri pertanyaan tersebut.

“Kau ini. Tanya sendiri. Jawab sendiri. Hahaha.” jawab namja itu

“Tentu saja sukses ya, oppaaaaa” kata HyunAh

“Tentu sajaaa. Naega Jung Yunho.” jawab namja itu penuh percaya diri

“Oppa selalu saja seperti itu bahkan didepan dongsaengmu sendiri, ckckckck” saut HyunAh

“Mmm, baru selesai latihan  untuk come back SG, Hyun? Kenapa kau sendirian? Mana yang lain? Mana MinAh?  Sudah di dorm ya?” tanya Yunho

“Kenapa yang ditanya cuma MinAh oppa? Hyejin? Hamun? Jihyo? Tidak ditanya? Hmm ataauu jangan-jangan kau kesini bukan untuk menyapaku tapi untuk mencari MinAh?? Cciihh OPPPAA!! Apa hubunganmu dengan MinAh sebenarnya???” tanya HyunAh sedikit kesal pada oppanya itu.

“Hahaha, anak kecil mau tau aja. Pulang sana. Yonghwa sudah menjemputmu dibawah, jangan membuatnya menunggu terlalu lama Hyun. “ kata Yunho sambil mengacak-ngacak rambut HyunAh dan berjalan menuju pintu keluar.

“Apa?? Anak kecil?? Yaa~~ OPPPAAA!!! Mau kemana kau?? Jangan lari!! Tunggu aku!” teriak HyunAh dari dalam studio.

“hahahaha” terdengar suara gelak tawa Yunho yang sudah berjalan meninggalkan studio

HyunAh segera mengambil barang-barang nya dengan terburu-buru dan kemudian meninggalkan studio untuk menyusul Yunho dan untuk menemui Yonghwa yang sudah menunggunya di lobby bawah.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

“Aahh akhirnya kau datang juga. Ayo masuk.” kata SME boss pada seorang namja yang baru saja masuk ke dalam ruangannya di lantai 7 diantar oleh sekretaris Kim.

“Bagaimana kabarmu?” tanya SME boss

“I’m fine, Boss. Bagaimana kabar anda, sajangnim?” tanya namja itu balik

“Aahh bahasa Korea mu semakin bagus. Senang mendengarnya.” jawab sajangnim

“Kamsahamnida, sajangnim” kata namja itu

“Aku memintamu ke Korea karena hal yang aku bicarakan denganmu tempo hari by phone. Masalah siapa partnermu aku masih belum memutuskan dengan pasti, namun akan kuberitahukan padamu dalam beberapa hari ini. Nikmati saja dulu korea, ottae?” kata sajangnim

“Algetseumnida, sajangnim. It’s my pleasure. Baik kalau begitu apakah saya boleh berjalan-jalan berputar-putar di gedung ini? Sudah sekitar 2 tahunan saya tidak pernah berkeliling. Kalaupun kesini hanya sebentar-sebentar saja, sajangnim.” tanya namja itu

“Tentu saja, silahkan anak muda.” Kata sajangnim

“Kamsahamnida, sajangnim.” kata namja itu berpamitan

Namja itupun keluar dari ruangan SME boss, masuk kedalam lift  dan menekan tombol  3, ia ingin berkunjung ke studio tempat Super Junior berlatih yang berada di lantai 3. Ketika angka pada bagian atas lift menunjukkan angka 5, lift berhenti dan terbuka kemudian salah seorang staff SME masuk ke dalam lift. Ketika pintu lift terbuka tadi, namja ini melihat sekilas, sosok yang ngin ia temui, yang ia rindukan selama ini. Namun terlambat, ketika ia ingin memastikan apakah sosok yang ia lihat sekilas tadi adalah sosok yang ingin ia temui, pintu lift telah tertutup dan turun ke lantai 3. Begitu pintu lift terbuka di lantai 3 tanpa pikir panjang namja ini segera keluar dan berlari ke arah tangga. Ia yakin bahwa yang ia lihat tadi adalah yeoja yang ingin ia temui, ia berlari dan terus berlari menaiki tangga menuju lantai 5, sayangnya ketika ia sampai di lantai 5, yeoja yang ia cari sudah tidak terlihat. Kemudian ia segera menyusuri studio-studio yang ada di lantai itu dan berhenti tepat di studio yang diperuntukkan bagi girband bernama Super Girls, terlihat dari papan yang terpasang di dekat pintu studio. Namun sayang sekali, studio itu kosong, tidak ada siapa-siapa didalamnya. Namja itu dengan perlahan memasuki studio itu dan melihat-lihat seisi studio, sampai akhirnya mata namja itu tertuju pada beberapa lembar kertas yang tergeletak di lantai di bagian pojok studio.

“Humm, what’s that?” gumam namja ini sambil mendekati beberapa lembar  kertas yang tergeletak di pojok studio

“Ahh  photos, whose photos?’ kata namja ini sambil membalik foto-foto ditangannya.

Ia merasa sangat tertarik dengan apa yang dilihatnya di foto pertama. Kemudian dengan segera melihat kedua foto lainnya yang ia pegang. Apa yang membuatnya tertarik adalah di dalam foto-foto tersebut ada yeoja yang sangat ingin ia temui, HyunAh. Ia juga membaca tulisan kecil di pojok kanan bawah lembaran-lembaran foto itu. With saranghaneun uri Yonghwa oppa!  ;  With Yonghwa oppa and Joonie oppa ; Super Girls, ajja ajja Hwaiting!!. Jika dilihat dari tahun yang tercetak pada foto itu, foto-foto ini adalah foto-foto baru.

“Oh, It belongs to HyunAh. But… Yonghwa?? Joon?? Again??? Who are they?? Ahh it’s so frustrating! Mollayo..“ kata namja itu pada dirinya sediri.

——–Disaat yang bersamaan di tempat lain——–

“Jjamkkanman, oppa!! Tunggu sebentar ya. Ada yang ketinggalan.” kata HyunAh pada Yonghwa ketika mereka sudah berada di depan gedung SME, kemudian segera berlari masuk kembali ke dalam gedung.

“Yaa~~ Hyun!! Mau kemana?” kata Yonghwa yang mau tidak mau akhirnya mengikuti adik kembarnya itu kedalam gedung. Yonghwa terlebih dahulu meminta ijin pada receptionist di lobby, karena yonghwa bukan artis SME. Namun, tentu saja Yonghwa diijinkan karena ia adalah adik dari Yunho dan kembaran dari HyunAh, para artis SME.

HyunAh segera berlari menuju studio Super Girs di lantai 5 untuk mengambil barangnya yang ketinggalan, yaitu 3 lembar foto yang selalu ia bawa, yang baru ia sadari tidak ada di tas nya ketika ia memasukkan mp3 player kedalam tas di depan gedung SME tadi. Ketika HyunAh sampai di studio yang biasa ia gunakan untuk berlatih bersama Super Girls, ia segera masuk kedalam studio dan HyunAh cukup terkejut ternyata di dalam studio ada seorang namja yang kebetulan berdiri membelakangi dirinya.

“Nuguseyo?” tanya HyunAh

Namja itu menoleh karena tampaknya ada yang berbicara padanya. Betapa terkejutnya HyunAh ketika mengetahui siapa namja yang ada di dalam studio itu, namja yang berusaha ia hubungi selama ini. Dilihat dari raut wajahnya, namja itupun tak kalah terkejutnya dengan HyunAh, ia terkejut bahwa yeoja yang ia ingin temui, yang ada di dalam foto-foto ditangannya, kini ada di hadapannya.

“Hey YOU!” seru mereka bersamaan

“Hyun!” seru namja itu lagi

“Henry!” seru HyunAh bersamaan dengan namja itu menyebutkan namanya

“Aku menunggumu di depan sana dekat lift, tapi kenapa kau tidak keluar-keluar dari studio, Hyun? Kau lama sekali? Waeyo? Ada a…?’’ kata Yonghwa yang tiba-tiba masuk ke studio, kalimatnya terputus ketika melihat dua manusia saling pandang dengan pandangan terkejut.

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 3 of….)

23 Dec

Didalam sebuah kamar, seorang namja sedang sibuk dengan laptop dan segala peralatannya. Biasanya, jika sedang disibukkan dengan laptop dan segala peralatannya, namja ini sedang menciptakan sebuah musik. Namun kali ini tidak, kali ini berbeda. Namja ini sedang sibuk meng-edit, menggabungkan beberapa video hasil rekaman dari handphone nya. Video-video yang berisikan seorang yeoja yang sedang menyanyi, menari, ataupun bermain alat musik.

“Hmm, what can I do with this?”  gumam namja itu sambil memegang sebuah CD.

“Ahhh, I know!” sambung namja itu sambil menjetikkan jarinya.

Ia segera mencari-cari kartu nama yang ia dapatkan sekitar dua taun lalu. Ia lupa meletakkannya dimana. Ia sibuk mencari di dompet, di tas, di laci, diseluruh sudut kamar, namun tak ada hasil. Tak lama kemudian ia baru sadar bahwa ia telah menyimpan nomor yang tercantum dalam kartu nama itu ke dalam phone book handphone nya. Ia segera mencari nomor tersebut dan menghubunginya.

“Henry!” kata seseorang di telepon.

“Good evening, Boss. Mm, I’m so sorry for disturbing you. You are in Canada, aren’t you? Can I meet you?” kata Henry pada seseorang diseberang telepon

“Oh, what a coincidence you want to meet me, too. Okay, I’ll go there, Boss. Please wait for me.” sambung Henry bersemangat, segera mengambil jaket dan berlari keluar kamar sambil memegang sebuah CD.

“Mom, I’m going out. Don’t wait for me.” seru Henry kepada eomma nya sambil setengah berlari.

“Henry, have you finished packing?” tanya eomma Henry tapi tampaknya Henry tidak mendengarnya karena tak ada jawaban, yang terdengar hanyalah suara pintu yang menutup.

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Di waktu yang berdekatan, tetapi di belahan bumi lain, seorang namja mencoba menelpon boss besar sebuah perusahaan entertainment tempatnya berkarir.

“Yeoboseyo? Ne, sajangnim. Mm, ada yang saya ingin berikan pada anda. Oh, anda tidak sedang berada di Seoul? Anda berada di Canada saat ini? Oh baiklah, kalau begitu. Ah tidak, saya hanya ingin menunjukkan sebuah video pada anda. Ya, dikatakan penting ya tidak juga sajangnim. Tetapi jika dikatakan tidak penting ya cukup penting. Saya hanya ingin anda melihat video ini sajangnim. Mungkin anda akan tertarik. Apa? Saya bisa mengirimkannya pada anda sekarang melalui jaringan kantor? Baiklah akan saya kirim segera, mohon ditunggu sajangnim. Saya harap anda dapat menikmatinya dan mempertimbangkannya. Apa? Ah iya dia seseorang yang penting, sajangnim.” kata namja itu

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Di sebuah ruangan hotel di Canada, seorang ahjussi sedang menonton 2 video yang dikirimkan padanya hari ini. Video yang satu adalah potongan-potongan video yang digabungkan berisi seorang yeoja yang sedang menari sambil bernyanyi dan terkadang bermain alat musik di sebuah studio. Video yang satu lagi berisi seorang yeoja yang sedang bernyanyi dengan sebuah band membawakan sebuah lagu rock. Jika dilihat nampaknya kedua video ini direkam diam-diam karena yeoja dalam video sama sekali tidak menoleh kearah kamera. Ia merasa heran dengan kejadian malam ini. Ada 2 orang namjadeul memberikan masing-masing sebuah video padanya, sama-sama memohon pada dirinya untuk melihat isi video itu dan mempertimbangkan yeoja yang ada dalam video itu sebagai trainee di perusahaannya. Yang lebih mengherankan lagi, yeoja dalam kedua video itu adalah yeoja yang sama.

“Aahh menarik sekali. 2 namjadeul mengajukan seorang yeoja yang sama. Jung HyunAh, akan kutemui kau besok, aku akan melihat langsung penampilanmu. Mari kita liat bakat lain dirimu, sepertinya kau kandidat yang cocok untuk menjadi salah satu member dari project terbaru ku” kata ahjussi tersebut

“Sekretaris Kim, besok kita akan mampir ke Showcase Music Performance, University of Toronto. Tolong beritahukan pada Henry bahwa aku sendiri yang akan menjemputnya. Dia tau apa yang aku maksud.“ kata ahjussi itu kepada sekretarisnya.

“Aahh 1 lagi, Sekretaris Kim. Tolong segera siapkan undangan sebagai trainee untuk Ms. Sierra Jung, akan aku butuhkan undangan itu besok.” sambung ahjussi itu

“Ne, sajangnim algetseumnida.” jawab sekretaris Kim.

+++++++++++++++++++++++++++++++++

~~Ting Tong~~

Suara bel di sebuah apartment dibunyikan oleh seseorang.

“I’m coming~~” seru seorang yeoja

“Oh, Henry! What are you doing in here?” sambung yeoja itu setelah melihat siapa yang membunyikan bel apartmentnya.

“Let’s walk around the park, Hyun.“ saut Henry sambil (lagi-lagi) menarik tangan HyunAh.

“What happen to you? We’ve just met this afternoon” kata HyunAh setelah beberapa saat mereka berjalan-jalan santai di taman dekat apartment HyunAh dalam diam dan hanya bergandengan tangan.

“I just want to meet you” kata Henry sambil tersenyum. Tapi di senyumnya tampak ada yang berbeda.

“What a reason, Henry. It’s already night. It’s cold and I didn’t bring my coat. Plus, tomorrow will be the day. Showcase. We should take a rest.” kata HyunAh.

“I know. But we don’t know when we can walk around like this again, right?.” jawab Henry

“What do you mean, Henry? We still have a lot of time. Tomorrow? The day after tomorrow? Next week? Next month?” kata HyunAh

“Yeah right. As long as outside campus, right? haha”  kata Henry sambil melepas jaketnya dan memakaikan jaket tersebut ke tubuh HyunAh.

“If we act like this in the middle of campus crowd, maybe your number of antis will be greater. Hahahahaha. Or…… should we do it?” goda Henry ketika melihat wajah HyunAh yang sudah mulai pucat.

“Hah! Okay! Should we try it? I’m quite curious what will happen if people in Campus know that we‘re close to each other. Mm, why we have to worry? We’re not in the kind of relationship like they think, right?. Hahaha” tantang HyunAh, balik menggoda Henry untuk menutupi salah tingkahnya karena perlakuan dan godaan Henry.

“I don’t want to. You will have more problems because of my fans.  Haha.” jawab Henry sambil menggandeng HyunAh dan mengajaknya berjalan-jalan kembali.

“Ooww how confident you are! By the way, I still don’t know what kind of artist are you? Singer? Dancer? Solo? member of boy band or band? Or what? In which management? In which country? International? Local?” tanya HyunAh pada Henry

“Hahaha. Let’s go home.” jawab Henry menarik HyunAh kembali ke apartment, setelah membaca pesan melalui handphonenya, tidak menghiraukan pertanyaan-pertanyaan HyunAh.

Begitulah Henry dan HyunAh, jika dikatakan bahwa mereka dekat, nyatanya mereka tidak mengenal betul satu sama lain. HyunAh sampai saat ini tidak tau jika Henry adalah salah seorang artis SM yang sudah memulai debut nya tahun lalu dan tahun ini dia akan debut bersama Super Junior-M di China. Sedangkan Henry, sampai saat ini pun ia tidak tau siapa itu Yonghwa, ia tidak tau bahwa Yonghwa adalah saudara kembar HyunAh. Henry tetap menyangka bahwa Yonghwa adalah mantan pacar HyunAh. Tapi jika dikatakan bahwa mereka tidak dekat, nyatanya mereka memang dekat. Mereka bukan tempat curhat satu sama lain, HyunAh tidak mengetahui segala sesuatu tentang Henry, begitu pula sebaliknya. Tetapi entah bagaimana Henry dapat memahami HyunAh dan HyunAh dapat memahami Henry. Mereka mengetahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh satu sama lain, bagaimana gaya lagu favorit mereka, bagaimana gaya bermusik mereka. Mereka hanya merasa nyaman ketika mereka bersama.

“You are so quiet tonight, Henry.  Are you nervous because of tomorrow’s performance? xixixi” kata HyunAh begitu sampai di depan apartmentnya

Tiba-tiba Henry memeluknya dengan erat. HyunAh terkejut dengan pelukan tiba-tiba itu dan mencoba melepaskan diri, namun ditahan oleh Henry.

“Please, just for a second” kata Henry

Henry melepas pelukannya dan dengan tiba-tiba pula ia mendekatkan wajahnya ke wajah HyunAh. Mengecup lembut bibir HyunAh.  HyunAh pun membalas ciuman Henry. Tak berapa lama, mereka melepaskan ciuman mereka  dan saling tersenyum satu sama lain.

“hahahahaha, look at your face. It’s pink. You are so shy.” goda Henry pada HyunAh

HyunAh pun hanya menunduk malu-malu  dan salah tingkah.

“Just go inside, good luck for tomorrow.” kata Henry sambil menunduk menatap mata HyunAh dan menepuk-nepuk kepala HyunAh.

“Mmm, should I kiss you again?” kata Henry menggoda HyunAh.

Seketika wajah HyunAh kembali memerah.

“Yaaa~~ Henry!” kata HyunAh

“hahahahahaha, bye. Sleep well” kata Henry sambil mengacak-ngacak rambut HyunAh dan kemudian melangkah pergi.

“Hey Lady Jung!!!” teriak Henry dari kejauhan ketika HyunAh hampir menutup pinyu apartment nya.

“Just bring it!! Do your best for tomorrow!! I know you can!” sambungnya lagi sambil melambai-lambaikan tangannya.

“I believe in fate and destiny. I hope fate will make us together again next time in the future, Hyun. See you later” kata Henry dalam hati.

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Hari ini adalah big day bagi HyunAh dan Henry serta bagi performer-performer showcase pilihan lainnya. HyunAh adalah performer ke-4 dan Henry adalah performer ke-5 sekaligus performer penutup.

Saat tiba di kampus, HyunAh segera menuju gedung tempat showcase diadakan. Begitu ia masuk ia melihat Henry sedang berbincang-bincang dengan seorang ahjussi dan juga dekan di sudut ruangan. Ahjussi itu terlihat seperti orang penting. Namun, HyunAh sudah tidak sempat lagi untuk mencari tau karena ia sudah dipanggil oleh stylish untuk bersiap-siap. Setelah bersiap-siap, ia kembali mencari Henry tetapi ia tidak dapat menemukannya.

Acara pun dimulai, performer demi performer pun tampil. Saat ini yang sedang tampil adalah performer ke-3, yang berarti setelah ini adalah giliran HyunAh untuk tampil. HyunAh menunggu gilirannya di backstage dalam diam dan dalam kondisi sangat gugup.

“Seandainya Yonghwa dan Joon ada disini” gumam HyunAh pelan

“I heard it. Yonghwa again, but you add Joon this time. Who are they? You make me so jealous” kata seorang namja yang membuat HyunAh menoleh. Wajah HyunAh pucat sekali karena gugup.

“Oh hey, Lady Jung! Look at your face. You must be nervous! Come on, let’s this expert calm you down.” kata Henry sambil tersenyum, menarik HyunAh berdiri dan memeluknya.

“Ya~~ Henry!” kata HyunAh melepaskan pelukan Henry, bertepatan dengan MC memanggil Ms. Sierra Jung keatas panggung.

“Goodluck!” kata Henry sembari tertawa

HyunAh pun segera ke atas panggung, ia membawakan sebuah lagu lawas berjudul Heaven milik Bryan Adams yang di aransemen ulang oleh DJ Sammy dalam 2 versi, remix dan candlelight. HyunAh menyanyi dan menari membawakan kedua versi tersebut secara medley.  Penampilan HyunAh terbilang sukses karena gedung ini dipenuhi suara tepukan dan tidak sedikit pula yang memberikan HyunAh standing applause.

“Thank you very much” kata HyunAh lalu kembali ke backstage tepat disaat MC memanggil nama Henry Lau untuk tampil.

“Congratulation, you did it. You’ve proved to all people that you deserve for this opportunity.” Kata Henry ketika mereka berpapasan di tangga backstage sambil mengecup pipi HyunAh.

Wajah HyunAh merah seketika. Belum sempat HyunAh berbicara, Henry sudah berlari ke panggung menuju piano sambil membawa biola nya.  Henry membawakan lagu Baby milik Justin Bieber dan I’m Yours milik Jason Mraz. Penampilannya sungguh-sungguh luar biasa. Ia memainkan piano dan  biola, dancing dan juga menyanyi tentunya. Memang tepat sekali ia menjadi performer penutup.  Ketika HyunAh sedang terpana melihat penampilan Henry, seseorang menepuk bahunya.

“Hi, excuse me. Are you Ms. Sierra Jung?” kata ahjussi didepannya

“Yes, I’m Sierra Jung” kata HyunAh

“Can I talk to you for a second? Please come with me, if you don’t mind. I want to talk to you about important matter.” kata ahjussi itu

Ahjussi itu mengajak HyunAh ke café kampus untuk membicarakan hal yang penting.

“Annyeonghaseyo, I’m Secretary Kim from SM Entertainment Korea, I would like to give you this special invitation. This is the invitation for you to join us as SME trainee. This is a special offering from our boss for special persons. SME has a new special project. This is a good opportunity for you Jung HyunAh-ssi. You can think about this offering first. If you are interested, you can call me, Jung HyunAh-ssi. I’ll give you 2 months to think. Kalau begitu saya pamit agassi, saya menunggu kabar baik darimu.” kata Secretary Kim seraya berpamitan.

HyunAh masih duduk termenung di café, memikirkan kata-kata secretary Kim tadi. Banyak pemikiran yang terlintas di kepala HyunAh saat ini. Salah satunya adalah namja bernama Jung Yunho. Sambil memegang undangan dari SME  tersebut HyunAh bangkit dan bergegas menuju gedung showcase kembali untuk menemui Henry, saat ini hanya Henry lah yang bisa ia ajak berdiskusi  pikir HyunAh.

Begitu HyunAh sampai di gedung showcase, ternyata acara tersebut telah usai. HyunAh mencari Henry ke seluruh sudut ruangan gedung namun HyunAh tidak dapat menemukan Henry. HyunAh segera berlari menuju studio favorit mereka. ‘Henry pasti ada disitu’ pikirnya. Karena terlalu fokus mencari Henry, HyunAh tidak mendengar ada seorang namja muda yang memanggil dirinya.

“HyunAh! Jung HyunAh! Sierra Jung! Yaa~~ Hyunnie! Hey Wait! Where are you going?” teriak namja itu. Menyadari HyunAh tidak mendengarnya, ia segera berlari mengikuti HyunAh.

HyunAh berlari menuju studio favoritnya, sambil melemparkan pandangan keseantero kampus. mungkin saja ia akan bertemu Henry dalam perjalanan menuju studio begitu pikirnya, namun hasilnya nihil. Begitu sampai di studio ia segera masuk dan memanggil-manggil Henry tetapi tidak ada yang menyaut. Seketika perasaan HyunAh menjadi tidak enak. HyunAh mencari dan terus mencari di setiap sudut studio tetapi tidak ada siapa-siapa disitu. Ia mencoba menghubungi Henry tetapi handphone nya mati.

“Aasshh kemana namja ini, ketika aku membutuhkannya kenapa malah tidak ada” gerutu HyunAh sambil tetap menoleh ke sudut-sudut ruangan kalau-kalau Henry bersembunyi untuk menggoda dirinya. Namun tetap tidak ada siapa-siapa di studio itu.

“Apa itu?” tanya HyunAh ketika ia melihat ada secarik kertas dan sebuah mp3 player,  yang ia kenali sebagai mp3 player milik Henry, diatas speaker.

HyunAh segera mendekatinya dan membacanya.

 

Confession

Girl when I see you I go Cra Cra Crazy

I just wish for you to be my Baby

I wish to see your heart but I have no way (of doing so),

Can I hold your hand?

Perhaps you are also thinking of me right now,

You got me goin’ crazy, crazy, crazy, yea

If we are together, I will be willing to do anything

Oh Baby baby baby

My love, I give it all to you

I am here

My heart, will not give up

You are my only

Girl this is not an accident, you are my girl

I can’t get my mind off ya, off ya (off my mind)

Even if the sky falls down it does not matter, I will not regret,

No matter how heavy the burden I will carry it (have me Baby)

Just say ok, and come with me

So take my hand and baby don’t let go

Oh how am I going to tell you (how am I to you)

What am I to do? (How should I)

Am I giving enough,

My feelings towards you are too strong~ too strong~ (My Love)

I dont want to let go ~

                                                                                              To JHA – From HL

Setelah membaca secarik kertas itu HyunAh mengambil mp3 yang ada disana. Ia segera memutarnya, ternyata dalam mp3 itu ada sebuah lagu. Sebuah lagu akustik, hanya ada suara Henry dan suara gitar. Ya lagu itu adalah lagu yang liriknya tertera di secarik kertas yang tergeletak itu. Lagu itu rupanya adalah lagu ciptaan Henry yang berjudul Confession. HyunAh mendengarkan lagu itu dengan penuh perasaan, HyunAh menyukainya. HyunAh memang menyukai lagu acoustic ballad. Tapi tunggu, selain lagu itu ada rekaman lain di mp3 ini.

 

“Hey Lady Jung! When you hear this recording, maybe I’ve already at the flight to China. Next week is my debut with Super Junior-M in China. I don’t know yet how long I’ll stay in China. I don’t know yet when I’ll come back. I don’t know yet I’ll come back to Canada after I’ve left China or I’ll go to other countries first. Yes, I am a singer, a dancer and a member of a boy band called Super Junior-M.  It’s one of Super Junior’s sub units. I did my first debut last year. 2 years ago I was a trainee in SME. I didn’t mean to not being honest to you. I did want to tell you everything after the showcase but I couldn’t find you. I didn’t mean to leave you like this. So, I left my song for you with all my heart in it. I love you Jung HyunAh. I’ll call you! Let’s meet when I’m back! Bye bye!”

 

Mendengar hal itu HyunAh menangis sejadi-jadinya. HyunAh baru menyadari bahwa dirinya juga sangat menyayangi Henry. Ia menyesal kenapa di saat-saat mereka bersama kemarin ia tidak terbuka pada Henry, kenapa ia tidak benar-benar menikmati dan memanfaatkan kebersamaan mereka. Sekarang ia tidak tau kapan lagi ia kan bertemu dengan Henry. Tepat pada saat itu seorang namja berlari menyeruak masuk kedalam studio begitu melihat HyunAh menangis.

“Hyunnie! Hyunnie! Kau kenapa? Hyun jangan menangis jebaaalll. Uljimaaaa” kata namja itu

HyunAh pun segera memeluk namja itu seerat-eratnya. Tanpa melihat wajahnya pun HyunAh sudah tau siapa namja yang dipeluknya itu.

“Opppaaaaaaaaaa” kata HyunAh sambil menangis tersedu-sedu dan tetap memeluk erat kakak kembarnya, Yonghwa.

 

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 2 of….)

23 Dec

Here is the 2nd part ^^

 

Cast :

Super Junior M Henry

CN Blue Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

Jung HyunAh (OC)

 

Hari ini HyunAh datang ke kampus seperti biasa, namun suasana kampus tidak seperti biasa. Para mahasiswa, mahasiswi, dosen, bahkan pegawai kampus mulai dari staff kantor sampai petugas keamanan dan kebersihan semua berbisik-bisik ketika HyunAh lewat.

“Aasshh! Ini semua gara-gara showcase konyol itu. Hidupku tidak tenang lagi disini, akan aku akhiri semua ini.” gumam HyunAh penuh emosi.

Ya, beginilah suasana kampus sejak pengumuman performer showcase tahun ini ditempel di papan pengumuman kampus.  Pengumuman itu mulai ditempel di hari HyunAh bertengkar dengan Yonghwa setelah sekian lama, di hari HyunAh pertama kali bertatap muka dengan namja bernama Henry,  mahasiswa seangkatan HyunAh yang jarang terlihat di kampus karena sedang disibukkan dengan kegiatan-kegiatan pasca audisi, pre-debut, debut dan sebagainya. Kabarnya bakat Henry sangatlah luar biasa sampai-sampai ia sudah digaet oleh sebuah management di usianya yang sangat muda.

HyunAH baru menyadari hal itu keesokan harinya, setelah suasana kampus menjadi sangat tidak nyaman bagi HyunAh. Ia kira apa yang disampaikan oleh dekannya tempo hari bahwa ia akan berpartisipasi  dalam showcase ternyata benar, ia kira itu hanya ancaman atau bualan belaka.

“What did she does?”

“Is she cheating?”

“ How could she becomes the chosen performer while her talent is just average?”

“Is she seduce the principle?”

Pertanyaan, sindiran, protes, komentar itu hanya sedikit dari banyak tuduhan, sangkaan atau sejenisnya yang selalu ditujukan pada HyunAh ketika ia lewat. Sudah 2 minggu ini seantero kampus membicarakan HyunAh karena ia terpilih sebagai salah satu performer di acara tahunan yang selalu dinanti-nantikan. Semua orang mempertanyakan bagaimana bisa seorang yeoja Asia yang biasa-biasa saja, atau bahkan tidak berbakat (menurut orang-orang) bisa berpartisipasi dalam acara besar seperti itu.

HyunAh sudah tidak tahan lagi dengan semua ini, ia pun segera  bergegas menuju kantor dekan dan mengajukan surat pengunduran diri/surat penolakan untuk menjadi performer showcase. Namun apa daya dekan HyunAh tidak menerima penolakan, karena menurut sang dekan, HyunAh sangat pasif. Ia adalah mahasiswi jurusan Music Performance yang sudah setahun berada disini tetapi hampir tidak pernah melakukan performance, kecuali saat ujian. Itupun dengan predikat “good” bukan “excellent atau outstanding” alias biasa-biasa saja.

“Ms. Jung, is it not right. Think about this opportunity one again, it could be your key to get your dream. You are not you were, Ms. Jung whom I meet at last year university entrance exam.  She is really great. She is a multitalented girl. If you meet her again could you please tell her that we really miss her.”  Kata-kata terakhir dari pak dekan untuk HyunAh saat ia akan meninggalkan ruangan dekan.

Kata-kata dekan itu terngiang-ngiang di kepala HyunAh. Sambil berjalan entah kemana dirinya pun bertanya-tanya kenapa ia berubah. Tak ada semangat sama sekali untuk menjadi performer. Tak dapat dipungkiri, jawaban dari semua ini adalah Yonghwa dan Joon. Yonghwa adalah semangat dan partnernya untuk bernyanyi sedangkan  Joon adalah semangat dan partnernya untuk menari. Ketika Joon pergi ke Seoul untuk mengejar mimpinya ia kesal, namun masih ada Yonghwa disisinya. Ketika Yonghwa pergi ke Seoul juga, hancurlah rasanya hidup HyunAh, ia merasa Yonghwa dan Joon meninggalkannya sendiri, tidak mengajaknya untuk meraih mimpi mereka bersama, menjadi artis.  Tidak lama setelah itu, tanpa piker panjang HyunAh memaksa appa-eommanya agar bisa mengirimnya kuliah ke Luar Negeri. Walaupun eomma-appa nya tidak mengijinkan dan Yonghwa pun tidak mengetahui rencana itu, HyunAh tetap memutuskan untuk pergi. Ia melupakan mimpinya untuk menjadi artis, yang ia tau ia hanya ingin lari dari semuanya. Dan  disinilah ia berada, bersemangat ketika masuk university tapi tidak bersemangat untuk keluar.

“Heh? Kenapa aku bisa sampai di ruangan ini lagi? Hahaha kaki ini tau saja kemana harus melangkah disaat suntuk begini.” seru HyunAh saat tersadar dari lamunan dan pemikirannya sendiri tau-tau ia sudah berada (lagi-lagi) di studio ini, studio yang lengkap dengan berbagai instrument, alat, juga kaca besarnya, hanya saja letaknya cukup terpencil dari area pusat kampus yang ramai.

HyunAh pun masuk keruangan itu, meletakkan tasnya, membuka jaketnya, mengeluarkan mp3 playernya dan langsung menyambungkannya dengan speaker yang ada disitu. Ia mulai memutar lagu-lagu upbeat dari playlistnya. Begitu musik dimulai tanpa perlu aba-aba lagi HyunAh mulai menari dan menyanyi dengan penuh semangat untuk menumpahkan emosinya.

1 lagu..

2 lagu..

3 lagu… Ditengah-tengah lagu ke 3 ia tiba-tiba menghentikan gerakannya.

“Mwo?? Keaktifan?? Tidakkah cukup saat ujian? Kalaupun aku lulus ujian dengan nilai yang biasa-biasa saja apa salahnya? Yang penting kan lulus? Apa urusan mereka? Main atur-atur saja seenaknya. Memaksa seenaknya. Mereka tidak tau aku kan? Okay, fine! I’ll show them who the real I am. Tanpa Yonghwa pun ak juga bisa! Tentu saja, naega Jung HyunAh!! Pasti bisa! Lihat saja!!” teriak HyunAh tiba-tiba, menumpahkan rasa tidak terimanya, ia sadar ada atau tidak ada Yonghwa dan Joon ia pasti bisa.

Sebenarnya Jung HyunAh adalah gadis yang bersemangat dan sangat berbakat, satu-satunya masalah adalah ia kurang ekspresif dan cenderung pendiam jika sendiri di lingkungan baru. Lain halnya jika ada Yonghwa dan Joon disampingnya, ia akan menjadi sosok yang ekspresif dan ramai.

“xixixixixixixixi” kekeh seseorang, yang dari tadi memperhatikan HyunAh, dengan sangat pelan.

“This is the real Lady Jung. Interesting, right?! ” gumam seseorang ke handphone nya, ia diam-diam merekam tarian dan nyanyian HyunAh.

“ I am sooo sure that she is a real multitalented girl.“ serunya lagi pelan.

HyunAh tidak sadar bahwa di ruangan itu tidak hanya ada dirinya seorang, ada seseorang lainnya yang  tertidur, tetapi terbangun karena mendengar suara pintu dibuka dan suara musik. Seseorang itu tidak serta merta marah-marah bahkan ia tidak bersuara karena ada orang yang mengganggu tidurnya, Tanpa perlu membuka mata pun ia sudah tau bahwa yang sedang menari dan menyanyi itu adalah HyunAh. Ia cukup senang karena ternyata yeoja yang ia nantikan akhirnya datang juga. Ia pun tersenyum dan pelan-pelan membuka mata. Melihat yeoja favoritnya itu menari dan menari dengan penuh semangat ia pun mengeluarkan handphone nya dan merekam apa yang yeoja itu lakukan.

Studio ini bukan hanya tempat favorit HyunAh untuk berlatih tetapi juga merupakan tempat favorit seseorang  itu untuk tidur, membaca, mendengarkan dan menulis lagu. Sudah setahun ini, sesosok manusia ini secara tidak sengaja memperhatikan HyunAh. Setiap dirinya sedang tidur, membaca ataupun mendengarkan-menulis lagu di pojokan di balik tumpukan barang-barang di studio ini selalu saja tiba-tiba HyunAh masuk dan mulai menari dan menyanyi. Tanpa ia sadari memperhatikan HyunAh sudah menjadi hobinya.

~~Brruukkkkk!!~~

Barang-barang yang djadikan tumpuan seseorang yang sedang merekam itu jatuh dan mengeluarkan bunyi yang cukup mengagetkan. HyunAh pun terkejut dan dengan segera menoleh ke sumber suara tadi. Terlihatlah seorang namja yang sedang tersungkur gara-gara menghindari barang-barang yang jatuh.

“Nuguseyo? Umm, Who’s there?” tanya HyunAh.

Namja itu dengan terburu-buru menyimpan kembali handphone nya. Jangan sampai yeoja ini  tau, pikir namja itu.

“Oh, Hi !!” saut namja sambil berdiri

“You are….Henry?? What are you doing in here?”  tanya HyunAh

“Yeah, Lady Jung you do remember my name finally” jawab Henry dengan gembira

“I asked, what are you doing in here? Are you……” tanya HyunAh lagi

“No no I‘m definitely not a stalker, HyunAh. HyunAh, right? Your Korean name. Do you mind If I call you HyunAh?” cerocos Henry memotong kalimat HyunAh sambil menepuk nepuk pakaiannya membersihkan debu barang-barang yang menempel di baju dan celananya.

“Who is Yonghwa, by the way? Is he the guy who was talked to you on the phone at that time, Hyun? Is he your ex?” tanya Henry lagi sebelum pertanyaan sebelumnya sempat HyunAh jawab

“I’ll go” jawab HyunAh begegas merapikan barang-barangnya. Ia tidak habis pikir. Lagi-lagi ia harus bertemu dengan namja ini.  Namja cute tapi aneh yang selalu bertanya dan bertanya tentang dirinya.

“Mwo? Cute? Oh God, I must be crazy” seru HyunAh dalam hati

“Wait!! Wait Hyun!! Don’t go” seru Henry sambil menarik tangan HyunAh.

“Why?” menoleh ke arah Henry

“Would you dance with me?” tanya Henry

“What? Dancing? With you? Right now?” tanya HyunAh

“Oh come on Hyun, I saw you dancing. We’ve already in dancing studio, so why not? Come on!” pinta Henry sambil menggandeng HyunAh ke tengah studio dengan semangatnya.

Henry segera memutar musik upbeat yang dia ciptakan sendiri dari mp3 playernya dan mulai menari. Melihat Henry menari HyunAh pun tidak bisa tinggal diam. HyunAh mulai mengikuti irama dan menari bersama Henry.

“Aahh pantas saja dia punya banyak fans dan digadang-gadang akan memberikan penampilan yang spektakuler. Dia sangat keren dan memang benar-benar cute. Dia berbakat sekali.” batin HyunAh sambil menari dengan Henry.

Ditengah tarian mereka tiba-tiba HyunAh terpeleset dan hampir terjatuh kebelakang. Henry berniat untuk menarik HyunAh agar tidak jatuh tetapi karena terlalu bersemangat menarik, Henry yang malah terjatuh kebelakang dan HyunAh tertarik kedepan jatuh menimpa Henry.

“Ouch!” kata Henry

“Sorry sorry. It’s because of me. Henry, are you okay?” tanya HyunAh sambil mencoba berdiri

“I’m okay. Are you okay? Are you hurt?” tanya Henry sambil menahan HyunAh dipelukannya. Ditatapnya mata HyunAh dalam-dalam.

“Yes I’m okay, too. I’m really sorry.” jawab HyunAh tertunduk merasa bersalah

“Hey Hyun, it’s okay. Don’t feel guilty.” saut Henry atas rasa bersalah HyunAh sambil mengangkat wajah yeoja didepannya yang hanya berjarak beberapa cm dari wajahnya.

Perlahan tapi pasti wajah Henry mendekati wajah HyunAh. HyunAh pun (entah kenapa) secara reflek menutup matanya. Henry tersenyum melihat tingkah yeoja dihadapannya.

“She’s so shy, look at her pink face. She is so interesting” kata Henry dalam hati sambil tetap mendekatkan wajahnya ke wajah HyunAh.

daaaaaannnnnn…….

“Rrrrttt Rrrrttttt”

Getar handphone membuyarkan segalanya. HyunAh segera membuka mata, bangkit dan mengecek handphone nya di tas. Begitu pula dengan Henry yang juga segera bangkit untuk mengecek handphone nya di sudut ruangan.

“ It is just my alarm” saut Henry dengan kecewa dari sudut ruangan

“oh okay, umm I’d better go home”  jawab HyunAh yang sudah siap melangkah keluar studio meninggalkan Henry dengan muka yang masih merah.

“Hey Lady Jung, wait for me. I’ll take you home” teriak Henry yang segera berlari menyusul HyunAh saat melihat HyunAh sudah berjalan keluar studio.

“Lady Jung, you walk so fast. Let’s walk together.” kata Henry begitu dirinya bisa menyusul HyunAh dan dengan santai nya mengalungkan tangan kananya ke bahu HyunAh.

“Hey Henry what are you doing?” seru HyunAh malu-malu salah tingkah  sambil berusaha melepaskan tangan Henry dari bahunya. Namun, tampaknya Henry menahannya dengan kuat sehingga HyunAh pun menyerah membiarkan tangan namja itu bertengger di bahunya.

Di sepanjang jalan menuju apartement HyunAh, Henry tak henti-hentinya bertanya kepada HyunAh dan seperti biasa HyunAh hanya menjawab sekenanya. Henry juga menggoda HyunAh dengan berbagai hal yang membuat HyunAh tertawa terbahak-bahak.

“Here we are, your apartment.” Kata Henry ketika mereka sampai di depan apartment tempat tinggal HyunAh.

“Thanks for taking me home. Thanks for today. Today was fun.” kata HyunAh

“Sure. Me too.” timpal Henry

“Don’t worry Hyun, start from today your days will be fun.” tambah Henry dalam hati.

“Sleep well, don’t forget to dream of me” seru Henry sambil sedikit membungkuk untuk menatap langsung mata HyunAh

“Just go inside. I’ll go home after you go inside.” kata Henry sambil menepuk-nepuk pelan kepala HyunAh.

Sejak pertemuan hari ini, mereka menjadi sangat akrab. Setiap hari mereka menyempatkan bertemu di studio favorit mereka walau hanya sebentar dan setiap hari pula Henry akan mengantarkan HyunAh pulang ke apartementnya dengan senang hati. Entah apa sebenarnya yang dirasakan Henry dan HyunAh tapi yang mereka tau dengan jelas bahwa mereka merasa nyaman dengan kedekatan ini.

 

~To be continued~

HEY YOU !! (Part 1 of….)

23 Dec

Here is my first ff..

Happy Reading 🙂

 

Cast :

Super junior M Henry

CN Blue Jung Yonghwa

MBLAQ Lee Joon

Jung HyunAh (OC)

 

Start..

 

“Shireooo! Andwe!” teriak HyunAh melalui telepon genggamnya.

“Kau saja tidak bilang padaku sebelumnya, kenapa aku harus bilang padamu, oppa? Apa? Kau tidak bermaksud seperti itu? Lalu seperti apa? Apa? Kau benar-benar menyayangiku? Apa ini yang dinamakan kau sayang padaku? Kau janji kalau kau akan selalu disampingku dan tidak akan meninggalkanku, oppa.  Kau juga janji kalau kita akan meraih mimpi kita bersama-sama. Tapi apa? Kau malah pergi meninggalkanku demi mimpimu sendiri, tanpa kau beritahukan dan diskusikan lebih dulu padaku. Kemana saja kau 1 tahun ini?? Kenapa baru sekarang?? Oppa menyebalkan!!”  sambung HyunAh lalu menutup telepon genggamnya tanpa menunggu jawaban dari si penelpon.

“Yaaaaa~ neo nappeun saram!! Seenaknya sendiri!!” teriak HyunAh kepada telepon genggamnya yang tak bersalah sambil terisak menahan tangis.

“Rrrrrtttt Rrrrttttt Biip biiipp~~” telepon genggam HyunAh berbunyi tanda ada sebuah pesan yang baru masuk ke inbox HyunAh.

From : Yonghwa oppa

Uljima HyunAh-ya. Aku tau saat ini kau pasti sedang menangis. Aku ingin menelponmu kembali sekarang, tapi aku tau kalaupun aku menelponmu kembali, kau pasti tidak akan menerimanya. Uljima Hyun jebal. Mianhae, jeongmal mianhae. Aku  tau aku yang salah. Aku bukan bermaksud meninggalkanmu. Kumohon pulanglah. Pulanglah dongsaengi, jebbaaaalll . Yaa Jung HyunAh,  jeongmal bogoshiposeo. Uri  Hyunnie, saranghae! *jeongmal bogoshipo, jeongmal saranghae, pulanglah jebaalll*

Membaca isi pesan dari Yonghwa itu, HyunAh tak bisa lagi menahan tangisnya, tangisnya pun pecah. Pesan itu dari Jung Yonghwa, yang merupakan kakak kembarnya. Yonghwa dan HyunAh hampir tidak bisa dipisahkan.  Sejak dilahirkan mereka selalu bersama-sama tanpa pernah berpisah, sampai 1 tahun lalu, tepat sesaat setelah upacara kelulusan SMA.

-flashback start-

“HyunAh-yaaaaa~~!! “ teriak Yonghwa sambil setengah berlari terburu-buru mencari adik kembar kesayangannya itu keseluruh sudut sekolah. Hari itu adalah hari kelulusan mereka dari sebuah SMA di kampung halaman mereka, Busan. Walau mereka lahir Seoul tetapi mereka tumbuh besar dan berkembang di Busan.

“Disitu rupanya kau Hyun.” seru Yonghwa saat menemukan adiknya itu sedang ngobrol dengan sahabat karibnya yang datang untuk merayakan kelulusannya dan adik kembarnya. Yonghwa setengah berlari langsung menghampiri adiknya dan memeluknya dengan erat sekilas sambil bersuka cita.

“Yaa oppa, wae? Kau tampak senang sekali.  Apa iya hanya karena ini hari kelulusan? Ani, apa karena ada Chansung oppa? Hahaha kidding. Pasti ada hubungannya dengan musik” kata HyunAh menggoda oppanya sambil menepuk-nepuk punggung oppanya itu.

“Tunggu tunggu, kau memanggilku apa? Chansung??  Yaaa~~ Hyuunnn!!! Panggil ak Joon, Hyun. Jangan panggil ak Chansung lagi.” protes namja sahabat karib Yonghwa.

“Namamu kan memang Lee Chansung! Ooopppsss hahaha!  Araaa araaa, Joonie oppa. Just kidding. Lee Joon. Benar kan? Hehehe” saut HyunAh atas protes sahabat karib yang sudah ia anggap seperti oppa nya sendiri.

“Tapiii Yaa~~ Yongie oppa, kau belum jawab pertanyaanku tadi? Malah ketawa-ketawa saja melihatku dan Joonie oppa.  Ada apa denganmu? Girang begitu. Musik kan pastiiii” sambung HyunAh saat sadar bahwa Yonghwa belum menjawab pertanyaannya tadi.

“Tentu sajaaaa. Percaya atau tidak? Mulai besok aku akan pindah ke Seoul, Hyun!! Aku akan tinggal di Seoul karena aku akan menjadi trainee di sebuah academy milik sebuah label, FNC. Selangkah lagi sebelum impianku menjadi kenyataan Hyun! Kembali ke Seoul tempat kelahiran kita, Yow Seoul!! Wooohoo mimpiku untuk menjadi seorang leader dari sebuah band terkenal akan terwujud Hyun! Bukankah ini berita yang spektakuler Hyun?? Berita baik di hari yang baik. Benar kan?” cerita Yonghwa berapi-api penuh semangat kepada HyunAh.

“Mwo???? Seoul? Besok?” seru HyunAh dengan sangat terkejut

“Kau kenapa Hyun? Bukankah ini kabar yang sangat luar biasa baik untuk oppamu Hyun?” timpal Joon

“Iya benar. Ya~~ Hyun wae? Apa kau terlalu terkejut dan terlalu senang?” saut Yonghwa

“Harusnya aku yang bertanya kepada oppa? Wae?? Bukankah kita sudah mendaftar untuk ikut ujian masuk university? Trainee di F&C Academy milik label FNC?  Apa maksudnya semua itu? Kenapa aku tidak tau. Pertama Joon oppa yang pergi, sekarang oppa ku sendiri juga begitu. Apa kau tidak ingat?  Apa kau lupa? Neo!! Aaashhhh!!” teriak HyunAh kepada mereka kemudian berlari meninggalkan oppadeulnya itu”

-flashback end-

Teringat kejadian 1 tahun yang lalu itu membuat HyunAh luar biasa sedih. Di satu sisi HyunAh masih kesal dengan oppa nya itu, di satu sisi HyunAh juga sangat merindukannya. Bagi HyunAh Yonghwa adalah segalanya, soulmate. Yonghwa pun pasti akan merasakan hal yang sama, karena mereka  adalah anak kembar yang memang mempunyai ikatan batin yang sangat kuat.

“Hiks. Hiks. Oppa.” isak HyunAh.

“Are you okay?” seru seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul dari arah belakang HyunAh.

“Yes, I’m okay. Thanks. Excuse me, I have to go home” jawab HyunAh setengah menoleh kepada seorang laki-laki yang muncul itu sambil bergegas pergi.

“Hey wait, are you really okay? What are you doing in here? Sitting in here, in the park, at night, and alone? And oh are you crying?” sambungnya tanpa memperdulikan HyunAh yang sudah mulai berjalan pergi meninggalkannya.

“You look very familiar to me. Err are you study on the same college with me? Oww, I remember, you are that multitalented girl. One of representatives that is participated on the next month showcase, aren’t  you? You are in the same major too with me, am I right?  “ tanya laki-laki itu sambil berjalan mengikuti HyunAh dibelakangnya.

“By the way, I saw you cried. What happen to you? Can I help you? Who is he? The one that has just talked to you on the phone. Is he your BF? Or your ex- BF?“ lanjut laki-laki itu terus bertanya dan bertanya, walaupun tak satupun pertanyaan tersebut ditanggapi oleh HyunAh.

Sambil terus berjalan dan mengacuhkan laki-laki itu, HyunAh pun berpikir,  “Siapa laki-laki yang mengikutiku ini. Siapa dia? Apa dia memang satu kampus denganku? Kenapa dia terus mengikutiku? Kenapa dia tidak menyerah dan meninggalkanku tetapi malah bertanya dan terus bertanya? Mana pertanyaannya mulai aneh-aneh.  Aassshhh!” seru HyunAh dalam hati.

Saat ini, HyunAh adalah salah seorang mahasiswi University of Toronto,  Canada. Music Performance Major. HyunAh juga berencana untuk mengambil short-term program di Berklee College of Music pada tahun akhir kuliahnya. Ini adalah tahun keduanya di universitas ini. Bulan depan kampusnya mengadakan sebuah acara tahunan, sebuah showcase dengan performer pilihan.

“Oh yeah, Ms. Sierra Jung, right?” seru laki-laki itu yang membuat langkah HyunAh yang terhenti

“Jamkkanman..” ucap HyunAh pelan sambil berbalik kea rah laki-laki itu untuk tau siapa sebenarnya laki-laki yang mengajaknya (ah tidak) lebih tepatnya memaksanya untuk ngobrol itu.

“Aaah, sepertinya dia laki-laki itu kalau aku tidak salah. Laki-laki yang popular itu. Yang punya banyak fans di kampus. Laki-laki yang katanya berbakat dan akan jadi pusat perhatian di showcase bulan depan. Salah satu performer yang digadang-gadang akan menampilkan performance yang spektakuler itu. Anyway, darimana dia tau namaku? bagaimana dia tau aku berpartisipasi di showcase bulan depan? apa? multitalented girl? siapa? aku? kenapa dia bilang begitu? Apa karena aku terpilih berpartisipasi di showcase bulan depan? Ahh terpilih itu hanya kebetulan saja, aku sama sekali tidak berniat untuk tampil sebenarnya dan aku pun bukan mahasiswi yang menonjol dan berprestasi sejauh ini biasa saja” tanya HyunAh lagi dalam hati, sambil mengamati laki-laki itu dari ujung kepala sampai kaki.

“Are you….” seru HyunAh pelan

“Are you alright? don’t be sad and don’t cry. You look ugly when you cry but I’m sure 100% you will look so beautiful when you smile. So please smile. He didn’t deserve for your tears.“ tanya laki-laki itu lagi memotong kalimat HyunAh dan tiba-tiba saja laki-laki itu sudah berada tepat didepan HyunAh, sedikit membungkuk untuk menatap langsung mata HyunAh.

HyunAh tidak mengerti apa maksud kalimat terakhir laki-laki itu tapi yang HyunAh tau pasti tatapan laki-laki itu membuat HyunAh sedikit melayang. Matanya yang indah membuat HyunAh terpesona (ah bukan) melongo (ah bukan juga) terpana (kurang tepat pula) ah apapun lah nama rasa itu serta membuat HyunAh mendadak lupa apa yang akan dia katakan tadi.

“ You had better go home now, it is too dangerous for beautiful girl like you in the park, at night, and alone. Mm, should I take you home?” sambung laki-laki itu sambil mengelus dan sedikit menepuk-nepuk kepala HyunAh. HyunAh semakin melayang namun segera memaksa dirinya agar segera kembali menapak ke bumi.

“Ah, it’s okay. I can go home by myself. I’ll go home. Bye.” seru HyunAh dengan tanpa ekspresi, salah tingkah dan kemudian dengan terburu-buru meninggalkan laki-laki itu.

“Hey, Lady Jung!“ teriak laki-laki itu dari kejauhan saat HyunAh sudah pergi melangkah jauh meninggalkannya.

“ I’m Henry, by the way!! Nice to meet you!!”  teriaknya lagi. Walau terdengar samar-samar dari jarak yang agak jauh tapi HyunAh bisa mengingat nama itu.

Sambil tersenyum-senyum mengingat kejadian yang baru saja terjadi di taman, HyunAh melangkah pasti kembali kerumahnya atau lebih tepatnya apartement tempat tinggalnya saat ini. Baginya tempat tinggalnya saat ini bukanlah rumah karena  tidak ada Yonghwa, appa dan eomma didalamnya. Tanpa HyunAh sadari ia telah melupakan masalahnya dengan Yonghwa untuk sesaat. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah nama itu dan rasa itu.

 

~To be continued~

Annyeonghaseyo!

23 Dec

Annyeonghaseyo!

Jung HyunAh imnida.

Bangapseumnida!!

 

Jung HyunAh is just my Korean name, actually my real name is Ditta and I’m an Indonesian not a Korean ^^

I love Kpop and Kdrama.

I like reading ff and I’ve just tried to write some ffs.

Happy reading!!

 

For more ffs please visit admirefanfiction.wordpress.com !!

 

See you there, too 🙂